TULISAN SABUK KISWAH KAKBAH
(Seri ke-1)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tulisan pada kiswah kain penutup Kakbah di Masjidil Haram Mekah?” Berikut ini penjelasannya.
Kiswah penutup Kakbah dibuat dari sutera murni diberi warna hitam dirajut dengan tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran terdiri atas 5 potong lembar, yang 4 lembar untuk menutup 4 sisi Kakbah, dan I lembar untuk menutup pintu Kakbah serta sepertiga bagian atas dipasang sabuk kiswah.
Tinggi kiswah 24 meter; berat suteranya 670 kg; lebar bagian Hajar Asad ke Rukun Iraqi 11,67 meter; lebar bagian Hijir Ismail 9,9 meter; lebar bagian Hajar Aswad ke Rukun Yamani 10,18 meter; dan lebar Rukun Yamani ke Rukun Syami 12,04 meter.
Setiap tahun pada 9 Zulhijah kain kiswah penutup Kakbah diganti, sehingga setiap tahun pada 10 Zulhijah Kakbah di Masjidil Haram Mekah dibungkus dengan kain kiswah baru.
Sabuk kiswah berukuran panjang 45 meter dan lebarnya 90 cm yang ditulisi dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran bercorak tsulusi (salah satu model kaligrafi) yang diberi ornamen benang perak timbul yang disepuh emas.
Sabuk kiswah Kakbah pada tiap sisinya bertulisan 4 kelompok kaligrafi model tsulusi yang indah, karena Kakbah mempunyai 4 sisi maka semuanya berjumlah 16 kelompok berbentuk bulat lonjong.
Pertama, sabuk pada dinding Hajar Aswad sampai Rukun Iraqi di atas multazam dan pintu Kakbah.
Ke-1, bertulisan Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 125.
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikan sebagian makam Ibrahim tempat salat.”
Ke-2, bertulisan Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 125.
ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: ‘Bersihkan rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud’.”
Ke-3, bertulisan Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 127.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Ke-4, bertulisan Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 128.
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Ya Tuhan kami, jadikan kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikan) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkan kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
5. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment