Saturday, November 25, 2017

520. LINTAS

LALU LINTAS KEHIDUPAN MANUSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

    Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang lalu lintas kehidupan manusia menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
     Hidup bermasyarakat dapat diibaratkan dengan lalulintas, karena masing-masing orang berkeinginan sampai ke tujuan dengan cepat dan selamat, oleh karena itu untuk  keselamatan dan kelancaran perjalanan untuk semua orang, maka diperlukan adanya peraturan lalulintas.
    Peraturan dalam kehidupan manusia, harus ditetapkan oleh pihak yang paling mengetahui sifat dan karakter serta kebutuhan manusia yang akan dikenakan  peraturan tersebut, supaya peraturan akan dipatuhi karena bersifat manusiawi.
     Yang menetapkan peraturan haruslah pihak  yang tidak terlibat atau tidak memiliki kepentingan dengan peraturan tersebut, agar semuanya berjalan dengan fair dan netral, sehingga dalam peraturan kehidupan manusia, maka Allah yang paling berhak menetapkan segala peraturan, karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
    Allah yang menciptakan segala alam semesta beserta isinya, maka Allah yang paling mengenal sifat dan watak manusia, serta Allah tidak memiliki kepentingan apa pun terhadap manusia.
    Peraturan lalu lintas dalam kehidupan manusia tersebut dinamakan “agama”, sehingga “agama” adalah “peraturan dari Allah untuk manusia sebagai pedoman yang mengantarkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat”.
     Sebagian ulama berpendapat bahwa “agama” artinya “jalan”,  karena Al-Quran, hadis Nabi dan para ahli hampir selalu menggunakan kata-kata yang mengacu kepada arti “jalan” untuk peraturan dan petunjuk keagamaan.
      Misalnya, kata “syari'ah” (jalan menuju sumber air), “mazhab” (tempat berjalan), “shiratal mustaqim” (jalan yang luas lagi lurus), “sabilillah” (jalan Allah), dan istilah lainnya.
     Agama dapat diibaratkan seperti lampu dan rambu pengaturan lalu lintas yang diperlukan di jalan raya untuk memperlancar perjalanan, bukan untuk menghambat perjalanan, karena apabila lampu dan rambu pengaturan lalu lintas tidak berfungsi akan menimbulkan kemacetan.
      Setiap orang harus menyadari bahwa agama sangat diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai pedoman untuk “rambu kehidupan” yang akan mengantarkan semua manusia dapat menelusuri “jalan hidupnya” dengan aman, tertib,  dan lancar yang mengantarkan manusia dengan lancar sampai ke tujuan.
     Harus disadari oleh setiap orang bahwa sebelum memasuki “shiratal mustaqim” (jalan yang luas lagi lurus), akan terdapat beberapa hambatan dan kesulitan yang harus dilewati, tetapi setelah berjalan beberapa saat pasti ditemukan kemudahan dan kenyamanan.
      Allah meninjau “peraturan lalu lintasnya” secara berkala, sehingga Allah mengutus para nabi dan rasul kepada umat manusia berdasarkan kepentingan manusia, sampai akhirnya Allah mengutus Nabi Muhammad yang membawa “peraturan lalu lintas” secara global, yaitu ajaran Islam sebagai pedoman dan petunjuk untuk kepentingan manusia sampai akhir zaman.

Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment