Tuesday, April 25, 2017

56. MASJID QIBLATAIN

MASJID QIBLATAIN
(BUKTI NABI TIDAK MENYEMBAH KAKBAH)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

          Kerajaan Arab Saudi. Kingdom of Saudi Arabia. Negara Arab di Asia Barat. Riyadh sebagai ibu kota negara. Koordinat geografi 24 39 Lintang Utara dan 46 46 Bujur Timur. Tempat pusat pemerintahan. Luas  wilayah  Arab Saudi 2.150.000 km persegi. Negara terluas ke-5 di Asia. Terbesar ke-2 di dunia Arab, setelah Aljazair.     
      Perbatasan Arab Saudi.  Yordania dan Irak di utara. Kuwait di timur laut.  Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab di timur.  Oman di tenggara.  Yaman di selatan.  Laut Merah di sebelah barat.
      Arab Saudi dipisahkan Teluk Aqabah dengan Israel dan Mesir. Memiliki dua pesisir penting. Laut Merah dan Teluk Persia. Sebagian besar wilayah Arab Saudi merupakan gurun pasir.
      Kerajaan Arab Saudi didirikan Ibnu Saud tahun 1932. Arab Saudi negara monarki absolut. Kekuasaan tertinggi berada di tangan seorang raja. Berpedoman syariat Islam. Menggunakan hukum agama Islam. Berdasarkan Alquran dan hadis. Dalam menetapkan peraturan hidup manusia. Juga, hubungan antarmanusia dan alam sekitar. 
     Tahun 2017.  Raja Salman. Raja Arab Saudi, Sang “Penjaga Dua Tanah Suci”.  Mekah dan Madinah.  Dua lokasi paling mulia agama Islam. Mengunjungi Indonesia. Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.  Sebagai tamu resmi negara. Menemui Presiden Indonesia dan tokoh lainnya. Juga, berkunjung ke Bali. Membawa rombongan sekitar 1.500 orang.
      Penduduk Arab Saudi sekitar 35 juta orang.  Bahasa Arab bahasa resmi negara. Moto negara “ Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad utusan Allah”.  Memiliki perguruan tinggi terkenal. Universitas Raja Abdul Aziz di Jeddah, dan Universitas Umm Qura di Mekah. 
      Madinah memiliki banyak masjid bernilai sejarah. Masjid Nabawi. Masjis Quba, dan Masjid Qiblatain. Syeh Shafiyurrahman, penulis buku Sirah Nabawi. Menjelaskan sejarah Masjid Qiblatain.
      Masjid Qiblatain. Bermakna Masjid Dua Kiblat. Dahulu masjid ini dikenal dengan Masjid  Bani Salamah. Dibangun di atas tanah Bani Salamah.
      Pada permulaan Islam. Umat Islam salat menghadap ke arah utara. Berkiblat ke arah Masjidilaksa, Palestina. Bukan ke arah Masjilharam, Mekah. Kaum Yahudi mengolok-olok kaum  muslim. Nabi Muhammad membawa agama baru. Tetapi, kiblatnya sama dengan kiblat mereka. Ke arah rumah suci di Yerusalem.
       Selama di Mekah, Nabi salat menghadap ke arah utara. Ke arah Masjidilaksa,  Palestina. Umat Islam salat menghadap kiblat ke arah Masjidilaksa, di Palestina selama 17 bulan. Masjidilaksa disebut juga Baitulmakdis.
      Di Mekah, Nabi senang memilih posisi salat di selatan Kakbah. Sehingga, Nabi salat menghadap ke arah utara. Ke arah Masjidilaksa, di Palestina. Sekaligus menghadap ke arah Kakbah, di Masjidilharam. .
      Selama di Madinah. Nabi tidak bisa menghadap kiblat “doubel” seperti di Mekah. Tidak dapat lagi menghadap “dua kiblat” sekaligus. Madinah berada di utara Mekah. Nabi hanya salat menghadap ke arah utara. Ke arah Masjidilaksa, Palestina. Sedangkan Mekah berada di selatan Madinah.
      Senin, bulan Rajab tahun ke-2 Hijriah. Nabi salat Zuhur berjemaah. Bersama para sahabat. Di Masjid Bani Salamah. Sekarang disebut Masjid Qiblatain. Menghadap ke arah utara. Ke arah Masjidilaksa, Palestina. Nabi mengimami salat berjemaah. Salat Zuhur mencapai dua rakaat. Turun wahyu dari Allah.
