ISLAM UMAT TENGAH UMMATAN
WASATHA
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
KACAU HALAL DAN HARAM
Rancu adalah tidak
teratur, campur aduk, dan kacau.
Kerancuan halal dan
haram adalah kekacauan tentang hukum halal dan haram
ZAMAN JAHILIAH
Masyarakat kacau dalam
menentukan halal dan haram.
Yang menimbulkan kelompok
1) Ekstrem
kanan.
2) Eksterm
kiri.
KELOMPOK EKSTREM KANAN
Kaum Brahmana Hindu, rahib
Kristen, dan beberapa golongan lain menyiksa diri sendiri.
Mereka menjauhi hal
yang baik dalam masalah makanan dan pakaian.
Yang diberikan oleh
Allah kepada hamba-Nya.
Mencapai puncaknya pada
abad pertengahan.
Ribuan rahib
mengharamkan yang halal secara radikal.
Misalnya:
1.
Mencuci kali dianggap
berdosa.
2.
Masuk kamar mandi dianggap membawa sial.
KELOMPOK EKSTREM KIRI
1. Membolehkan
bebas segalanya.
2. Manusia
boleh melakukan semuanya sesukanya.
3. Segalanya
dianggap halal.
4. Kendali
manusia dilepaskan boleh mencapai apa saja yang dikehendaki.
5. Tidak
ada hal yang dianggap suci.
6. Bebas
minuman keras, boleh makan riba berlipat-lipat, dan wajar menganiaya wanita.
7. Orang
boleh membunuh anaknya sendiri dan mengunyah jantungnya.
Al-Quran surah Al-An’am
(surah ke-6) ayat 137.
وَكَذَٰلِكَ
زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَٰدِهِمْ شُرَكَآؤُهُمْ
لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا۟ عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا
فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikian para
pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan orang musyrik memandang baik
membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi
mereka agamanya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
Para pemimpin menakuti
mereka dengan berbagai alasan:
1) Takut
miskin.
2) Takut
tercela, jika lahir bayi wanita.
3) Untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan.
Yang mengherankan
mereka boleh membunuh anak dengan dipotong.
Atau ditanam
hidup-hidup.
Tetapi mengharamkan beberapa
makanan dan hewan yang baik.
Dan lebih mengherankan
lagi.
Semuanya dianggap hukum agama dinisbatkan kepada Allah.
Al-Quran surah Al-An’am
(surah ke-6) ayat 138.
وَقَالُوا۟
هَٰذِهِۦٓ أَنْعَٰمٌ وَحَرْثٌ حِجْرٌ لَّا يَطْعَمُهَآ إِلَّا مَن نَّشَآءُ
بِزَعْمِهِمْ وَأَنْعَٰمٌ حُرِّمَتْ ظُهُورُهَا وَأَنْعَٰمٌ لَّا يَذْكُرُونَ
ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا ٱفْتِرَآءً عَلَيْهِ ۚ سَيَجْزِيهِم بِمَا كَانُوا۟
يَفْتَرُونَ
Dan mereka berkata,
"Ini hewan ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya,
kecuali orang yang kami kehendaki" menurut anggapan mereka, dan ada hewan
ternak yang diharamkan menungganginya dan hewan ternak yang mereka tidak
menyebut nama Allah waktu menyembelihnya, semata-mata berdusta terhadap Allah.
Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka perbuat.
Al-Quran menegaskan
kesesatan mereka, yaitu:
1) Menghalalkan
yang haram.
2) Mengharamkan
yang halal.
Al-Quran surah Al-An’am
(surah ke-6) ayat 140.
قَدْ
خَسِرَ ٱلَّذِينَ قَتَلُوٓا۟ أَوْلَٰدَهُمْ سَفَهًۢا بِغَيْرِ عِلْمٍ وَحَرَّمُوا۟
مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفْتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِ ۚ قَدْ ضَلُّوا۟ وَمَا كَانُوا۟
مُهْتَدِينَ
Sesungguhnya rugi orang
yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui, dan
mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezekikan kepada mereka dengan
berdusta atas nama Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka
mendapat petunjuk.
TANTANGAN ISLAM
Islam langsung
dihadapkan kacaunya halal dan haram ini.
Turun ayat Al-Quran
berisi aturan standar halal dan haram.
Umat Islam berada dalam
kelompok pertengahan (ummatan wasathan).
di antara ekstrem kanan dan kiri.
Allah menjadikan umat
Islam sebagai umat pilihan.
ISLAM UMAT PERTENGAHAN
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 143 menyatakan umat
Islam adalah “ummatan wasatha”.
وَكَذَٰلِكَ
جَعَلْنَٰكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ
ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا ٱلْقِبْلَةَ ٱلَّتِى كُنتَ
عَلَيْهَآ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ
عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ ۗ
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَٰنَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌ
رَّحِيمٌ
Dan demikian (pula)
Kami telah menjadikanmu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat
berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberikan petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.
Daftar Pustaka.
1. Qardhawi,
Yusuf. Halal dan haram dalam lslam. Penerbit Bina Ilmu, 1993.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com
online.
.bmp)
.bmp)
.bmp)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment