Friday, March 7, 2025

29861. APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU

 



APAKAH MALAM LAILATUL QADAR ITU

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 



Surah Al-Qadar.

Surah ke-97 dari 114 surah Al-Quran.

 

Menurut urutan mushaf Al-Quran.

Sesudah surah Iqra (surah ke-96).

 

Para ulama Al-Quran menyatakan.

Surah Al-Qadar (surah ke-97).

 

Turun  jauh sesudah turunnya.

Surah Iqra (surah ke-96).


 Surah Iqra (surah ke-96).

Turun di Mekah.

 

Surah Al-Qadar(surah ke-97).

Turun di Madinah.


 Para ulama jelaskan.

Urutan surah dalam Al-Quran.

 

Atas perintah Allah.

Ternyata dari urutannya.

Ditemukan serasi mengagumkan.


Surah Iqra (surah ke-96).

Nabi Muhammad dan umat Islam.

 

Diperintah untuk membaca.

Yang dibaca termasuk Al-Quran.

 

Wajar sesudah surah Iqra (surah ke-96).

Yaitu surah Al-Qadr (surah ke-97).

 

Yang bicara turunnya Al-Quran.

Dan malam kemuliaan.

 

Terpilih malam awal.

Turunnya Al-Quran.


Bulan Ramadan.

Banyak keistimewaan.

 

Salah satunya malam “Lailatul Qadar”.

Disebut Al-Quran.

 

“Yang lebih baik daripada 1.000 bulan”.

Muncul banyak pertanyaan.

 

1)        Apa dan bagaimana malam “Lailatul Qadar”?

 

2)         Apakah hanya terjadi 1 kali saja.

Yaitu hanya pada malam.

 

Awal turunnya Al-Quran.

Pada zaman Nabi saja.

 

Atau tiap bulan Ramadan.

Sepanjang sejarah?

 

3)        Bagaimana datangnya.

Apakah tiap orang yang menantinya .

Pasti akan mendapatkan?

 

4)        Benarkah ada tanda fisik material.

Menyertai kehadirannya.

 

Seperti membekunya air.

Heningnya malam.

 

Menunduknya pepohonan.

Dan lainnya?

 

Yang pasti.

Umat lslam harus yakin.

 

Berdasar Al-Quran.

 

“Ada malam bernama Lailatul Qadar”.

 


Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 1-5.

 


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

 

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

 

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan.

 

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

 

Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

 

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

 

Al-Quran surah Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 3.

 


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

 

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan.

 

Malam diberkahi.

Yaitu malam awal Al-Quran diturunkan.

Kepada Nabi Muhammad.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 185.


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan petunjuk  dan pembeda (hak dan batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 

Malam itu malam mulia.

Tak mudah diketahui.

Betapa besar mulianya.

.

Hal itu isyarat pertanyaan.

Dalam bentuk agung.

 

“Wa ma adraka ma lailtul Qadar”?

Apakah malam mulia itu?

 

Kalimat “Wa ma adraka”.

Muncul 13 kali dalam AlQuran.

 

Yang 10 bertanya.

Kehebatan hari akhirat.

 

Seperti:

1)        Ma adraka ma Yaumul Al-Fashl.

2)        Ma adraka ma Al-Haqqah.

 

3)        Ma adraka ma 'illiyyun.

4)        Dan lainnya.

 

Semua sulit dipahami.

Bahkan mustahil dijangkau.

Pikiran manusia.

 

Yang 3 bertanya.

1)        Ma adraka math thariq.

 

2)        Ma adraka mal aqabah.

3)        Ma adraka malailatul qadr.

 

Al-Quran bertanya.

Soal objek amat hebat.

 

Sulit dijangkau pikiran manusia.

Secara sempurna.

Tarmasuk “Lalaitul Qadar”.

 

Sebagian ulama bedakan

Pertanyaan.

 

1)        Ma adraka.

2)        Ma yudrika.

 

Yang dipakai Al-Quran.

Dalam 3 ayat.

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 63.


يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

 

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakan: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit  sudah dekat waktunya.

 

Al-Quran surah As-Syura (surah ke-42) ayat 17.


اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ ۗ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ

 

Allah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat (sudah) dekat?

 

Al-Quran surah Abasa (surah ke-80) ayat 3.


وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ

 

Tahukah kamu mungkin ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),

 

Ada 2 hal.

Pertanyaan “Wa ma yudrika”.

 

Yaitu terkait:

1)        Waktu kiamat.

2)        Jiwa suci manusia.

 

Secara gambling.

Al-Quran dan hadis Nabi jelaskan.

 

Bahwa Nabi Muhammad.

1)        Tak tahu kapan kiamat.

2)        Tak tahu hal gaib.

 

“Ma yudrika”.

Dipakai Al-Quran.

 

Hal tak mungkin diketahui manusia.

Termasuk Nabi tak tahu.

 

“Wa adraka”.

Berupa pertanyaan.

 

Tapi akhirnya.

Allah beri info lanjutan pada Nabi.

 

Kesimpulan.

Bahwa info malam Lailatul Qadar.

 

Harus merujuk:

1)        Al-Quran

2)        Hadis Nabi.

 

Kata “Qadar”.

Dipakai dalam 3 arti.

 

Yaitu:

1)        Penetapan dan pengaturan.

2)        Mulia.

3)        Sempit.

 

1.        Kata “Qadar”.

Artinya “penetapan dan pengaturan”.

 

Lailatul Qadar.

Yaitu malam penetapan Allah.

Bagi perjalanan hidup manusia.

