Sunday, April 2, 2023

17329. MANUSIA HARUS JAGA MATA TELINGA HATI






MANUSIA HARUS JAGA MATA TELINGA DAN HATI

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Keluarga Abdul Somad.

Tinggal di Panjunan.

 

Sukodono, Sidoarjo.

Punya seekor kucing cantik.

 

Kucing ini.

Dipanggil “si Meong”.

 

Si Meong punya bulu indah.

Lucu dan menggemaskan.

 

Hanya 4 kata.

Yang dilatihkan kepada si Meong.

Yaitu :

1)        Meong.

2)        Berdiri.

3)        Pergi.

4)        Tidur.

 

Tiap dipanggil Namanya.

Si Meong datang dengan berlari.

 

Tiap disebutkan kata.

Yang sudah diajarkan.

 

Si Meong mengikutinya.

Sesuai perintah.

 

Keluarga Abdul Somad.

Sangat mencintai si Meong.

 

Seolah-olah si Meong.

Bagian keluarganya.

 

 Jika bepergian.

Si Meong sering diajak ikut.

Keluarga Abdul Somad dan si Meong.

Seakan tak terpisahkan.

 

Bayangkan.

Hanya menguasai 4 kata.

 

Si Meong meraih tempat istimewa.

Dalam keluarga itu.

 

Bagaimana dengan manusia.

Yang mengenal banyak kosakata?

 

Si Meong punya mata, telinga, dan hati.

Tapi si Meong.

Tetap hewan peliharaan.

 

Si Meong tetap binatang biasa.

Yang punya  emosional.

Dari rangsangan yang diberikan.

 

Perintah kepada si Meong.

Hanya searah.

Tak ada komunikasi timbal balik.

Hal itu.

Membedakan manusia dengan binatang.

 

Manusia lebih utama disbanding binatang.

Tapi manusia bisa turun derajatnya.

Jadi lebih rendah daripada hewan.

 

Manusia tak pandai bersyukur.

Dengan nikmat mata, telinga, dan hati.

 

Yang diberikan oleh Allah.

Derajatnya anjlok.

Jadi lebih rendah daripada hewan ternak.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 179.

 

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

 

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka punya hati, tapi tidak dipapaki memahami (ayat Allah) dan mereka punya mata (tapi) tidak dipapaki melihat (tanda kekuasaan Allah), dan mereka punya telinga (tapi) tidak dipapaki mendengar (ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka  orang-orang lalai.

 

 

Si Meong memanfaatkan mata, telinga, dan hatinya.

Untuk memenuhi kebutuhan biologis.

 

Kebutuhan biologis.

Hanya merasakan:

 

1)        Enak atau tidak enak.

2)        Puas atau tidak puas.

3)        Senang atau tidak senang.

 

Jika kebutuhan tidak terpenuhi.

Maka hewan akan merusak.

 

Manusia diberi mata, telinga, dan hati.

Untuk melihat, mendengar, dan memahami kebesaran Allah.

 

Lalu mensyukurinya.

Dengan ibadah kepada Allah.

 

Manusia yang tidak bersyukur.

Atas nikmat yang diberikan oleh Allah.

 

Maka derajatnya sama dengan hewan.

Bahkan lebih rendah lagi. 

 

Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 46.

 

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

 

 Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka punya hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau punya telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.

 

 

Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 78.

 

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

 

 Dan Allah yang telah menciptakan bagimu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

 

 

Mata, telinga, dan hati manusia.

Perlu dilatih, dirawat, dan diasah.

 

Agar makin tajam dan sensitif.

Sehingga mudah bersyukur.

 

Atas semua nikmat.

Dan karunia Allah.

 

 

Salah satu cara.

Memperkaya rasa syukur.

 

Mengunjungi orang sakit.

Mengantarkan jenazah orang.

Yang meninggal dunia.

 

Nabi Muhammad bersabda,

 

”Agar kalian gampang bersyukur.

Maka kunjungi saudaramu yang sakit.”

 

Dengan mengunjungi orang sakit.

Orang akan mudah bersyukur.

 

Atas semua nikmat kesehatan.

Yang diperoleh selama ini.

 

 

Daftar Pustaka

1.    Triono, Bambang. Inspiring Moslem entrepreneur. Penerbit Kayu Tangan. Malang 2009.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.    Tafsirq.com online

 

 


0 comments:

Post a Comment