PENDIRI BANGSA MIKIR
RAKYAT TAK PERKAYA DIRI 95 PERSEN BUTA HURUF
Oleh: Drs.
HM Yusron Hadi,MM
Bakal calon presiden.
Koalisi Perubahan.
Anies Baswedan
jelaskan.
Jika ingin Indonesia:
1) Lebih baik dan maju.
2) Rakyatnya bahagia.
3) Pemerintah efektif.
4) Tata kelola baik.
Jangan cuma lihat
hasil survei.
Tapi lihat juga:
1) Rekam jejak lalu.
2) Gagasan ke depan.
Wawancara Febby
Mahendra Putra.
Direktur Pemberitaan Tribun Network
Jumat, 3 Maret 2023.
“Kita cari orang.
Untuk kerjakan tugas.
Jangan cuma lihat
survei .
Jika ingin Indonesia
lebih baik.
Maka butuh orang:
1) Model apa.
2) Gagasan apa.
3) Rekam jejak apa.
4) Selama ini kerja apa.
“Kita ingin lebih
baik.
Maka media mainstream.
Jangan diredusir .
Hanya soal
persentase,” tandasnya.
Orang disebut
potensial.
Tak tergantung survei
saja.
Jangan diredusir.
Dengan angka survei.
Orang punya:
1) Gagasan ke depan.
2) Rekam jejak lalu.
Yang bagus.
Tapi surveinya kecil.
Dia tak masuk.
Deretan orang
potensial,” kata Anies.
Anies Baswedan .
Ajak reflektif.
Republik Indonesia.
Didirikan dengan
gagasan.
Para pendiri bangsa.
Putuskan pakai bahasa
Indonesia.
Sebagai bahasa
persatuan.
Tak pakai voting.
Tapi musyawarah.
Jika banyak jumlah.
Maka terpilih bahasa
Jawa,” jelasnya.
Kenapa gagasan?
Kita ingin jadi
bangsa.
1) Ada kesetaraan.
2) Punya daya rekat kuat
oleh bahasa.
“Republik didirikan
dengan gagasan.
Oleh BPUPKI.
Semua orang
intelektual,” jelasnya.
Saat itu.
Rakyat 95 persen.
Masih buta huruf.
Tapi sedikit orang
pintar.
Membuat Republik
setara.
“Bukan Republik untuk:
1) Hanya 1 golongan.
2) Hanya golongan atas.
3) Hanya golongan
ningrat.
Anies Baswedan
jelaskan.
Kita tempatkan:
1) Gagasan.
2) Rekam jejak.
Sebagai hal utama.
Bukan angka
saja.
Mari kita dorong.
Agar diskusi 5
tahunan.
Jado percakapan
substantif,” tuturnya.
“Kita berangkat
sebagai bangsa.
Yang 95 persen rakyat
.
Buta huruf.
Tapi sedikit orang
terdidik.
Kaum cendekiawan.
Pada zaman itu.
Memutuskan merdeka,”
sebutnya.
Mereka menulis
rangkaian narasi.
Yaitu Pembukaan
UUD 45.
Hal itu dahsyat,” ujar
Anies.
Yaitu:
1) Melindungi setiap
tumpah darah.
2) Memajukan
ksesehateraan umum.
3) Mencerdaskan kehidupan
bangsa.
4) Terlibat ketertiban
dunia.
Dan ujungnya.
Meraih keadilan
social.
Bagi seluruh rakyat
Indonesia.
“Itu kalimat
penutupnya,” imbuh Anies.
Bahwa untuk ke sana.
Bertahap 5
tahun sekali.
Seperti perjalanan.
Pengembara di hutan.
Tiap 1 kilometer
berhenti.
Buka kompasnya.
Cek titik
berangkatnya.
Tentukan kelompoknya.
Untuk jalan 5 tahun ke
depan.
Pilih ketuanya.
Untuk 5 tahun ke
depan,” kata Anies.
Hal itu.
Bukan soal 5 tahun
kemarin.
Atau 10 tahun kemarin.
Tapi soal cita-cita
Republik.
“Sudah saatnya.
Kita serius bicara.
Indonesia mau ke
mana,” tandasnya.
Gagasan yang
ditawarkan.
Rekam jejak yang
dibawa.
Karena kita bicara.
Masa depan:
1) Bangsa besar.
2) Kaya sumber daya.
Kita cari orang.
Jadi ketua kelompok.
Atau jadi presiden.
Bukan sekadar banyak
jumlah.
Tapi lihat :
1) Rekam jejak bagus.
Saat dulu.
2) Ide bagus.
Untuk ke depan.
Karena siapa pun.
Yang jadi
calon.
Pasti ada yang
memilih.
Otomatis dapat suara.
Hal itu.
Tugas :
1) Partai politik.
2) Media.
Untuk bertanya.
Kemudia diatur dan
kolaborasi.
Agar 5
tahun ini .
Dan rencana 5 tahun
depan.
Jadi sinkron.
Untuk raih cita-cita
Republik.
Dan siapa saja.
Yang akan diberi
tugas.
Meraih itu.
Kira-kira gitu,” kata Anies.
(sumber kba)
0 comments:
Post a Comment