 

 

Sebagian ulama memahami.

Penetapan perjalanan hidup manusia.

Dalam 1 tahun.


 Pendapat ini.

Dikuatkan firman Allah.

 

Al-Quran surah Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 3.


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

 

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan.

 

Al-Quran turun pada malam Lailatul Qadar.

Artinya pada malam itu.

 

 Allah mengatur dan menetapkan.

Khitah dan strategi Nabi Muhammad.

 

Guna mengajak manusia.

Kepada agama yang benar.

 

Akhirnya akan menetapkan.

Perjalanan sejarah umat manusia.

Secara individu dan kelompok.

 

 

2.        Kata “Qadar” artinya “Kemuliaan”.

 

Malam itu malam mulia.

Tak ada bandingnya.

 

Terpilih malam awal turun Al-Quran.

Dan titik awal segala kemuliaan.

Yang dapat diraih.

 

 

 

 

 

3.        Kata “Qadar” artinya “sempit”.

 

Malam Lailatul Qadar.

Malam yang sempit.

 

Banyak malaikat turun ke bumi.

 

Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 1-5.

 


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

 

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

 

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

 

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan.

 

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

 

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

 

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

 

 

Ketiga arti itu.

Bisa benar semuanya.

 

Malam itu malam mulia.

Dapat tentukan masa depan manusia.

 

Para malaikat turun ke bumi.

Bawa damai dan ketenangan.


 Apakah Lailatul Qadar .

Datang hanya 1 kali saja.

 

Yaitu ketika turunnya Al-Quran.

Pada 15 abad lalu?

 

 Sebagian ulama berpendapat.

Malam Lailatul Qadar.

 

Hanya datang 1 kali saja.

Hanya pada zaman Nabi. 

 

 Al-Quran jelaskan.

Wahyu Allah turun pada Lailatul Qadar.

 

Umat Islam yakin.

Al-Quran telah sempurna.

 

Tak ada lagi wahyu.

Setelah Nabi wafat.

 

Malam mulia itu.

Tak akan hadir lagi.

 

 Mayoritas ulama berpendapat.

Malam Lailatul Qadr.

Terjadi tiap bulan Ramadan.


  Nabi menganjurkan.

Umat Islam untuk siapkan jiwa.

Sambut malam mulia itu.

 

Secara khusus 10 malam ganjil.

Bulan Ramadan.  

 

Para ulama berpendapat.

Awal turunnya Al-Quran.

 

Pada 15 abad  lalu.

Pada malam Lailatul Qadar.

 

Tapi malam mulia itu.

Hadir tiap tahun.

 

Pada bulan Ramadan.

Malam mulia tak hanya.

Karena Al-Quran  turun.

 

Tapi ada faktor intern.

Pada malam itu sendiri.

 

 Pendapat ulama dikuatkan.

 Bentuk kata kerja “mudharik”.

 

Atau “present tense”.

“Tanazzalalul malaikatu war ruh”.

 

Kata “Tanazzal”.

Kandung arti “sinambung”.

 

Terjadinya sesuatu.

Pada saat sekarang.

Dan masa datang.


  Apakah malam “Lailatul Qadar”.

Menjumpai tiap orang.

 

Yang tidak tidur

Pada malam hadirnya?”

 

Sebagian umat Islam.

Anggapnya demikian.


 Para ulama berpendapat.

Orang berjumpa Lailatul Qadar.

 

Yaitu orang suci jiwanya.

Dan siap sambut datangnya. 

 


Kebaikan dan keistimewaan.

Malam Lailatul Qadar.

 

Hanya temui orang baik saja.

Seperti tamu agung.

Hanya jumpa orang tertentu saja.

 

 Bulan Ramadan.

Bulan penyucian jiwa.

 

Malam Lailatul Qadar.

Hadir di bulan Ramadan.

 

Nabi perintah menyambutnya.

Pada 10 malam ganjil terakhir.

 


 Orang berpuasa 20 hari.

Dalam bulan Ramadan.

 

Meningkat  kesadaran.

Dan suci jiwanya.

 

Malam mulia mungkin berkenan.

Mampir menemuinya.

 

 Nabi anjurkan iktikaf.

Berdiam dan merenung di masjid.

 

Pada 10 hari terakhir.

Bulan Ramadan.

 

Jiwa siap dan kesadaran bersemi.

Dan Lailatul Qadar temui seseorang.

 

Jadi malam “qadar” atau “penentuan”.

Perjalanan sejarah hidupnya.

Pada masa mendatang.

 

Titik awal meraih kemuliaan dan kejayaan.

Hidup dunia dan akhirat kelak.

 

Malaikat menyertai dan membimbingnya.

Menuju kebaikan.


Tiap orang merasa 2 macam bisikan.

Yaitu:

 

1)                Baik.

2)                Jelek.

Malaikat membisikkan kebaikan.

Tapi setan bisikkan keburukan.

 

 Para malaiakat turun.

Pada malam Lailatul Qadar.

 

Temui orang yang menyambutnya.

Jiwa orang itu.

 

Terdorong berbuat baik.

Merasa aman dan damai.

Berbuat kebaikan.

 

Salah satu doa.

Paling dianjurkan.

 

Malam Lailatul Qadar.

 

 “Rabbana atina fid dunya hasanah.

Wa fil akhirati hasanah.

Wa qina adzaban nar”.

 

 “Wahai Tuhan kami.

Anugerahkan pada kami.

 

Kebajikan dunia dan akhirat.

Dan jauhkan dari siksa neraka”.

 

 


Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

 

0 comments:

Post a Comment