Sunday, July 18, 2021

10468. MENJAGA ANGGOTA TUBUH DARI MAKSIAT

 



MENJAGA ANGGOTA TUBUH DARI MAKSIAT

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

Mata adalah gerbangnya ilmu dan gerbangnya hidup manusia.

 

Mata kita jangan dikotori dengan melihat yang haram

 

Melihat itu berbeda dengan terlihat.

 

Melihat itu dengan sengaja.

Tapi terlihat itu tak sengaja.

 

 

Maksiat lewat mata.

 

1.      Melihat semua yang haram.

2.      Melihat wanita bukan mahram.

3.      Melihat pemuda rupawan dengan syahwat.

4.      Melihat sesama lslam dengan maksud menghina.

5.      Melihat sesama muslim dengan segala aibnya.

 

 

Yang dimaksud menghina artinya mencari jejak digitalnya.

 

Atau cara lainnya untuk menemukan kesalahan orang lain.

 

Belum menghina, tapi ingin mencari salahnya orang lain.

 

Maksiat lewat telinga.

 

1.      Mendengar segala yang dilarang oleh syariat.

2.      Mendengar orang bergibah.

3.      Mendengar orang bicara aib orang lain.

4.      Mendengar orang memfitnah.

5.      Mendengar ucapan kotor.

6.      Mendengar ucapan sia-sia.

7.      Mendengar tentang kejahatan manusia.

 

Gibah itu bicara yang sesuai  fakta.

 

Fitnah itu bicara tak sesuai fakta (hoaks).

 

Islam melarang fitnah dan gibah.

Mata dan telinga yang dipakai untuk hal jelek, maksiat, sia-sia, dan tak penting.

 

Maka mata dan telinga itu tak peka lagi terhadap kebenaran.

 

Maksiat lewat lidah

 

1.      Berdusta.

2.      Ingkar janji

3.      Gibah

4.      Menyebut aibnya orang lain.

5.      Mengumpat.

6.      Memfitnah

7.      Berdebat .

8.      Bertengkar.

9.      Memaki-maki dan mencela makhluk Allah.

10.               Memuji diri sendiri.

11.               Mendoakan orang lain yang tak baik.

12.               Bergurau berlebihan.

13.               Mengolok-olok orang lain.

 

Maksiat lewat perut

 

1.      Makanan dan minuman haram, khamar, riba dan lainnya.

2.      Makanan syubhat yang tak jelas halal haramnya.

3.      Makanan hasil mencuri, merampas, merampok, menipu, dan lainnya.

 

Maksiat lewat kemaluan

 

1.      Melihat wanita bukan mahram terkait kemaluan.

2.      Membayangkan wanita bukan mahram terkait kemaluan.

 

Maksiat tangan

1.      Memukul orang lain.

2.      Berkelahi.

3.      Memakai tangan untuk mencari nafkah yang haram dan syubhat.

4.      Memakai tangan untuk menzalimi orang lain.

 

Maksiat kaki

 

1.      Berjalan kepada orang zalim.

Orang zalim akan mengajak maksiat.

2.      Memakai kaki untuk berbuat yang haram.

 

Maksiat anggota tubuh kita akan mengtori hati dan pikiran.

 

Maka jauhi maksiat dari anggota tubuh kita.

 

Agar kita bisa melihat kebenaran dengan jernih.

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

 

Hai orang-orang beriman, janganlah sekumpulan orang pria  merendahkan kumpulan lain, boleh jadi yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Dan jangan pula sekumpulan wanita merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan julukan mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka orang yang zalim.

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

 

Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (curiga), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

 

 

 (Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)

0 comments:

Post a Comment