Monday, May 1, 2017

59. NABI MUHAMMAD MENGIRIM SURAT KEPADA RAJA PERSIA

SURAT NABI MUHAMMAD KEPADA RAJA PERSIA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Tahun ke-6 Hijriah. Nabi berusia 59 tahun.  Nabi Muhammad mengirim surat kepada para raja. Raja Najasyi di Habasyah. Raja Muqauqis di Mesir. Raja  Kisra di Persia. Raja Qaishar di Romawi. Mengajak mereka masuk Islam.
      Nabi membuat stempel. Memakai cincin perak. Tulisan stempel berbahasa Arab. Dibaca dari kiri ke kanan. Mulai dari bawah ke atas. Bertulisan, ”Muhammad Rasul Allah”. Disusun dalam tiga baris. Baris terbawah, “ Muhammad”. Baris tengah, “ Rasul”. Baris teratas, “Allah“.
      Nabi mengirim surat kepada para pemimpin yang lain. Al-Mundzir bin Sawa, pemimpin Bahrain.  Haudzah bin Ali Hanafy, pemimpin Yamamah.  Al-Haris bin Abu Syamr, pemimpin Damaskus. Jaifar, raja Oman. Mengajak mereka memeluk agama Islam.
      Surat Nabi Muhammad kepada Raja Kisra di Persia. Wilayah yang Jauh dari Arab Saudi. Lebih dari 1000 km di timur laut Arab Saudi.
      Bismillahir-rahmanir-rahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang. Dari Muhammad rasul Allah kepada Kisra, pemimpin Persia. Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
      Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku menyeru Tuan Raja Persia dengan seruan Islam. Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia. Memberikan peringatan kepada orang yang hidup. Membenarkan perkataan orang kafir. Masuklah Islam. Niscaya Tuan Raja Persia akan selamat. Namun, jika Tuan Raja Persia menolak. Maka dosa orang Majusi terletak pada pundak Tuan Raja Persia.
       Petugas yang mengirimkan surat Abdullah bin Hudzafah. Raja Kisra di Persia menerima surat Nabi. Raja Kisra langsung merobek-robek surat Nabi. Surat Nabi disobek berkeping-keping. Raja Kisra berkata, “Seorang budak yang hina, pernah menuliskan namanya. Sebelum aku berkuasa.”
      Nabi Muhammad mengetahui berita. Suratnya dirobek-robek Raja Kisra.  Nabi bersabda, “Semoga Allah merobek-robek kerajaannya,” Doa Nabi dikabulkan.  Nantinya, kerajaan Persia dikalahkan kerajaan Romawi. Kerajaan Persia hancur karena perang saudara. Zaman khalifah Umar bin Khattab.  Persia dikuasai pasukan Islam.
      Raja Kisra di Persia. Mengirimkan surat ke Yaman. Kepada Gubernur Badzan. Gubernurnya di Yaman. Wilayah di selatan Arab Saudi.
      Raja Kisra di Persia memerintahkan Gubernur Yaman. Mengirimkan beberapa orang untuk menangkap Nabi Muhammad di Madinah. Terus dibawa ke Persia. Mengapa? Kerajaan Persia amat besar. Sedangkan Nabi Muhammad dianggapnya tidak ada apa-apanya. Raja Persia hanya mengirimkan beberapa orang untuk menangkap Nabi Muhammad.
      Utusan Gubernur Yaman tiba di Madinah. Menemui Nabi Muhammad. Menyerahkan surat ancaman. Raja Kisra di Persia memerintahkan agar Nabi ditangkap. Dibawa ke Persia. 
     Nabi Muhammad bersabda kepada utusan gubernur Yaman, “Raja Kisra di Persia telah dibunuh puteranya sendiri.”  Para utusan menjawab, ”Apakah benar berita itu?” Nabi menjawab, “Benar, sampaikan berita itu kepada gubernurmu. Sampaikan juga bahwa agama Islam akan menyebar seperti yang dicapai Raja Kisra di Persia.”
      Nabi melanjutkan, “Jika Gubernur Yaman masuk Islam. Dia akan tetap menjadi gubenur di wilyahnya.” Para utusan kembali ke Yaman. Menghadap Gubernur Badzan. Tak lama kemudian, datang berita Raja Kisra di Persia dibunuh Syiruyah, puteranya sendiri. Gubernur Yaman dan seluruh rakyatnya masuk Islam. Alhamdulillah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004

0 comments:

Post a Comment