      Alquran surah Albaqarah. Bermakna Sapi Betina. Surah ke-2 ayat 144. “Sungguh, Kami sering melihat wajahmu (Muhammad) menengadah ke langit.       Sungguh, Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Hadapkan wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana saja kamu berada. Hadapkan  mukamu ke arahnya. Sesungguhnya, orang Yahudi dan Nasrani, yang diberi kitab Taurat dan Injil memang memahami. Bahwa menghadap ke arah ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya. Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
         Salat Zuhur dilanjutkan. Berganti arah kiblat. Berganti  menghadap ke arah selatan. Menghadap ke arah Masjidilharam, Mekah. Berputar arah 180 derajat. Sejak saat itu, Masjid Bani Salamah disebut Masjid Qiblatain. Masjid dua kiblat.
        Pergantian arah kiblat. Menunjukkan sebuah bukti. Membuktikan Nabi Muhammad tidak menyembah Kakbah. Umat Islam tidak menyembah Kakbah.  Mengapa? Sebagian orang berpendapat. Nabi Muhammad melarang menyembah berhala. Islam melarang pemujaan terhadap berhala. Tetapi, umat Islam sendiri menunduk di hadapan Kakbah. Menyembah batu yang bernama Kakbah. Beribadah menyembah berhala. Bagaimana penjelasannya?.
       Dr. Zakir Naik, ahli perbandingan agama. Berasal dari India. Mari kita simak penjelasannya. Dia membuktikan umat Islam tidak menyembah Kakbah.
      Pertama, Kakbah adalah arah atau kiblat umat Islam menghadapkan wajahnya. Ketika melaksanakan salat. Umat Islam tidak menyembah Kakbah. Meskipun, wajahnya menghadap Kakbah. Mereka tidak menyembah Kakbah. Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah Allah. Sesuai surah Albaqarah, surah ke-2,  ayah 144. 
        Kedua, Islam percaya pengembangan kesatuan. Jika tidak ada kiblat yang menyatukan arah. Umat Islam akan melakukan salat ke arah yang disukai. Sebagian umat Islam salat menghadapkan wajahnya ke arah utara. Sebagian lagi menghadap ke arah yang lain. Agar semua umat Islam bersatu. Diperintahkan semua wajahnya menghadap ke arah satu kiblat. Yaitu ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah.
       Semua umat Islam bersatu. Salat menghadap  Tuhan Yang Maha Esa. Menghadapkan wajahnya ke satu arah. Menghadap ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah. Umat Islam yang berada di sebelah barat Kakbah, salat menghadap ke arah timur. Kaum muslim yang berada di sebelah timur Kakbah, salat menghadap ke arah barat. Begitu seterusnya. Umat islam hanya menghadap ke arah satu kiblat.
      Ketiga, Kakbah terletak di pusat peta dunia. Umat Muslim adalah orang pertama yang menggambar peta dunia. Mereka menggambar peta dunia. Meletakkan selatan di atas peta dan utara di bawah peta. Kakbah berada di tengah. Berada di pusat dunia.
      Ahli dari Barat menggambar peta. Meletakkan utara di atas peta. Selatan di bawah peta. Meskipun demikian, Kakbah tetap terletak di tengah. Berada di pusat peta dunia.
      Kempat, tawaf mengelilingi Kakbah mengindikasikan hanya ada satu Tuhan. Umat muslim datang ke Masjidilharam, Mekah. Mereka melakukan tawaf mengelilingi Kabah. Hal ini menyimbulkan keimanan dan penyembahan pada satu Tuhan. Sebagaimana setiap lingkaran hanya memiliki satu titik pusat. Menandakan hanya ada satu Tuhan. Cuma Allah Yang Mahakuasa. Satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
      Kelima, hadis Umar bin Khattab. Terkait dengan batu hitam Hajar Aswad. Umar bin Khaththab berkata, “Aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan atau kerugian. Seandainya aku tidak pernah melihat Nabi menyentuh dan menciummu, maka aku tidak akan pernah menyentuh dan mencium mu.”
      Keenam, orang Islam  berdiri di atas Kakbah mengumandangkan azan. Pada zaman Nabi, orang Islam berdiri di atas Kabah. Mengumandangkan azan. Seruan  seruan untuk salat. Umat Islam berdiri di atas Kakbah membuktikan mereka tidak menyembah Kakbah.
      Jadi, Masjid Qiblatain membuktikan umat Islam tidak menyembah Kakbah. Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004

0 comments:

Post a Comment