MASJID JIKRONA MEKAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Masjid Jikrona di
Mekah Arab Saudi?” Berikut ini penjelasannya.
1. Jikrona (Jikranah) adalah suatu daerah
yang terletak antara kota Mekah dengan kota Taif, tetapi lebih dekat ke wilayah
kota Mekah.
2. Jikrona adalah sebuah perkampungan di Wadi
Saraf sekitar 24 km di sebelah timur laut dari Masjidil Haram Mekah yang
terkenal dengan keistimewaan rasa air tawarnya.
3. Pada musim haji tahun 2018 Kementerian
Kesehatan Arab Saudi menjelaskan hasil penelitian bahwa air Masjid Jikrona telah
bercampur dengan air biasa yang tidak layak dipakai untuk keperluan manusia, sehingga
sumurnya ditutup dan airnya tidak dipakai lagi.
4. Jikrona termasuk daerah halal (di luar
wilayah tanah suci Mekah) yang dapat dipakai untuk memulai mikat umrah sunah.
5. Muharissy Ka’bi meriwayatkan bahwa Rasulullah
telah sampai di wilayah Jikrona, lalu salat di dalam masjidnya, berpakaian
ihram, dan pagi harinya telah berada di Mekah.
6. Rasulullah pernah membagikan hasil “ganimah”
(rampasan perang) dalam Perang Hunain yang terjadi pada tahun ke-8 Hijrah di
Jikrona.
7. Kata “Jikrona” diambilkan dari nama
seorang wanita dungu yang pernah hidup di wilayah tersebut.
8. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa “asbabun
nuzul’ (penyebab) turunnya Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 92 berkenaan
dengan seorang wanita dungu yang tinggal di Jikrona.
وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا
مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ
أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَىٰ مِنْ أُمَّةٍ ۚ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ
بِهِ ۚ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ
تَخْتَلِفُونَ
“Dan
janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah
dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah
(perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu
golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya
Allah hanya mengujimu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan
dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.”
9. Dalam buku “Ji’ranah” yang diterbitkan
oleh Kerajaan Arab Saudi dijelaskan bahwa Rasulullah tidak memerintahkan khusus
untuk mendatangi Masjid Jikrona dan salat di dalamnya.
10. Kuburan di Jikrona tidak mempunyai
keistimewaan khusus karena bukan tempat pemakaman para suhada dalam Perang
Hunain, tetapi sama dengan kuburan di tempat lainnya.
11. Menurut riwayat bahwa Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 196 diuturunkan di Jikrona.
وَأَتِمُّوا
الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ
الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ
صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ
بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ
يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ
تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
“Dan sempurnakan ibadah
haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau
karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu
mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada
di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka
wajiblah atasnya berfidiah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkurban.
Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah
didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu),
maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila
kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu
(kewajiban membayar fidiah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”
12. Pada musim haji tahun 2018 bangunan Masjid
Jikrona telah diperbarui sehingga luasnya
menjadi 430 meter persegi, yang dapat menampung 1.000 jemaah salat, termasuk perbaikan
toilet dan tempat parkirnya.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum
Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Panduan Perjalanan Haji, 2018, Departemen
Agama RI
3. Bimbingan Manasik Haji, 2018, Departemen
Agama RI
4. Hikmah Ibadah Haji, 2018, Departemen
Agama RI
5. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir
Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI
6. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
7. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi, Madinah 2017.
8. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah, Mekah 2017.
9. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria.
Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.
10. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
11. Tafsirq.com online
Keterangan gambar.
1. Masjidil Jikrona.




2. Mata uang Riyal Arab Saudi.

3. Peta Arab Saudi.

4. Buku lembaran Jikrona


0 comments:
Post a Comment