Monday, May 28, 2018

853. MINUM

KISAH LARANGAN MINUMAN KERAS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


      Beberapa orang bertanya,”Bagaimana kisah tentang pelarangan minuman keras pada zaman Nabi? Mohon dijelaskan kisah tentang pelarangan minuman keras pada zaman Nabi? Berikut ini penjelasannya.
       Penulis Sirah Nabawi (sejarah hidup Nabi Muhammad) berbeda pendapat tentang waktu diturunkannya larangan minuman khamar dan tahun berapa turunnya ayat Al-Quran tentang larangan minuman keras.
      Sebagian berpendapat dalam tahun ke-4 Hijriah, ketika Nabi berumur 57 tahun. Sebagian besar penulis berpendapat turunnya larangan minuman keras dalam masa Perjanjian Hudaibiyah pada tahun ke-6 Hijriah, sewaktu Nabi berumur 59 tahun.
      Apabila pendapat mereka benar, maka turunnya ayat Al-Quran yang melarang minuman keras “agak terlambat” minimal 17 tahun setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul.
     Selama belum ada larangan, sebagian umat Islam masih ada yang meminum khamar. Apalagi ayat tentang larangan meminum khamar turunnya berangsur-angsur dan tidak diturunkan sekaligus. Oleh karena itu, umat Islam mengurangi kebiasaan meminum khamar sedikit demi sedikit dan secara berangsur-angsur.
    Larangan meminum khamar bersifat sosial dan tidak berhubungan langsung dengan “ikrar tauhid”, yaitu “Lailaha illallah, Muhammadar Rasulullah” (Tidak ada tuhan selain Allah dan  Nabi Muhammad utusan Allah).
      Umar bin Khattab bertanya,”Ya Allah, mohon berikan penjelasan tentang minuman keras kepada kami.” Kemudian Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 219.

۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

      “Mereka bertanya kepadamu, tentang khamar dan judi? Katakan,’Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.’ Mereka bertanya kepadamu, tentang apakah yang mereka nafkahkan, katakan,’Yang melebihi keperluan’. Demikian Allah menerangkan ayat-Nya kepadamu, supaya kamu berpikir.”
      Ketika ayat ini turun, umat Islam masih ada yang meminum khamar dan ketika mereka melakaukan salat, mereka tidak tahu ayat Al-Quran yang dibaca.
      Umar bin Khattab bertanya,”Ya Allah, mohon dijelaskan hukum meminum khamar kepada kami, karena bisa menyesatkan pikiran dan harta.”
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 43.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
    
“Wahai, orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. Jangan hampiri masjid, sedangkan kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Jika kamu sakit atau sedang musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan tanganmu. Sungguh,  Allah Maha Pemaaf dan Maha Pengampun.”
     Dikisahkan, waktu itu para muazin berseru,”Wahai orang yang mabuk, kalian jangan mengikuti salat.” Umar bin Khattab berkata lagi,”Ya Allah, mohon jelaskan kepada kami, hukum meminum khamar dengan tegas, karena ini menyesatkan pikiran dan harta.”
       Penduduk Arab, termasuk umat Islam, sering bertengkar karena mereka mabuk. Ketika mabuk mereka saling menarik jenggot, mendorong, dan memukul. Bahkan ada yang mengancam saling  membunuh, sehingga kondisi  menjadi kacau.
     Pada suatu pesta hidangan makan dan minum, kaum Muhajiirin dengan kaum Ansar beradu mulut saling membanggakan diri. Dalam kondisi mabuk mereka saling berbantahan dan memukul dengan potongan tulang, hampir terjadi pembunuhan.
     Al-Quran surah Al-Maidah, surah ke-5 ayat 90 dan 91.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
 
    “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan, jauhi perbuatan itu agar  agar kalian mendapat keberuntungan.”
       “Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antaramu, karena meminum khamar dan berjudi menghalangi kamu dari mengingat Allah dan salat, maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu.”
      Ketika turun ayat larangan meminum khamar, para pelayan minuman segera membuangnya, tetapi masih terdapat beberapa orang yang merasa larangannya belum jelas. Mereka beralasan,“Mungkinkah khamar itu keji, padahal orang-orang yang mati syahid dalam Perang Badar dan perang lainnya yang dijamin masuk surga di dalam perutnya terdapat minuman khamar?”
    Al-Quran surah Al-Maidah, surah ke-5 ayat 93.

لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

      “Tidak ada dosa bagi orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, karena mengonsumsi makanan  mereka zaman dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amal saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, mereka bertakwa dan berbuat kebajikan dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
      Nabi bersabda,”Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar adalah haram hukumnya.”
      Nabi bersabda,”Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram dan minuman yang banyak dapat memabukkan, maka sedikitnya pun tetap haram.”
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
5. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
6. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
7. Kisah Para Sahabat.
8. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
9. Tafsirq.com online.

Related Posts:

  • 823. DALAMKEDALAMAN SUMUR AIR ZAMZAM Oleh: Drs. H. M.  Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 823. DALAMKEDALAMAN SUMUR AIR ZAMZAM Oleh: Drs. H. M.  Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 823. DALAMKEDALAMAN SUMUR AIR ZAMZAM Oleh: Drs. H. M.  Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 823. DALAMKEDALAMAN SUMUR AIR ZAMZAM Oleh: Drs. H. M.  Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 823. DALAMKEDALAMAN SUMUR AIR ZAMZAM Oleh: Drs. H. M.  Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More

0 comments:

Post a Comment