Thursday, October 3, 2024

36955. PERISTIWA ISRA MIKRAJ DI ALQURAN (1)

 


PERISTIWA ISRA MIKRAJ DI ALQURAN (1)

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 1.


سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

Isra’ Mikraj.

Yaitu perjalanan Nabi Muhammad pada malam hari.

Dari Masjidil Haram di Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina.

 

Kemudian naik ke Sidratul Muntaha.

Bahkan melampauinya.

 

Dan  kembali ke Mekah.

Dalam waktu sangat singkat.

 

Tantangan terbesar dari Allah.

Bagi umat manusia.

 

Peristiwa ini bukti.

Bahwa ilmu dan kekuasaan Allah.

 

Meliputi,  menjangkau, serta  mengatasi segala waktu dan ruang.

Yang terbatas dan tak terbatas.

 

Kaum empiris dan rasional.

Lepas dari bimbingan wahyu.

 

Bisa berkata,

 

”Bagaimana mungkin kecepatan melebihi kecepatan cahaya.

 

Batas kecepatan tertinggi.

Dalam kontinum 4 dimensi.

Dapat terjadi?

 

Bagaimana mungkin.

Lingkungan material dilalui Nabi Muhammad.

 

Tak terjadi gesekan panas.

Merusak tubuh Nabi?

 

Bagaimana mungkin.

 Nabi dapat melepaskan diri.

Dari daya tarik bumi?

 

Mereka berpendapat.

Hal ini tak mungkin terjadi.

 

Tak sesuai hukum alam.

Tak bisa dijangkau pancaindera.

Tak bisa dibuktikan logika.

 

Peristiwa isra’ mikraj.

Dipahami dengan iman.

 

Abu Bakar Sidik berkata,

”Jika Nabi Muhammad yang memberitakan.

Maka pasti benar.”

 

Cara pahami peristiwa isra mikraj.

Berdasar bukti ilmiah.

Dalam Al-Quran.

 

Salah satu pusat pembahasan Al-Quran.

Yaitu utuhnya masa depan rohani manusia.

 

Uraian Al-Quran tentang isra’ mikraj.

Salah satu cara skema rohani.

 

Para ulama berpendapat

Pengantar uraian Al-Quran.

 

Yaitu uraian surah sebelumnya.

 

Pengantar peristiwa Isra' mikraj.

Yaitu surah Al-Nahl (surah ke-16).

An-Nahl artinya lebah.

 

Mengapa lebah?

Sebab lebah punya banyak keajaiban.

 

Keajaiban lebah.

Tak hanya pada jenisnya.

Yaitu jantan dan betina.

 

Tapi juga jenis lain.

Yang tak jantan dan tak betina.

 

 Keajaiban lebah.

Pada sarangnya.

 

Tersusun dalam lubang sama.

Bersegi 6 kongruen.

 

Disebut heksagonal.

Diselubungi  selaput halus.

 

Menghalangi udara atau bakteri.

Masuk ke dalamnya.

 

Juga khasiat madu yang dihasilkan.

Jadi makanan dan obat.

Bagi banyak penyakit.

 

Keajaiban lebah.

Mencakup itu semua.

 

Dan sistem hidup.

Penuh disiplin dan dedikasi.

Dipimpin “Ratu Lebah”.

Punya keistimewaan.

 

Misalnya.

Sang Ratu punya rasa “malu” yang dijaganya.

 

Sang Ratu enggan hubungan seksual.

Dengan anggota warganya.

Jumlahnya capai 30.000 ekor lebah.

 

Keajaiban lebah.

Juga tampak pada bahasa.

 

Dan cara berkomunikasi.

Dipelajari mendalam oleh ilmuwan.

 

   Lebah dipilih Allah.

Gambarkan ajaib ciptaan-Nya.

 

Jadi pengantar keajaiban.

Peristiwa Isra' mikraj.

Menjelaskan manusia seutuhnya.

