AHLI
MATEMATIKA AMERIKA MASUK ISLAM
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Setelah
10 Tahun Atheis, Profesor Matematika Masuk Islam Usai Temukan Jawaban Logis dalam
Al-Quran
2. gomuslim.co.id
- Perjalanan setiap orang menuju Islam beraneka ragam caranya.
3. Begitu
juga dengan Jeffrey Lang.
4. Profesor
matematika ini mendapat hidayah melalui kelogisan Al-Quran dan sejalan dengan
sains.
5. Sebagai
seorang pecinta matematika, Prof. Jefrey Lang berpedoman hidup pada hal-hal konkret.
6. Selama
10 tahun ia atheis.’
7. Merasa
agama yang diyakininya tak sesuai dengan pedoman hidupnya.
8. Profesor
matematika di University of Kansas ini berubah indah ketika ia mengenal Islam.
9. “Matematika
itu logis.
10. Matematika
terdiri atas fakta dan angka untuk menemukan jawaban konkret.
11. Itulah
cara pikiran saya bekerja.
12. Dan itu
membuat saya frustrasi ketika saya berurusan dengan hal tidak memiliki jawaban
konkret,” ujar profesor yang mengambil gelar master dan doktor dari Purdue
University, seperti dilansir dari publikasi Abouti Islam, Jumat (1/5/2020).
13. Menurutnya,
sebagian besar agama perlu penerimaan iman.
14. Dan bukan
alasan konkret berupa fakta dan data.
15. Merasa
tak mendapat jawaban konkret dalam agamanya.
16. Dia pun
menjadi atheis.
17. “Jika
ada Tuhan, dan Dia penuh belas kasih dan cinta, lalu mengapa ada penderitaan di
bumi ini?
18. Mengapa
Dia tidak membawa kita ke surga?
19. Mengapa
membuat semua orang menderita di bumi?” ungkapnya.
20. Itulah
salah satu pertanyaan sang profesor sejak usia belasan.
21. Dan
tak pernah menemukan jawabannya.
22. Masih
banyak pertanyaan lain dalam keimanannya.
23. Hal
ini bertolak belakang dengan latar belakangnya yang sangat ‘agamis’.
24. Sejak
SD hingga SMA, ia belajar di sekolah Katolik.
25. Ia
dilahirkan dalam keluarga Katolik Roma di Connecticut, AS.
26. Karena
tak menemukan jawaban logis.
27. Dia memilih
melepaskan keimanannya.
28. “Seperti
kebanyakan anak-anak akhir tahun 60-an dan awal tahun 70-an.
29. Saya
mulai menanyakan semua nilai yang kami miliki saat itu, politik, sosial dan
agama.
30. Saya
memberontak melawan semua institusi yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk
Gereja Katolik,” tuturnya.
31. Cukup
lama Prof. Lang hidup tanpa agama.
32. Perjalanan
hidayahnya baru mulai ketika menjadi dosen matematika di San Fransisco
University.
33. Dan ketemu
seorang mahasiswa muslim di kelasnya.
34. Ialah
Mahmoud Qandeel, mahasiswa asal Saudi yang membuat Prof. Lang takjub.
35. Penampilan
Mahmoud layaknya pangeran yang membuat setiap orang menarik perhatian padanya.
36. Ia
sangat terkenal, semua orang di San Fransisco, bahkan walikota dan kepala
polisi pun mengenalnya.
37. Tapi bukan
itu yang membuat Prof. Lang takjub.
38. Melainkan
kecerdasan Mahmoud selama di kelasnya.
39. Jika
Prof. Lang mengajukan pertanyaan penelitian, Mahmoud selalu menjawabnya dengan
bahasa Inggris sempurna dan jawaban sempurna pula.
40. Keduanya
menjadi akrab dan sering bepergian bersama.
41. Ketika
persahabatan yang dijalin cukup lama.
42. Mahmoud
mendapat kesempatan mendakwahkan Islam kepada dosennya.
43. Ia
memberi sebuah Al-Quran dan beberapa buku Islam kepada sang profesor.
44. Inilah
awal mula Prof. Lang mempelajari agama Islam.
45. Ia
membaca Al-Quran dan langsung jatuh cinta.
46. Prof Lang
menyebut dirinya “Ditaklukkan oleh Al-Quran, langsung menyerah tanpa banyak
perjuangan.”
47. Baru
beberapa bab ia membaca Alquran.
48. Tapi ia
telah merasa ketertarikan luar biasa.
49. Ia
jatuh cinta pada si penulis Al-Quran, yakni Allah Ta’ala.
50. “Pelukis
dapat membuat angle nampak mengikutimu dari satu tempat ke tempat lain.
51. Tapi penulis
mana yang mampu menulis sebuah tulisan suci yang mengantisipasi perubahan
harian Anda??” ujarnya
52. Tentu
saja hanya Tuhan yang mampu melakukannya.
53. Prof.
Lang merasa begitu takjub.
54. Setiap
malam, dia menyusun pertanyaan logis yang selama ini ia cari tentang agama.
55. Keesokan
harinya, ia membaca Al-Quran dan menemukan jawabannya.
56. “Entah
bagaimana aku menemukan jawabannya pada hari berikutnya.
57. Seakan-akan
penulis (Al-Quran) membaca ide saya dan menuliskannya di garis tepat, waktu tepat,
saat saya membaca berikutnya.
58. Saya
menemukan diri saya di setiap halamannya.
59. Saya
membaca Al-Quran, tapi Al-Quran yang membaca diri saya,” tutur Prof. Lang.
60. Prof.
Lang pun kemudian semakin giat mempelajari agama Islam.
61. Ia bertanya kepada teman muslim yang
dikenalnya.
62. Dia kemudian
bersyahadat.
63. Dan menjalankan
ajaran agama seperti muslim lain.
64. Di antara sekian ibadah dalam Islam, yang
menjadi favorit Lang adalah salat Subuh.
65. “Itu
adalah salah satu ritual dalam Islam yang paling indah dan paling menyentuh,”
ujarnya.
66. Kini,
sudah puluhan tahun sang profesor berislam.
67. Ia pun
didaulat menjadi penasihat untuk Himpunan Mahasiswa Muslim di kampusnya.
68. Prof.
Lang juga menulis banyak buku tentang Islam.
69. Salah
satu bukunya yang menjadi best seller ialah “Even Angels ask; A Journey to
Islam in America”.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment