Friday, August 16, 2019

3000. MAKNA SYUKUR


MAKNA SYUKUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
    Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengukur perasaan syukur manusia menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Bangsa Indonesia wajib bersyukur dengan nikmat kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
2.    Kata “syukur” dalam bahasa agama artinya “menggunakan dan mengolah nikmat karunia yang dilimpahkan oleh Allah sesuai dengan tujuan dianugerahkannya”.
3.    Al-Quran  secara tegas menyatakan bahwa manusia ditugaskan sebagai khalifah untuk membangun peradaban di bumi.
4.    Para malaikat mendambakan tugas tersebut, tetapi tidak mendapatkannya, karena para malaikat hanya mampu melaksanakan yang diperintahkan oleh Allah, tetapi tidak memiliki daya kreasi atau inisiatif.
5.    Seluruh alam semesta diciptakan oleh Allah untuk diolah manusia demi kenyamanan hidupnya di dunia dan kebahagiaannya di akhirat.
6.    Pada dasarnya kegiatan apa pun boleh dilakukan oleh manusia, tetapi terdapat peringatan.
1)    Berapa pun panjangnya umurmu, kematian pasti datang.
2)    Kamu boleh bertindak semaumu, tetapi perhitungan pertanggungjawaban pasti dilakukan.
7.    Apakah peringatan semacam ini bertujuan menakut-nakuti manusia?
8.    Jawabnya,”Tidak, karena hal itu adalah kebenaran”.
9.    Apakah hal tersebut akan menghambat pembangunan?
10.  Jawabnya,”Justru sebaliknya, hal itu akan menambah semangat dalam pembangunan”.
11. Nabi Muhammad bersabda terhadap sekelompok pemuda yang sedang duduk-duduk menganggur sambil tertawa terbahak-bahak,”Perbanyaklah kalian mengingat mati, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.
12. Para ulama berpendapat bahwa penyakit yang diderita oleh manusia seperti kegelisahan dan kesengsaraan adalah siksaan Allah di dunia, karena terdapat pelanggaran terhadap sunatullah (hukum Allah yang berlaku di alam semesta).

13. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 268.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

      Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
14. Manusia diperintahkan meneladani sifat-sifat Allah yang mulia sesuai dengan posisi manusia sebagai makhluk Allah, misalnya Allah Maha Kaya, Maha Kuasa,  dan sifat mulia lainnya.
15. Seseorang yang puas dengan hasil yang diperolehannya, padahal kemampuannya masih dapat menambah lagi hasilnya untuk kemanfaatan dirinya dan makhluk lainnya, pada hakikatnya orang tersebut kurang menghayati ajaran agama.
16. Dalam literatur keagamaan dikenal istilah “qana'ah”.
a.    Qanaah bukan sekadar “merasa puas dengan apa yang dimiliki”.
b.    Tetapi kepuasan yang dimaksudkan adalah hasil akhir maksimal yang didahului oleh berikut ini.
1)    keinginan meraih sesuatu.
2)    berusaha yang maksimal
3)    memperoleh keberhasilan dalam berusaha.
4)    menyerahkan dengan sukarela sesuatu yang telah diraihnya kepada orang lebih yang membutuhkan.
5)     telah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki sebelumnya.
17.  Jika terdapat seseorang yang potensinya terabaikan atau pekerjaannya sia-sia, maka dapat dikatakan dia orang yang kurang bersyukur terhadap nikmat dari Allah, karena dia tidak memanfaatkannya secara maksimal.

18. Al-Quran surah An-Nahal (surah ke-16) ayat 14.

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

      Dan Dia Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
19. Para ulama berpendapat bahwa pada umumnya potensi dan kemampuan umat Islam belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga muncul dalam masyarakat kondisi berikut ini.
1)    Keterbelakangan.
2)    Kebodohan.
3)    Kemiskinan.
20. Kondisi tersebut dapat dikatakan umat Islam kurang bersyukur terhadap nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Somad, Abdul. Buku 37 masalah popular. Penerbit Tafaqquh Press, 2018.
5.    Somad, Abdul. Tanya jawab 99 seputar salat. Penerbit Tafaqquh Press, 2018.
6.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
7.    Tafsirq.com online


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment