Sunday, August 2, 2020

5039. MUHAMMADIYAH FPI


MUHAMMADIYAH FPI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Fenomena Muhammadiyah FPI.
1.    Oleh Dr. Sholikh Al Huda MFil.I.
2.    Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Surabaya.
3.    Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur.
4.    PWMU.CO – Bukan rahasia di kalangan Muhammadiyah ada sebagian warganya yang ‘berwarna’ Front Pembela Islam (FPI).
5.    Kelompok itu boleh disebut Muhammadiyah FPI disingkat Mufi.
6.    Secara organisatoris mereka tetap aktif di Muhammadiyah.
7.    Tetapi pemikirannya dipengaruhi oleh FPI, terutama oleh Habib Rizieq Shihab.
8.    Ada 3 Ciri Mufi.
1)    Lebih bangga terhadap kepemimpinan Habib Rizieq.
2)    Muhammadiyah dianggap hanya amar makruf, tapi kurang nahi mungkar.
3)    Lebih suka model dakwah FPl sebagai wujud nahi mungkar.

9.    Ke-1: Mereka lebih bangga terhadap gaya kepemimpinan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dibanding ‘Imam’ Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
1)    Konsekuensinya, Mufi lebih patuh seruan dakwah Habib Rizieq Shihab daripada seruan Prof Haedar Nashir.
2)    Mereka sering melawan maklumat atau kebijakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

10. Ke-2: Cenderung mengkritik model dakwah Muhammadiyah.
1)    Dia menganggap ajaran dakwah amar makruf nahi mungkar kurang tegas alias lembek.
2)    Menurut kelompok ini, dakwah Muhammadiyah terkesan apatis terhadap aksi kemungkaran yang terjadi dalam masyarakat.
3)    Muhammadiyah dianggap terlalu mengutamakan amar makruf dibanding nahi mungkar.
4)    Hal ini berbeda dengan model dakwah FPI.
5)    Yang dianggap lebih tegas dan berani dalam memerangi aksi kemaksiatan di masyarakat.

11. Ke-3: Lebih suka gaya dakwah FPI.
1)    Lebih suka model aksi massa (demonstrasi) di lapangan.
2)    Atau dakwah model swipping sebagai wujud nahi mungkar.
3)    Gaya dakwah yang dipraktikkan Muhammadiyah adalah dakwah pembinaan spiritualitas, pemberdayaan ekonomi, filantropi sosial-kesehatan.
4)    Dan proses kesadaran melalui pendidikan, kritik solutif—melalui jihad konstitusi—secara konstitusional.
5)    Tapi model dakwah ini oleh Mufi dianggap kurang tegas dan kurang berani karena perubahannya lama.

12. Islam Transnasional
1)    Secara umum, ideologi dan manhaj dakwah keagamaan FPI berbeda dengan Muhammadiyah.
2)    Ideologi keagamaan yang diusung FPI secara geneologi terkait erat dengan ideologi Islam transnasional.
3)    Menurut Prof Azyumardi Azra, gerakan Islam transnasional menjadikan ‘radikalisme’ keagamaan sebagai basis gerakan.
4)    Ideologi semacam itu gampang diterima masyarakat karena dianggap hal baru.
5)    Dan memberi gambaran keagamaan baru, yang sebelumnya dianggap stagnan.
6)    Gambaran di atas diperkuat Prof Masdar Hilmy, bahwa ideologi radikalisme Islam memiliki potensi menyebar.
7)    Dan meremas secara halus dan samar tanpa diketahui secara pasti oleh kelompok lain, termasuk di Muhammadiyah.
8)    Situasi itu tentu berdampak pada pergeseran karakter ideologis dan sosiologis dakwah keagamaan Muhammadiyah.
9)    Pada akhirnya dapat mengubah wajah keagamaan di Indonesia.

13. Muhammadiyah Rawan Diinfiltrasi.
14. Fenomena Mufi, menurut penulis, karena Muhammadiyah rawan dan gampang terinfiltrasi ideologi Islam transnasonal.
15. Penyebabnya adalah:
1)    Ke-1: Dengan menasbihkan organisasi pembaharuan Islam (tajdid),  kecenderungan Muhammadiyah lebih terbuka dan responsif dengan isu baru. Termasuk perkembangan gerakan dan ideologi Islam transnasional dari Timur Tengah
2)    Ke-2: Dengan mengusung gerakan pemurnian (tanzih)—yang secara subtantif mirip dengan ideologi yang diusung oleh gerakan Islam transnasional—kesempatan terjadinya proses infiltrasi dan hegemoni sosio-ideologi di tubuh Muhammadiyah lebih terbuka.

16. Fenomena Mufi adalah dampak perebutan kuasa ideologi dan sosial antargerakan Islam.
17. Artinya, para aktivis Muhammadiyah terbuka kemungkinan tertarik dengan ideologi lain, termasuk FPI, dan meninggalkan ideologi Muhammadiyah.
18. Kalau tahapan ini sukses, maka tahap selanjutnya adalah perebutan kuasa sosial.
19. Maksudnya adanya penguasaan terhadap akses dan sumber sosial Muhammadiyah.
20. Fenomena infiltrasi ideologi sosio-keagamaan secara umum potret dari praktik perebutan pengaruh antara Muhammadiyah dengan gerakan lain di masyarakat, di antaranya FPI.
21. Perebutan dominasi kuasa ideologi dan sosial adalah proses perebutan dominasi kebenaran ajaran keagamaan yang dianggap lebih benar dibanding ajaran keagamaan Muhammadiyah.
22. Efek dari proses perebutan kuasa ideologi dan sosial adalah terjadinya radikalisasi ideologi.
23. Yakni gejala mengerasnya ideologi dampak dari proses perubahan paradigma pola pikir aktivis Muhammadiyah terhadap sistem dan karakter ideologi Muhammadiyah yang selama ini diyakininya.
24. Juga menyebabkan erosi ideologi di kalangan aktivis Muhammadiyah.
25. Yaitu sebuah proses melemahnya komitmen dan militansi ber-Muhammadiyah.
26. Implikasi infiltrasi ideologi Muhammadiyah pada gilirannya dapat berdampak pada perubahan wajah Islam Indonesia.
27. Yaitu perubahan karakter ideologi Islam Indonesia yang dikenal dengan moderat, tawasuth, tawazun—atau sering disebut ideologi Islam rahmatalilalamin.
28. Berubah wajah Islam Indonesia yang radikal, formalis, dan serba sama (homogenitas).
29. Semoga tulisan ini dapat dijadikan kewaspadaan Muhammadiyah.
30.  Selamat Milad Ke-111 Muhammadiyah.
31. Semoga selalu memberi manfaat bagi semua makhluk di alam.
(Sumber internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment