MEMAHAMI KEESAAN BERIBADAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Keesaan Allah dalam sifat,
zat, dan perbuatan adalah hal yang harus diketahui dan diyakini oleh umat Islam.
Keesaan dalam beribadah kepada
Allah adalah wujud dari tiga makna keesaan terdahulu.
Ibadah itu beraneka ragam dan
bertingkat-tingkat.
Salah satu ibadah paling jelas
adalah amalan tertentu yang ditetapkan cara dan kadarnya langsung oleh
Allah melalui Nabi Muhammad.
Yang populer dengan istilah
ibadah “mahdhah” (ritual).
Ibadah dalam pengertian umum
adalah ibadah yang mencakup segala macam kegiatan yang dilakukan hanya karena
Allah.
Mengesakan Allah dalam
beribadah, menuntut manusia melaku segala sesuatu karena Allah.
Artinya segala sesuatu dan
semua bentuk kegiatan berupa ibadah “mahdhah” (ritual) yang murni.
Dan kegiatan lainnya
dikerjakan hanya murni karena Allah.
Al-Quran surah Al-An’am (surah
ke-6) ayat 162.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakan: “Sesungguhnya
salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam”.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment