Thursday, May 18, 2023

18932. UTANG 8.000 T DAN KORUPSI SOAL SDM

 


UTANG 8.000 T DAN KORUPSI SOAL SUMBER DAYA MANUSIA  

 Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Indonesia Merdeka 17-8-1945.

Sudah 78 tahun.

 

Tapi banyak pekerjaan rumah.

Harus dituntaskan.

 

Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Haedar Nashir jelaskan.

 

SDM (sumber daya manusia).

Perlu dibereskan.

Jika Indonesia ingin unggul.

 

Masalah pertama.

Yaitu daya saing SDM rendah.

 

Di kawasan ASEAN.

Human Development Indonesia.

 Nomor urut 6 .

 

Di tingkat global.

Kecerdasan intelektual bangsa Indonesia.

Posisi 113 dunia.

 

Tak jauh dari:

1)                Timor Leste.

2)                Papua Nugini.

 

Karena problem:

1)        Miskin.

2)        Kesehatan.

 

3)        Lingkungan.

4)        Stunting.

5)        Dan lainnya.

 

Saya buka data Indonesia.

Meskipun ada positifnya.

Ada anugerahnya.

 

Tapi ada juga kurangnya.

Agar kita jadi bangsa cedas.

Jujur diri sendiri,” ungkapnya.

 

 

Universitas Muhammadiyah Sampit.

Di Aquarius Boutique Hotel.

 

Sampit.,

Selasa (16/5/2023).

 

Haedar katakan.

Pemerintah harus serius.

Atasi masalah SDM.

 

 Semua potensi dioptimalkan.

Agar SDM Indonesia.

Berkarakter kompetitif dan unggul.

 

Haedar berpesan.

Agar pemerintah tak santai .

Kelola SDM.

 

Dengan membesarkan prestasi.

Yang dicapai.

 

Bisa bersifat ilusi.

Melenakan target Indonesia.

 

Bersaing unggul .

Di ranah global.

 

Semua warga bangsa.

Perlu muhasabah dan mujahadah.

 

Melihat potensi ke dalam.

Lalu kerja sungguh-sungguh,” kata Haedar.

 

Haedar kutip beban dasar.

Seperti utang negara.

 

Capai 8.000 Triliun.

Hingga korupsi mengakar.

 

Indeks korupsi bangsa Indonesia.

Makin buruk.

 

Mirip:

1)                Nigeria.

2)                Bangladesh.

 

Semua hal ini.

Berakar sistem pembangunan SDM.

Yang bermasalah.

 

Lalai dari 3 sumber utama bangsa Indonesia.

Yaitu:

 

1)                Pancasila.

2)                Agama.

3)                Budaya luhur bangsa.

 

Korupsi mestinya tidak terjadi.

Karena semua agama mengharamkan. 

 

Makanlah makanan baik dan halal.

 

Tapi sistem bisa dibohongi.

Makin pinter orang.

Makin pandai akali sistem,” kritiknya.

 

“Aparat penegak korupsi.

Termasuk KPK harus jujur.

 

Kalau tak jujur .

Maka hilang legitimasi.

Lembaga pemberantas korupsi.

 

Artinya.

Siapa pun korupsi.

Harus ditindak.

 

Tak boleh ada politisasi korupsi.

Misalnya.

 

1)        A dikejar.

2)        Tapi B tak dikejar.

 

3)        Yang tampak.

Tak dikejar.

 

4)        Tapi yang belum.

Terus  dicari-cari.

 

Hal itu.

Politisasi namanya.

 

Jika hal itu terjadi.

Maka ambruk bangsa Indonesia,” imbuh Haedar.

 

“Maka kita bangun negeri ini .

Dengan spirit bersama.

Dan etos kemajuan.

 

Agar wujud cita-cita pendiri bangsa.

Yaitu:

 

1)        Merdeka.

2)        Bersatu.

 

3)        Berdaulat.

4)        Adil.

5)        Makmur.

 

Dalam bahasa agama.

Disebut:

 

Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tutup Haedar.

 

 

(Sumber muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment