KAYA
MISKIN UJIAN ALLAH BAGI MANUSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Salah
satu pesan terindah Al-Quran.
Yaitu
agar umat Islam serius meraih bahagia dunia
dan akhirat.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 201.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
Dan di antara mereka ada berdoa: "Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat serta pelihara kami dari
siksa neraka".
Tidak
ada manusia yang ingin hidup melarat.
Meskipun
sering lewat jalan menuju melarat.
Sama
dengan orang yang mengharapkan surga.
Tetapi
menempuh jalan ke neraka.
Dia
mohon kebaikan dan ketenangan.
Tapi
berbuat buruk dan durhaka.
Ada
4 virus sumber melarat, yaitu:
1)
Miskin.
2)
Bodoh.
3)
Malas.
4)
Musyrik.
Pada
dasarnya.
Tiap
orang lahir miskin.
Karena
tidak punya apa-apa.
Lahir
sebagai orang miskin atau kaya.
Hal
itu bukan pilihan.
Menjadi
orang miskin bukan hina.
Dan
orang kaya bukan mulia.
Tapi
semuanya ujian.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-89) ayat 15-16.
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ
فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
Adapun
manusia jika Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan,
maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ
فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Adapun
jika Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku
menghinaku".
Keterangan.
Allah
menyalahkan orang yang berkata bahwa:
1)
Kekayaan
adalah kemuliaan.
2)
Kemiskinan
adalah kehinaan.
3)
Yang
benar adalah kaya dan miskin ujian Allah bagi manusia.
Al-Quran
surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 77.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ
الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا
أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ
اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) seperti Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat
kerusakan.
Ayat
di atas bisa dipahami.
Bahwa
bahagia akhirat harus dicari.
Tapi
urusan dunia.
Hanya
sekadar jangan lupa.
Manusia
harus bekerja keras mengubah nasibnya.
Al-Quran
surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا
يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ
اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ
وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai
mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan jika Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak
ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Ayat di atas bisa dipahami.
Bahwa yang mengubah nasib manusia adalah Allah.
Tapi manusia harus berusaha mengubahnya lebih dulu.
Prof
Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran menyebutkan.
Bahwa
penyebab miskin.
Yaitu
sikap berdiam diri.
Tidak
mau bergerak berusaha.
Orang
yang tak mau usaha.
Termasuk
zalim.
Dan
menganiaya diri sendiri.
Tiap
manusia lahir bodoh.
Tak
tahu apa pun.
Al-Quran
surah Ar-Ra’du (surah ke-16) ayat 78.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا
وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Manusia
diberi pendengaran, penglihatan, dan hati.
Sebagai
modal meraih kejayaan.
Islam
menyuruh manusia menuntut ilmu.
Agar
terangkat derajatnya.
Dan
hidup jadi mudah.
Al-Quran
surah Al-Mujadilah (surah ke-58) ayat 11.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ
لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman jika dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkan niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan jika dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Rasulullah
bersabda.
Bahwa
para penuntut ilmu.
Akan
diberi ganjaran jihad.
Semua
amal perbuatan butuh ilmu.
Manusia
dilahirkan miskin dan bodoh.
Tapi
tidak dilahirkan malas.
Orang
miskin bisa menjadi kaya.
Jika
berusaha keras.
Orang
bodoh bisa menjadi pintar.
Jika
serius belajar.
Tapi
orang malas.
Tidak
bisa menjadi apa pun.
Rasulullah
berdoa,
"Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas."
Hal
paling berbahaya dalam hidup orang Muslim.
Yaitu
syirik.
Atau
menyekutukan Allah.
Hakikat
Islam adalah tauhid.
Yaitu
mengesakan Allah.
Dengan
ikrar:
Laa ilaaha illa Allah.
Tak
ada tuhan selain Allah.
Miskin
adalah sikap mental.
Bodoh
adalah tanpa ilmu.
Malas
adalah penyakit yang melumpuhkan.
Musyrik
menggelapkan hati dari cahaya iman.
Syirik
adalah zalim paling besar.
Al-Quran
surah Lukman (surah ke-31) ayat 13.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ
وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ
عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman besar".
Orang
yang berbuat syirik.
Tak
bisa bertemu dengan Allah.
Al-Quran
surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 110.
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ
مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ
يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ
رَبِّهِ أَحَدًا
Katakan: Sesungguhnya aku ini manusia
biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan
kamu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia
menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya".
Karena
dia mengkhianati perjanjian primordial di alam roh.
Yaitu
hanya akan menyembah Allah.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 172.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ
قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا
عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",
(Sumber
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta).
.bmp)
0 comments:
Post a Comment