WARGA SUKA PRESIDEN BARU KELOLA 3.600
T PERTAHUN
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Eks Menko Polhukam.
Mahfud MD katakan.
Survei kepuasaan rakyat.
Atas demokrasi.
Bukan ukuran
Untuk perbaiki mutu demokrasi.
Menurut Mahfud.
Rakyat tak paham.
Substansi demokrasi.
Warga hanya paham.
Demokrasi prosedur.
Sebab pengaruh.
Tingkat pendidikan.
"Kalau mau perbaiki demokrasi.
Tak pedoman survei.
Sebab hasil survei.
Jika ada pemimpin baru.
Maka pasti suka lagi.
Sebab rakyat tak paham.
Substansi demokrasi," kata
Mahfud.
Kamis, 10 Oktober 2024.
Bagi Mahfud.
Survei tak bisa jadi rujukan.
Sebab selama ini.
Rakyat nilai demokrasi baik-baik
saja.
Padahal rakyat tak tahu.
Dalam sudut demokrasi.
Demokrasi tak baik baik saja.
Maka rakyat harus dididik,"
kata Mahfud.
Mahfud setuju.
1)
Perbaikan demokrasi.
2)
Lewat elite dan kaum terdidik.
3)
Tapi masalahnya .
4)
DPR merusak demokrasi.
5)
DPR tak mau perbaiki demokrasi.
6)
Mereka yang merusak.
7)
Jadi sulit diperbaiki," kata
Mahfud.
Menurut Mahfud.
Perbaikan Demokrasi Indonesia.
Usai momentum besar.
Contohnya.
Saat Orde Baru runtuh.
Timbul semangat reformasi.
Perbaiki demokrasi.
Dalam 5 - 6 tahun.
Setelah itu.
Muncul banyak produk hokum.
Yang progresif.
Tapi perbaikan demokrasi.
Tak lagi berjalan.
"Berbeda negara lain.
Usai ada perubahan.
Terus berlanjut.
Tapi Indonesia.
Malah demokrasi mundur," kata Mahfud.
(Sumber Mahfud MD)
0 comments:
Post a Comment