MUHAMMADIYAH
FPI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A. Fenomena
Muhammadiyah FPI.
1. Oleh Dr.
Sholikh Al Huda MFil.I.
2. Dosen
FAI Universitas Muhammadiyah Surabaya.
3. Anggota
Majelis Tabligh PWM Jawa Timur.
4. PWMU.CO
– Bukan rahasia di kalangan Muhammadiyah ada sebagian warganya yang ‘berwarna’
Front Pembela Islam (FPI).
5. Kelompok
itu boleh disebut Muhammadiyah FPI disingkat Mufi.
6. Secara
organisatoris mereka tetap aktif di Muhammadiyah.
7. Tetapi
pemikirannya dipengaruhi oleh FPI, terutama oleh Habib Rizieq Shihab.
8. Ada 3
Ciri Mufi.
1) Lebih bangga
terhadap kepemimpinan Habib Rizieq.
2) Muhammadiyah
dianggap hanya amar makruf, tapi kurang nahi mungkar.
3) Lebih suka
model dakwah FPl sebagai wujud nahi mungkar.
9. Ke-1:
Mereka lebih bangga terhadap gaya kepemimpinan Imam Besar FPI Habib Rizieq
Shihab dibanding ‘Imam’ Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
1) Konsekuensinya,
Mufi lebih patuh seruan dakwah Habib Rizieq Shihab daripada seruan Prof Haedar
Nashir.
2) Mereka
sering melawan maklumat atau kebijakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
10. Ke-2:
Cenderung mengkritik model dakwah Muhammadiyah.
1) Dia menganggap
ajaran dakwah amar makruf nahi mungkar kurang tegas alias lembek.
2) Menurut
kelompok ini, dakwah Muhammadiyah terkesan apatis terhadap aksi kemungkaran
yang terjadi dalam masyarakat.
3) Muhammadiyah
dianggap terlalu mengutamakan amar makruf dibanding nahi mungkar.
4) Hal
ini berbeda dengan model dakwah FPI.
5) Yang
dianggap lebih tegas dan berani dalam memerangi aksi kemaksiatan di masyarakat.
11. Ke-3:
Lebih suka gaya dakwah FPI.
1) Lebih suka
model aksi massa (demonstrasi) di lapangan.
2) Atau dakwah
model swipping sebagai wujud nahi mungkar.
3) Gaya dakwah
yang dipraktikkan Muhammadiyah adalah dakwah pembinaan spiritualitas,
pemberdayaan ekonomi, filantropi sosial-kesehatan.
4) Dan proses
kesadaran melalui pendidikan, kritik solutif—melalui jihad konstitusi—secara
konstitusional.
5) Tapi model
dakwah ini oleh Mufi dianggap kurang tegas dan kurang berani karena
perubahannya lama.
12. Islam
Transnasional
1) Secara
umum, ideologi dan manhaj dakwah keagamaan FPI berbeda dengan Muhammadiyah.
2) Ideologi
keagamaan yang diusung FPI secara geneologi terkait erat dengan ideologi Islam
transnasional.
3) Menurut
Prof Azyumardi Azra, gerakan Islam transnasional menjadikan ‘radikalisme’
keagamaan sebagai basis gerakan.
4) Ideologi
semacam itu gampang diterima masyarakat karena dianggap hal baru.
5) Dan
memberi gambaran keagamaan baru, yang sebelumnya dianggap stagnan.
6) Gambaran
di atas diperkuat Prof Masdar Hilmy, bahwa ideologi radikalisme Islam memiliki
potensi menyebar.
7) Dan
meremas secara halus dan samar tanpa diketahui secara pasti oleh kelompok lain,
termasuk di Muhammadiyah.
8) Situasi
itu tentu berdampak pada pergeseran karakter ideologis dan sosiologis dakwah
keagamaan Muhammadiyah.
9) Pada
akhirnya dapat mengubah wajah keagamaan di Indonesia.
13. Muhammadiyah
Rawan Diinfiltrasi.
14. Fenomena
Mufi, menurut penulis, karena Muhammadiyah rawan dan gampang terinfiltrasi ideologi
Islam transnasonal.
15. Penyebabnya
adalah:
1) Ke-1: Dengan
menasbihkan organisasi pembaharuan Islam (tajdid), kecenderungan Muhammadiyah lebih terbuka dan
responsif dengan isu baru. Termasuk perkembangan gerakan dan ideologi Islam
transnasional dari Timur Tengah
2) Ke-2:
Dengan mengusung gerakan pemurnian (tanzih)—yang secara subtantif mirip dengan
ideologi yang diusung oleh gerakan Islam transnasional—kesempatan terjadinya
proses infiltrasi dan hegemoni sosio-ideologi di tubuh Muhammadiyah lebih
terbuka.
16. Fenomena
Mufi adalah dampak perebutan kuasa ideologi dan sosial antargerakan Islam.
17. Artinya,
para aktivis Muhammadiyah terbuka kemungkinan tertarik dengan ideologi lain,
termasuk FPI, dan meninggalkan ideologi Muhammadiyah.
18. Kalau
tahapan ini sukses, maka tahap selanjutnya adalah perebutan kuasa sosial.
19. Maksudnya
adanya penguasaan terhadap akses dan sumber sosial Muhammadiyah.
20. Fenomena
infiltrasi ideologi sosio-keagamaan secara umum potret dari praktik perebutan
pengaruh antara Muhammadiyah dengan gerakan lain di masyarakat, di antaranya FPI.
21. Perebutan
dominasi kuasa ideologi dan sosial adalah proses perebutan dominasi kebenaran
ajaran keagamaan yang dianggap lebih benar dibanding ajaran keagamaan
Muhammadiyah.
22. Efek
dari proses perebutan kuasa ideologi dan sosial adalah terjadinya radikalisasi
ideologi.
23. Yakni
gejala mengerasnya ideologi dampak dari proses perubahan paradigma pola pikir
aktivis Muhammadiyah terhadap sistem dan karakter ideologi Muhammadiyah yang
selama ini diyakininya.
24. Juga
menyebabkan erosi ideologi di kalangan aktivis Muhammadiyah.
25. Yaitu
sebuah proses melemahnya komitmen dan militansi ber-Muhammadiyah.
26. Implikasi
infiltrasi ideologi Muhammadiyah pada gilirannya dapat berdampak pada perubahan
wajah Islam Indonesia.
27. Yaitu
perubahan karakter ideologi Islam Indonesia yang dikenal dengan moderat,
tawasuth, tawazun—atau sering disebut ideologi Islam rahmatalilalamin.
28. Berubah
wajah Islam Indonesia yang radikal, formalis, dan serba sama (homogenitas).
29. Semoga
tulisan ini dapat dijadikan kewaspadaan Muhammadiyah.
30. Selamat Milad Ke-111 Muhammadiyah.
31. Semoga
selalu memberi manfaat bagi semua makhluk di alam.
(Sumber
internet)
0 comments:
Post a Comment