Wednesday, July 5, 2017

125. RENANG

AJARI ANAKMU: BERENANG,
MEMANAH, DAN MENUNGGANG KUDA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Olahraga merupakan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Seperti sepak bola, berenang, dan lempar lembing.
      Nabi bersabda,”Ajarilah anakmu dengan keterampilan berenang, memanah, dan menunggang kuda.”
      Berenang ialah menggerakkan badan melintas, mengapung, dan atau menyelam di air dengan mengunakan kaki, tangan, dan sebagainya.
      Anak panah merupakan senjata berupa tongkat kecil runcing, panjang, berbulu pada pangkalnya dan tajam pada ujungnya. Yang dilepaskan dengan busur.
     Busur merupakan bilah bambu, kayu, dan sebagainya yang direntangkan dengan tali untuk melepaskan anak panah.
      Yang dimaksud memanah ialah melepaskan anak panah kepada sasaran yang dituju. Menunggang kuda adalah menaiki atau mengendarai kuda dengan duduk di atas kuda, dengan kaki mengangkangi punggung kuda.
      Tentu saja, bukan hanya ketiga olahraga tersebut yang dianjurkan untuk umat Islam. Dalam riwayat lain, Nabi bertanding dalam olahraga lari bersama Aisyah, istri Nabi.
      Nabi pernah bergulat dengan seorang jagoan Mekah. Ketika Nabi ditantang seorang pegulat yang bersedia masuk Islam bila dikalahkan. Nabi berhasil mengalahkan jagoan gulat tersebut.
     Mengapa Nabi berolahraga, dan menganjurkannya? Jawabnya jelas untuk kesehatan jasmani. Tetapi, jangan lupa,  juga  harus menjaga kesehatan rohani. Karena Al-Quran mengecam orang yang sehat jasmaninya saja, tetapi jiwanya kosong bagaikan “Kayu yang bersandar”.
      Al-Quran Al-Munafiqun. Surah ke-63 ayat 4.“Apabila kamu melihat mereka, tubuh-mereka menjadikan kamu kagum. Jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar.”
      “Mereka mengira bahwa setiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”
       Nabi mengingatkan orang yang “kuat” bukanlah yang memiliki kekuatan fisik, tetapi orang yang mampu mengendalikan diri. Al-Quran memerintahkan agar manusia melakukan persiapan menghadapi musuh.
      Al-Quran surah Al-Anfal. Surah ke-8 ayat 60. “Siapkan untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, dan kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang. Yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang selain mereka, yang kamu tidak mengetahuinya. Sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah, niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu, dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”
      Nabi mejelaskan yang dimaksudkan dengan “kekuatan” adalah “memanah”. Keterampilan “memanah” atau “membidik sasaran” sebagai salah satu sarana membela agama dan negara.
     Tujuan berolahraga untuk meraih kesehatan dan mencapai prestasi. Juga, belajar bersikap “sportif” dalam kejiwaan. Bersikap ksatria, jujur, dan sebagainya. Termasuk bernilai spiritual keagamaan.
      Sebaiknya setiap orang tua berusaha memberikan bekal terbaik kepada semua anak-anaknya dengan berbagai macam ilmu dan keterampilan.
    Agar anak-anak kita siap menghadapi zaman di masa depan. Yang berbeda dengan zaman orang tuanya. Tantangan yang dihadapi anak kita di masa depan tentu lebih berat.
   Dengan bekal aneka ilmu dan keterampilan. Maka anak-anak kita akan siap hidup di mana saja dan kapan saja. Sesuai dengan perkembangan zaman.
     Semoga dengan bekal tersebut, anak-anak kita memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Amin .
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment