Wednesday, July 12, 2017

136. TEMAN

BERTEMAN DENGAN NON-MUSLIM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Beberapa orang bertanya,”Bolehkah orang Islam berteman dengan orang non-Islam? Apakah orang Islam hanya bergaul dengan sesama orang Islam saja? Profesor Quraish Shihab menjelaskan tentang pergaulan dengan orang non-muslim.
      Asma, putri Abu Bakar tak mau menerima pemberian hadiah dari ibu kandungnya, yang ketika itu belum memeluk Islam. Nabi Muhammad mengetahuinya. Nabi memerintahkan Asma binti Abu Bakar untuk menerima hadiah itu dan berbuat baik kepada ibunya. Meskipun, saat itu ibunya masih kafir.
      Al-Quran surah Al-Muntahanah. Surah ke-60 ayat 8-9. “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil kepada orang yang tidak memerangimu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
      “Sesungguhnya, Allah hanya melarang kamu menjadikan kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama, dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka orang-orang yang zalim.”
       Kata “Saudara” dalam bahasa Arab disebut “Akh”. Kata ‘akh” pada awalnya bermakna“ persamaan dan keserasian”. Dalam Al-Quran kata “akh” ditemukan dalam bentuk tunggal sebanyak 52 kali.
      Kata “akh” bisa berarti “Saudara kandung” atau “saudara sebangsa”. Meskipun tidak seagama. Seperti kita sesama bangsa Indonesia.
      Al-Quran surah Al-A’raf. Surah ke-7 ayat 65. “Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka, Hud. Gia berkata,“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Allah. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”
      Agama Islam mengajarkan hubungan antarmanusia adalah hubungan persaudaraan. Mari kita memperlakukan orang lain seperti saudara. Bukankah kita berasal dari ayah dan ibu yang sama? Yaitu Nabi Adam dan Hawa.
       Bukahkah kita sesama manusia? Yang merasa sakit bila dicubit dan senang jika dihibur? Nabi bersabda,”Hendaknya kalian saling mengunjungi dan memberikan hadiah”
     Agama Islam tak melarang pemberian hadiah kepada siapa pun dan menerima hadiah dari mana pun, asalkan tidak mencermarkan keyakinan Islam. Nabi Muhammad menerima hadiah dari pemimpin Mesir yang beragama Kristen.
    Maria Qipti, istri Nabi hadiah dari pemimpin Mesir. Melahirkan seorang putra bernama Ibrahim. Yang meninggal waktu kecil. Nabi bersabda,”Janganlah mengaitkan sebuah hadiah dengan keimanan dan kekafiran, tetapi berdasarkan kemanusiaan.”  
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment