Thursday, October 7, 2021

11438. SEMUA NABI MENGAJARKAN TAUHID TAPI BEDA TAHAP

 



SEMUA NABI MENGAJARKAN TAUHID TAPI BEDA TAHAP

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

TAUHID ADALAH PRINSIP DASAR AGAMA SAMAWI.

 

 Merujuk Al-Quran.

Bahwa para Nabi dan Rasul selalu membawa ajaran tauhid.

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 25.

 

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

 

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.

 

 

Meskipun semua nabi membawa ajaran tauhid.

 

Tapi ada perbedaan dalam pemaparan tentang prinsip tauhid.

 

Nabi Muhammad melalui Al-Quran.

 

Diperkaya oleh Allah dengan aneka penjelasan dan bukti.

 

Serta jawaban yang membungkam siapa pun.

 

Yang menyekutukan Tuhan Allah.

 

Allah menyesuaikan tingkat berpikir umat mereka.

 

 

ZAMAN NABI NUH

Hampir tidak ada bukti logis.

Yang ditampilkan Nabi Nuh kepada umatnya.

 

Akhirnya setelah umatnya tetap membangkang.

 

Maka jatuh hukuman  memusnahkan mereka.

 

Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 14.

 

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ

 

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka 1.000 tahun kurang 50 tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang zalim.

 

ZAMAN NABI HUD

Waktunya belum terlalu jauh dari Nuh.

Pemaparannya hampir tidak berbeda.

 

Tapi masyarakat diajaknya berdialog.

Karena punya kemampuan berpikir sedikit di atas umat Nabi Nuh.

 

Pemaparan tentang tauhid disertai peringatan tentang nikmat Allah.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 69.

 

أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

 

 

ZAMAN NABI SHALEH

Nabi Shaleh datang sesudah Nabi Hud.

 

Memberi penjelasan lebih luas dan terperinci.

 

Karena wawasan umatnya lebih luas.

 

Mereka diingatkan asal kejadiannya dari tanah.

 

Atau tugas mereka memakmurkan bumi.

 

Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 61.

 

۞ وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ

 

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".

 

 

Akal manusia mampu memahami asal kejadian manusia.

Yang berasal dari tanah.

 

Artinya sperma suami dituangkan ke rahim istri.

Berasal dari makanan yang dihasilkan bumi.

 

Manusia yang punya akal dapat mencernanya.

 

 Meskipun hanya memahami secara umum.

 

 

ZAMAN NABI SYUEB

Dakwah Nabi Syueb lebih luas lagi.

Melewati batas 3 Nabi sebelumnya.

 

Saat ini ajaran tauhid tidak saja dikaitkan dengan bukti.

 

Tapi juga dirangkai dengan hukum syariat.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 85.

 

وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

 

Dan Syueb berkata: "Hai kaumku, cukupkan takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di bumi dengan membuat kerusakan.

 

 

Ayat ini menggugah jiwa.

Dan menuntut membangun masyarakat.

Yang adil dan makmur.

 

ZAMAN NABI IBRAHIM

Nabi Ibrahim disebut "Bapak Para Nabi.

Dan "Bapak Monoteisme.

 

Karena agama samawi terbesar merujuk kepada Nabi lbrahim.

 

Nabi Ibrahim menemukan  keyakinan lewat pencarian dan pengalaman rohani.

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 75.

 

وَكَذَٰلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ

 

Dan demikian Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 260.

 

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

 

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

 

 

Pemaparan tauhid makin mantap dan jelas.

 

Hingga mencapai puncaknya dengan kehadiran Nabi Muhammad.

 

Al-Quran surah Al-lkhlas (surah ke-112) ayat 1-4.

 

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

 

1. Katakan: "Dia Allah, Yang Maha Esa.

 

اللَّهُ الصَّمَدُ

 

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

 

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

 

Dia tidak beranak dan tidak  dilahirkan.

 

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌو

 

Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.

 

(Sumber Quraish Shihab)

0 comments:

Post a Comment