MAKAR
MENGUBAH PANCASILA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Natalius
Pigai: Bakar Bendera Tidak Boleh, Tapi Lebih Jahat yang Mengubah Pancasila, Juni
25, 2020 situasinews.
2. Natalius
Pigai: Bakar Bendera Tidak Boleh, Tapi Lebih Jahat yang Mengubah Pancasila
3. Situasi
News | Aktivis HAM, Natalius Pigai menyesalkan pembakaran bendera PDI
Perjuangan di tengah penolakan RUU HIP yang digelar ormas Islam tergabung dalam
Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI.
4. Terjadi
insiden pembakaran bendera partai pimpinan Megawati Soekarnoputri di tengah
unjuk rasa ANAK NKRI, di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6).
5. Sekretaris
Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tegas menyatakan, partainya akan menempuh
jalur hukum atas pembakaran bendera tersebut.
6. Tetapi,
panitia demo khawatir pembakaran bendera PDIP sengaja disusupi untuk membuat
gaduh.
7. Penyusup
itu diselipkan untuk membuat aksi kontroversi.
8. Tujuan
utamanya membungkam kritik atas RUU HIP yang disampaikan demonstran.
9. Apapun
alasannya, pembakaran bendera parpol tidak boleh dilakukan.
10. Namun,
lanjut mantan Komisioner Komnas HAM itu, meski pembakaran bendera PDIP tidak
boleh.
11. Tapi
yang lebih berbahaya adalah RUU HIP yang dikhawatirkan menghidupkan kembali
paham komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
12. Alasannya,
dalam RUU HIP tidak dicantumkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran
PKI dan Larangan Ajaran Komunis/Marxisme.
13. Sehingga
dinilai akan menghidupkan kembali komunisme.
14. “Bakar
bendera PDIP itu sesuatu yang tidak boleh.
15. Namun
lebih jahat lagi adalah mengubah dasar negara Pancasila dengan melanggar TAP
MPR,” kata dia lewat akun @NataliusPigai2, Kamis (25/6).
16. “Rakyat
pemegang kedaulatan atas simbol negara boleh melaporkan mereka yang menyusun
dan memasukan draft RUU HIP sebagai pihak yang melanggar pasal makar,” tutup
Natalius Pigai menambahkan.
(SUMBER © SITUASINEWS.COM)
0 comments:
Post a Comment