MULUT ITU CERMIN PIKIRAN
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.

1. Mulut
adalah rongga di muka, tempat gigi dan lidah, untuk memasukkan makanan pada
manusia dan hewan.
2. Setiap manusia yang dilahirkan di bumi pasti diberi
mulut oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
3. Mulut adalah salah satu bagian penting pada
tubuh manusia.
4. Mulut memiliki fungsi tersendiri yang berbeda
dengan fungsi tubuh lainnya.
5. Tidak ada bagian tubuh lain yang bisa
mengganti fungsi mulut.
6. Mulut memiliki peran dan kelebihan secara
khusus.
7. Tetapi mulut bukan yang terpenting pada
sebuah tubuh.
8. Bagian tubuh lain pun memiliki kepentingan
dan kelebihan tersendiri.
9. Jadi setiap bagian tubuh saling menopang dan
menjaga keseimbangan.
10. Jika salah satu bagian tubuh tersakiti, maka
bagian tubuh lain ikut merasakan.
11. Jika bagian tubuh tertentu melakukan
tugasnya, maka bagian tubuh lainnya ikut mendukung.
12. Fungsi mulut yang utama adalah tempat jalan
masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh agar tubuh tetap sehat dan kuat.
13. Makan dan minum dilakukan setiap hari sesuai
kebutuhan.
14. Selain itu, mulut pun berfungsi utama dalam
berbicara.
15. Berbicara di mana saja, kapan saja, dan
dengan siapa saja.
16. Berbicara menjadi alat komunikasi
antarmanusia dan alat pergaulan sehari-hari sebagai makhluk sosial.
17. Mulut yang dipakai untuk berbicara
berkaitan erat dengan hati dan pikiran.
18. Luapan dari hati dan pikiran ini keluar
berupa ucapan atau perkataan.
19. Mulut pun bisa mewakili hati yang sombong
atau hati yang merendah.
20. Ucapan atau perkataan ini ada yang sifatnya
membangun ada pula yang sifatnya menjatuhkan.
21. Ada ucapan mulut yang manis, tetapi ada pula
yang pahit.
22. Ucapan negatif misalnya,”Haduh, hidup kok semakin
lama semakin susah aja!”.
23. Ada orang tua yang tega mengatakan kepada
anaknya sendiri,”Dasar anak goblok, bego !”
24. Tanpa disadari ucapan mulut yang negatif ini
sama dengan memupuk kutukan pada dirinya sendiri dan keluarganya.
25. Orang yang mengucapkan kalimat negatif
tersebut biasaanya karena emosi, marah, dan rasa putus asa.
26. Sebaiknya kita membiasakan diri untuk mengucapkan
perkataan bernada positif,
27. Misalnya, “Wah, luar biasa, kamu memang
hebat!”.
28. Ali berkata kepada dirinya sendiri, “Aku
pasti berhasil!”
29. “Jika orang lain bisa, maka aku pun pasti
bisa!”
30. Ucapan positif seperti ini, akan memberi
motivasi dan harapan masa depan yang cerah.
31. Tanpa disadari perkataan yang keluar dari
mulut seseorang, akan berpengaruh terhadap dirinya.
32. Sangat mungkin ucapan positif akan menjadi
kenyataan.
33. Mulut yang baik adalah mulut yang mengeluarkan
perkataan yang optimis, membangun, dan penuh keyakinan.
34. Ucapan seseorang dapat menjadi cermin dari dalam
diri pribadi seseorang.
35. Perkataan
yang keluar dari mulut seseorang adalah cermin dari dalam hati dan pikirannya.
36. Melalui ucapannya, seseorang akan terlihat pola
hati dan pikirannya.
37. Perkataan
yang baik, akan berkibat baik.
38. Ucapan
yang jelek, akan berakibat jelek.
39. Perkataan yang keluar dari mulut, dapat
berakibat hukum.
40. Teko
berisi air teh, akan mengeluarkan air teh.
41. Teko
berisi air kopi, akan mengeluarkan air kopi.
42. Teko
berisi air comberan, akan mengeluarkan air comberan.
43. Mulut
seseorang akan mengeluarkan sesuai dengan isi hati dan pikirannya.
44. Orang
baik akan mengeluarkan perkataan baik.
45. Orang
jelek, akan mengeluarkan ucapan jelek.
46. Menjaga ucapan yang keluar dari mulut adalah
tindakan bijak.
47. Mari menjaga mulut kita masing-masing.
48. Mari kita ucapkan perkataan yang baik dan
bersifat membangun.
49. Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 25.
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۙ وَمِنْ
أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
(ucapan mereka)
menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari
kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui
sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka
pikul itu.
50. Al-Quran
surah Al-Muddatsir (surah ke-74) ayat 38.
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
Tiap-tiap diri
bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya
Daftar Pustaka
1. Internet.
2. Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
3. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment