ALLAH MAHA PENGAMPUN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Kata “tanggung jawab” (menurut KBBI V) dapat
diartikan “keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya)”, “fungsi menerima
pembebanan”, dan “sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain”.
2. Al-Quran menyatakan manusia bebas memilih
dan menentukan jalannya sendiri.
3. Manusia harus bertanggungjawab atas
risiko dan akibat dari pilihannya.
4. Manusia tidak boleh membebankan dosanya
kepada orang lain.
5. Dosa orang lain tidak bisa dibebankan
kepada dirinya.
6. Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6) ayat
164 menyatakan tanggung jawab manusia dituntut apabila memenuhi syarat
tertentu, seperti:
1) Pengetahuan.
2) Kemampuan.
3) Kesadaran.
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ ۚ
وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ
أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ
فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Katakan, “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah
Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan
kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmu kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya
kepadamu apa yang kamu perselisihkan”.
7. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
15 menyatakan Allah tidak akan mengazab sebelum mengutus seorang rasul.
مَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ
فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا
كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
Barang siapa berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya
dia berbuat untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa sesat maka
sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan orang berdosa
tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
mengutus seorang rasul.
8. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 286 menyatakan Allah hanya akan membebani manusia sesuai kemampuannya.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Dia mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapatkan
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir.
9. Manusia diminta tanggung jawab terhadap
sesuatu yang diketahuinya dan dalam kemampuannya.
10. Manusia tidak dituntut tanggung jawab
terhadap sesuatu yang tidak diperbuatnya, meskipun hal itu diketahuinya.
11. Manusia harus tanggung jawab terhadap
perbuatan yang dilakukan dengan sadar dan sengaja, bukan perbuatan yang tidak
sengaja dan di luar kehendaknya.
12. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 225.
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ
يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Allah tidak menghukummu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Allah menghukummu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja
(untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
13. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 173 menyatakan Allah memaafkan perbuatan yang dilakukan karena terpaksa
atau tidak diinginkan.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ
الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ
وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedangkan dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
14. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat
106.
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ
وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَٰكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا
فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Barang siapa kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan
Allah), kecuali orang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman
(dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran,
maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
15. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
23-24.
۞
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ
ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan kepada mereka
perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkan, “Wahai Tuhanku, kasihi mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidikku waktu kecil”.
16. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
25.
رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚ إِنْ تَكُونُوا
صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu
orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang
yang bertobat.
17. Allah akan mengampuni dosa sikap dan
perilaku orang baik yang dilakukan dengan:
1) Terpaksa.
2) Tidak sadar.
3) Berada di luar kontrol kemampuannya.
18. Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat,
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.











0 comments:
Post a Comment