 

 Nabi gambarkan manusia seutuhnya.

 

“Seorang mukmin bagaikan lebah.

Hanya konsumsi yang baik dan indah.

 

Misalnya:

Bunga harum semerbak.

 

Hasilkan yang baik dan berguna.

Seperti madu”.

 

Dalam cakupan lebih kecil.

Ayat ayat pertama.

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 1.


أَتَىٰ أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

 

Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu minta agar disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.

 

 Ketetapan Allah di sini.

Yaitu hari kiamat diancamkan

Pada orang musyrik.

 

Dunia belum kiamat.

Tapi Allah mengatakan

Bahwa kiamat telah datang.

 

Al-Quran menyatakan,

“Telah datang ketetapan Allah”.

 

Dinyatakan juga,

“Jangan minta segera didatangkan?”

 

 Hal ini isyarat.

Allah tak kenal ruang dan waktu.

Dalam mewujudkan sesuatu.

 

Tentang hari ini, esok, atau kemarin.

Yaitu hitungan makhluk.

Bernama manusia.

 

Allah tak terikat ruang dan waktu.

Allah Yang Menguasai ruang dan waktu.

 

Allah tak butuh batasan ruang dan waktu.

Dalam mewujudkan sesuatu.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 40.


إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

 

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu jika Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan padanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia.

 

 

 Para ilmuwan jelaskan.

Bahwa sistem gerak.

 

Punya beda hitungan waktu.

Dengan sistem gerak lain.

 

Misalnya.

Benda padat butuh waktu  lebih lama.

Untuk bergerak dibanding suara.

 

Suara perlu waktu lebih lama.

Untuk bergerak dibanding cahaya.

 

 Para ilmuwan kesimpulan.

Pada akhirnya.

 

Ada hal tak butuh ruang dan waktu.

Mencapai sasaran apa pun.

Yang dikehendaki.

 

Sesuatu itu.

Disebut Allah Yang Maha Kuasa.

 

 Para ilmuwan yakin.

Segala sesuatu punya “sebab”.

 

Apakah “sebab” itu.

Yang mewujudkan sesuatu itu?

 

Jawabnya: “Tidak”.

 

Menurut Al-Quran.

Semua diketahui ilmuwan.

 

Secara pasti .

Hanya “sebab” yang mendahului.

Atau berbarengan terjadinya sesuatu.

 

Bahwa “sebab”.

Mendahului sesuatu.

Hal itu benar.

 

Tapi tak bisa dinyatakan.

Bahwa “sebab” itu.

Yang mewujudkannya.

 

Misalnya.

Cahaya terlihat mata.

Sebelum telinga mendengar dentuman meriam.

 

Bukan penyebab suara itu.

Bukan penyebab telontarnya peluru.

 

Imam Ghazali berkata,

”Ayam berkokok sebelum terbit fajar.

Bukan penyebab terbitnya fajar.”

 

Isaac Newton berkata,

 

 “Bergeraknya sesuatu dari A ke B.

Kemudian dari B ke C.

 

Lalu dari C ke D.

Tak dapat dijadikan dasar.

 

Bahwa pergerakan dari B ke C.

Akibat pergerakan dari A ke B.

 

Einstein jelaskan.

Semua terjadi di alam semesta.

 

Diwujudkan oleh “Kekuatan nalar superior”.

 

Menurut bahasa Al-Quran.

Semua alam semesta.

Diwujudkan oleh “Al-Aziz Al-Alim”.

 

Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

 

 Hal itu.

Ditegaskan oleh Allah.

 

Dalam pengantar peristiwa Isra Mikraj.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 49-50.


وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

 

Dan kepada Allah saja bersujud segala apa yang di langit dan semua makhluk melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedangkan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.

 

يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ۩

 

Mereka takut pada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).

 

 

 

Daftar Pustaka

1.Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

 

0 comments:

Post a Comment