BERKATA BENAR KEPADA
ORANG YANG DITAKUTI ITU HEBAT
Oleh Drs. HM Yusron
Hadi,MM
Nasihat Imam Syafii.
Ada 3 amalan yang
paling berat, yaitu:
1. Bersikap
dermawan, saat miskin.
2. Bersikap
warak, saat sendirian.
3. Menyampaikan
kebenaran di depan orang yang ditakuti.
Murah hati dan dermawan saat
miskin
Bersikap murah hati
saat miskin itu berat.
Karena biasanya orang miskin
itu bermental kurang.
Mental miskin adalah
orang yang merasa selalu masih butuh sesuatu.
Dan masih ingin
sesuatu.
Mental miskin itu
mental menerima.
Mental miskin itu
bukan mental memberi.
Jika ada orang miskin.
Tapi punya sikap mental
memberi
Maka itu sikap luar
biasa.
Orang miskin yang
bersikap murah hati itu luar biasa.
Bersikap warak saat
sendirian
Sikap warak adalah sikap
menjaga diri agar tak berbuat
sembarangan.
Sikap warak bersifat menghindari hal yang belum jelas status
hukum halal dan haramnya.
Karena takut dan khawatir tergelincir pada yang haram.
Biasanya orang menjaga
kehormatannya di depan orang lain.
Jika ada orang lain,
maka dia menjaga nama baiknya.
Dan menjaga
kehormatannya.
Hal itu yang biasanya
terjadi.
Tapi jika ada orang
yang meskipun sendirian.
Dia tetap menjaga
kehormatannya.
Dia tak mau melakukan
sesuatu yang menjatuhkan harga dirinya.
Maka orang itu istimewa.
Karena termasuk amal
yang berat.
Pada umumnya, saat
sendirian kita cenderung melakukan sesuatu seenaknya.
Jika ada orang yang bisa
menjaga kehormatan dirinya saat sendirian.
Maka dia termasuk
orang hebat.
Menyampaikan kebenaran di
depan orang yang ditakuti
Mengucapkan kebenaran
di depan orang yang ditakuti itu sangat berat.
Biasanya, jika ada
orang yang ditakuti.
Maka kita menghindar
saja.
Dan tak mau
menyinggungnya.
Jika ada orang yang
berani menyampaikan kebenaran.
Di depan orang kuat dan
ditakuti.
Maka dia ternasuk
orang hebat.
Karena dia tahu
risikonya sangat berat.
Mungkin dia akan
dihukum dan disiksa.
Atau akan menghadapi
kesulitan lainnya.
Hidup ini adalah
ujian.
Al-Quran surah
Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 35.
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan
hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
(Sumber Ngaji Filsafat
Dr Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment