Thursday, October 7, 2021

11437. MANUSIA AKAN MATI PASTI INGAT TUHAN

 

 



MANUSIA AKAN MATI PASTI INGAT TUHAN

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran tidak membahas wujud Tuhan.

 

Kata “Allah” dalam Al-Quran terulang 2.697 kali.

 

Belum ditambah  kata  semacam “Wahid”, “Ahad”, “Rab”, “IIlah”.

Atau kalimat yang menolak adanya sekutu bagi Allah.

 

Semuanya mengarah kepada penjelasan tentang tauhid.

 

Dalam mushaf Al-Quran.

Tidak ditemukan adanya ayat yang membicarakan tentang wujud Tuhan.

 

 

Ketika kita duduk termenung seorang diri.

 

Pikiran mulai tenang.

Dan kesibukan hidup dapat teratasi.

 

Maka terdengar suara hati nurani.

 

Yang mengajak untuk berdialog akan adanya Tuhan Yang Maha Mutlak.

 

Suara dalam hati nurani manusia.

Mengantarkan menyadari betapa lemahnya manusia di depan Tuhan.

 

Betapa Maha Kuasa dan Perkasa Tuhan Yang Maha Agung.

 

Suara seperti itu, adalah suara fitrah manusia.

 

Tiap orang punya fitrah yang terbawa sejak lahir.

 

Karena kesibukan dan dosa-dosa.

Suara fitrah terabaikan.

 

 

Suara fitrah lemah.

Hingga tidak terdengar lagi.

 

 

Jika diusahakan didengarkan.

 

Kemudian benar-benar tertancap dalam jiwa.

 

Maka fitrah manusia akan muncul.

 

Yaitu hanya bergantung kepada Allah saja.

 

Hanya Allah tempat bergantung.

 

“La haula wa la quwwata illabillahil Aliyyil Azhim”.

 

Tidak ada daya untuk memperoleh manfaat.

Dan tidak ada kuasa untuk menolak mudarat.

 

Kecuali bersumber dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

 

 

Sehingga tidak ada lagi rasa takut.

Yang menghantui.

Atau mencengkeram.

 

Tidak ada rasa sedih yang mencekam dalam hati manusia.

 

Al-Quran surah Fushshilat (surah ke-41) ayat 30.

 

 

    إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ

       Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami adalah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Jangan kamu takut dan jangan merasa sedih”. Dan gembirakan mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.

 

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 28.

 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

     Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Memang, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

 

 

Al-Quran menjelaskan ateisme.

 

Al-Quran Surah Al-Jatsiyah (surah ke-45) ayat 24.

 

وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

       Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanya kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”. Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanya menduga-duga saja.

 

 

Al-Quran menjelaskan kehadiran Tuhan itu fitrah manusia dan kebutuhan hidupnya.

 

 

Jika ada orang mengingkari wujud Tuhan.

Maka itu bersifat sementara.

 

 

Pada akhirnya sebelum meninggal.

Dia akan mengakui keberadaan Tuhan.

 

 

 Tetapi pengakuan itu sudah terlambat.

 

 Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 90-91.

 

 

۞ وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ

      Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam, dia berkata, “Saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?

 

 

Tingkat kebutuhan manusia

 

Kebutuhan manusia bertingkat-tingkat.

 

Ada kebutuhan harus dipenuhi segera.

Yaitu kebutuhan udara untuk bernapas.

 

 

Ada kebutuhan dapat ditunda beberapa saat.

Yaitu kebutuhan minum.

 

 

Kebutuhan manusia untuk makan.

Dapat ditunda lebih lama dibanding minum.

 

 

Kebutuhan seksual.

Bisa lebih lama ditangguhkan.

Dibanding butuh makan dan minum.

 

 

Demikian seterusnya.

 

Kebutuhan manusia yang paling lama dapat ditunda.

 

Yaitu butuh keyakinan adanya Allah Yang Maha Kuasa.

 

 

Ketika manusia hampir mendekati meninggal.

 

 

Baru manusia merasa butuh.

Dan merindukan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

 

0 comments:

Post a Comment