Thursday, May 18, 2017

74. UMAR BIN KHATTAB

UMAR BIN KHATTAB,
MANUSIA DITAKUTI SETAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo


      Umar bin Khattab, lahir tahun 583 Masehi di Mekah. Meninggal 3 November 644 Masehi di Madinah. Khattab bin Nufail, ayah Umar bin Khattab. Ayahnya berasal dari Bani Adi. Salah satu rumpun suku Quraisy. Ibu Umar bin Khattab bernama Hantamah bin Hasyim. Ibunya berasal dari Bani Makhzum.
      Zaman jahiliah. Keluarga Umar bin Khattab tergolong kelas menengah. Umar bin Khattab bisa membaca dan menulis. Merupakan hal yang langka saat itu.
      Umar belum masuk Islam. Sangat disegani penduduk Mekah. Seorang peminum berat. Suka mabuk-mabukan. Ahli strategi perang. Prajurit yang tangguh. Paling banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad.
      Nabi berdakwah secara terbuka. Umar bin Khattab berangkat akan membunuh Nabi. Berjumpa Nuaim bin Abdullah di perjalanan. Diberi kabar saudaranya telah masuk Islam.
      Umar bin Khattab murka. Pergi mencari saudaranya. Ingin menghukumnya. Umar bin Khattab menampar adiknya hingga berdarah. Umar bin Khattab merasa kasihan.  Lalu minta lembaran Alquran. Kemudian dibacanya. Surah Thaha. Surah ke-20 ayat 1-8.
      “Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah. Diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Yang Maha Pengasih. Yang bersemayam di atas Arsy. Milik-Nya semua yang ada di langit, bumi, dan di antara keduanya, serta yang ada di bawah tanah. Apabila kamu mengeraskan ucapanmu. Sungguh, Dia mengetahui rahasia yang tersembunyi.  Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Yang mempunyai nama-nama yang terbaik.”
      Umar bin Khattab terguncang. Beberapa saat kemudian, Umar bin Khattab masuk Islam. Kaum Quraisy heboh. Masyarakat Mekah gempar. Sulit dipercaya. Umar bin Khattab yang paling keras menentang Islam. Paling kejam menyiksa pengikut Nabi Muhammad.  Menjadi seorang muslim.
       Nabi Muhammad pernah berdoa, “Ya Allah, muliakan Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau cintai. Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Doa Nabi terkabul. Umar bin Khattab masuk Islam. Tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muththalib masuk Islam.
      Umar berkata, “Setelah masuk Islam. Aku menemui Abu Jahal. Memberitahukan aku masuk Islam. Abu Jahal malah masuk rumah.”
      Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab. Keduanya termasuk jagoan Mekah.  Keduanya sering kembali dari berburu. Dengan menggotong bangkai singa.
      Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab masuk Islam. Umar bin Khattab mengajak “show of force”. Rombongan umat Islam berjalan beriringan masuk Mekah. Menuju Masjdilharam. Hamzah bin Abdul Muththalib memimpin barisan pertama. Umar bin Khattab, pemimpin barisan kedua. Tidak ada seorang pun yang berani mengganggu.
      Nabi Muhammad menjuluki Umar bin Khattab “Al-Faruq”. Yang berarti “Orang yang mampu memisahkan kebenaran dari kebatilan.”
      Umar bin Khattab adalah manusia yang ditakuti setan. Setan berkata kepada Nabi Muhammad,”Demi Allah. Setiap kali saya bertemu dengan Umar bin Khattab. Saya akan lari darinya.” Nabi bersabda, “Wahai Umar bin Khattab. Jika setan berpapasan denganmu. Maka dia akan memilih jalan yang lain”.
      Umar bin Khattab masuk Islam. Tak lagi menenggak “minuman keras”. Berhenti total “bermabuk-mabukan”. Meskipun belum ada larangan secara resmi. 
      Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Umar bin Khattab ikut menyusul ke Madinah. Juga, terlibat dalam Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khaibar, dan penyerangan ke Siria.
       Nabi Muhammad wafat. Suasana sedih menyelimuti kota Madinah. Umar bin Khattab terguncang. Lalu menghambat pelaksanaan pemakaman jenazah Nabi.
       Umar bin Khattab berkata, "Nabi Muhammad tidak wafat. Tetapi pergi ke hadapan Tuhan. Seperti dilakukan Nabi Musa yang pergi dari kaumnya. Demi Allah, Nabi Muhammad akan kembali. Barangsiapa beranggapan Nabi meninggal. Maka kaki dan tangannya akan kupotong."
      Abu Bakar berkata,“Barangsiapa menyembah Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sudah meninggal dunia. Tetapi barangsiapa menyembah Allah. Allah Mahahidup dan tidak pernah mati."
      Abu Bakar membacakan surah Ali Imran. Surah ke-3 ayat 144. “Muhammad  hanya seorang rasul. Sungguh telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia meninggal atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
      Umar bin Khattab berkata, “Setelah Abu Bakar membacakan ayat itu.  aku terduduk ke tanah. Aku yakin Nabi Muhammad sudah meninggal.”
        Abu Bakar diangkat sebagai khalifah. Umar bin Khattab salah satu penasihatnya. Abu Bakar meninggal. Umar bin Khattab ditunjuk menggantikannya. Mulai tahun 634 sampai 644 Masehi.
         Islam tumbuh pesat. Islam menyebar sampai Mesopotamia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia. Berhasil mengalahkan raksasa Persia dan Romawi.
      Umar bin Khattab tetap sederhana. Tahun ke-17 Hijriah. Tahun ke-4 kekhalifahannya. Umar meresmikan Kalender Islam. Dimulai saat peristiwa “pengungsian”. Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
      Umar bin Khattab dibunuh Abu Lukluk. Sering dipanggil “Fairuz’”. Seorang budak fanatik berasal dari Persia. Saat Umar bin Khattab akan mengimami salat Subuh.
     Fairuz, orang Persia yang masuk Islam. Membunuh karena dendam pribadi.  Fairuz sakit hati. Kerajaan “super power” Persia dikalahkan pasukan Islam. Rabu, 25 Zulhijjah tahun 23 Hijriah. Bertepatan tahun 644 Masehi. Umar bin Khattab meninggal dunia. Khalifah dilanjutkan Usman bin Affan.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.

0 comments:

Post a Comment