Tuesday, May 23, 2017

78. NABI MUSA

NABI MUSA INGIN MELIHAT ALLAH.
MENGAPA ALLAH TAK BISA DILIHAT?
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Alquran surah Al-A’raf. Bermakna “Tempat tertinggi”. Surah ke-7 ayat 143. “Tatkala Musa datang bermunajat kepada Kami. Pada waktu yang telah Kami tentukan. Tuhan berfirman (langsung) kepadanya. Musa berkata, "Ya Tuhanku. Tampakkan (diri Engkau) kepadaku. Agar aku dapat melihat Engkau". Tuhan berfirman,"Kamu tidak akan sanggup melihat-Ku. Tetapi lihatlah ke bukit itu. Jika dia tetap di tempatnya seperti semula. Niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu. Dijadikan gunung itu hancur luluh. Musa jatuh pingsan. Setelah Musa sadar kembali. Dia berkata,"Maha Suci Engkau. Aku bertobat kepada Engkau. Aku orang yang pertama kali beriman".
      Alquran surah Al-Mulk. Surah ke-67 ayat 3. “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang. Apakah kamu melihat sesuatu yang tidak presisi?”
      Alquran surah Ath-Thallaq. Surah ke-65 ayat 12. “Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya. Agar kamu mengetahui Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sungguh, ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.”  
     Mengapa Allah tidak bisa dilihat? Mengapa manusia tidak mampu melihat Allah? Salah satu Jawabannya adalah “Allahu akbar”. Allah Yang Maha Lebih Besar.
      Emha Ainun Nadjib menjelaskan perbedaan “kabir” dan “akbar”. Perbedaan “Allahu kabir” dengan “Allahu akbar”.
     Bahasa Arabnya “besar” adalah “kabir”, dengan “bir” panjang untuk Allah dan “ka” panjang untuk selain Allah. “Akbar” bermakna “lebih besar”.
      “Allahu kabir” berarti “Allah Yang Maha Besar.” Sedangkan “Allahu Akbar” bermakna “Allah Yang Maha Lebih Besar”.
      Allah itu selalu maha lebih besar. Terus maha lebih besar. Seirama dengan dinamika penghayatan manusia. Hamba Allah selalu berkembang pengalaman hidupnya. Sehingga manusia menemukan tanpa henti. Allah selalu maha lebih besar. Dibandingkan  yang dirasakan manusia sebelumnya. Begitu seterusnya.
      Khalid Basalamah menjelaskan makna “Allahu akbar.” Mengapa Allah tidak bisa dilihat? Karena Allah “Maha Amat Sangat Besar Sekali”. Allah “Maha Sangat Luar Biasa Besar Sekali”.
      Nabi bersabda, “Perumpamaan besarnya bumi dibandingkan dengan besarnya langit pertama. Bagaikan sebuah cincin diletakkan di lautan padang pasir.
.       Berapakah luasnya langit pertama? Bumi, bulan, matahari, planet, dan bintang kemintang. Yang kita lihat setiap hari. Semuanya berada di bawah langit pertama. Para ilmuwan belum mengetahui batas terjauh langit pertama. Langit pertama belum diketahui batasnya. Sampai sekarang.
      Nabi bersabda, “Perumpamaan luasnya langit pertama beserta isinya dibandingkan dengan luasnya langit kedua. Bagaikan sebuah cincin diletakkan di lautan padang pasir.
      Besarnya langit ke-3. Yang berisi langit ke-1 dan ke-2, beserta isinya dibandingkan dengan besarnya langit ke-4. Seperti sebuah cincin dibuang di lautan padang pasir. Begitu seterusnya. Sampai langit ke-7. 
      Di atas langit ke-7 terdapat langit ke-8. Berupa lautan air. Luasnya langit ke-7, yang berisi langit ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dibandingkan dengan langit ke-8.  Ibarat sebuah cincin dilemparkan ke lautan padang pasir.
      Di atas langit ke-8. Terdapat “Arsy”, tempat Allah “bertahta”.  Sungguh, “Allahu akbar”. “Allah Maha Lebih Besar. “ Allah Yang Maha Mengetahui.
     Ya Allah, ampunilah dosa, kesalahan, dan kelemahan kami. Amin.

0 comments:

Post a Comment