Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday, June 11, 2017

94. ALQURAN

ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
      Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
     Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
      Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
     Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
      Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
      Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan  Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian.  Setiap surah  terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
      Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah  Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi  Sulaiman kepada Ratu Saba.
        Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
      Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
      Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
      Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
      Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
      Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
      Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
      Kedelapan,  Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh  pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.  
      Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
     Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara. 
      Bahasa Arab memiliki 28 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
     Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
     Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
     Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal.  Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
      Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
    Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
     Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
     Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
      Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
    Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat mengingat dan melafalkan ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa. 
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007

94. ALQURAN

ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
      Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
     Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
      Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
     Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
      Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
      Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan  Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian.  Setiap surah  terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
      Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah  Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi  Sulaiman kepada Ratu Saba.
        Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
      Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
      Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
      Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
      Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
      Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
      Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
      Kedelapan,  Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh  pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.  
      Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
     Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara. 
      Bahasa Arab memiliki 28 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
     Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
     Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
     Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal.  Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
      Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
    Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
     Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
     Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
      Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
    Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat mengingat dan melafalkan ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa. 
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007

94. ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM

ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
      Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
     Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
      Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
     Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
      Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
      Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan  Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian.  Setiap surah  terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
      Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah  Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi  Sulaiman kepada Ratu Saba.
        Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
      Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
      Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
      Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
      Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
      Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
      Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
      Kedelapan,  Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh  pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.  
      Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
     Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara. 
      Bahasa Arab memiliki 28 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
     Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
     Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
     Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal.  Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
      Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
    Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
     Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
     Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
      Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
    Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat mengingat dan melafalkan ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa.  
 Daftar Pustaka

1.    Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007

94. ALQURAN. KITAB SUCI UMAT ISLAM

ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
      Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
     Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
      Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
     Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
      Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
      Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan  Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian.  Setiap surah  terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
      Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah  Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi  Sulaiman kepada Ratu Saba.
        Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
      Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
      Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
      Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
      Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
      Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
      Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
      Kedelapan,  Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh  pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.  
      Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
     Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara. 
      Bahasa Arab memiliki 28 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
     Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
     Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
     Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal.  Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
      Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
    Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
     Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
     Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
      Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
    Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat mengingat dan melafalkan ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa.  
 Daftar Pustaka

1.    Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007

94. ALQURAN

ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
      Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
     Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
      Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
     Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
      Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
      Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan  Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian.  Setiap surah  terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
      Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah  Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi  Sulaiman kepada Ratu Saba.
        Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
      Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
      Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
      Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
      Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
      Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
      Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
      Kedelapan,  Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh  pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.  
      Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
     Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara. 
      Bahasa Arab memiliki 27 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
     Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
     Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
     Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal.  Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
      Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
    Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
     Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
     Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
      Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
    Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat membaca ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa. 
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007

94. ALQURAN

ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
      Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
     Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
      Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
     Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
      Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
      Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan  Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian.  Setiap surah  terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
      Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah  Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi  Sulaiman kepada Ratu Saba.
        Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
      Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
      Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
      Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
      Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
      Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
      Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
      Kedelapan,  Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh  pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.  
      Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
     Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara. 
      Bahasa Arab memiliki 27 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
     Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
     Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
     Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal.  Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
      Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
    Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
     Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
     Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
      Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
    Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat membaca ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa. 
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007

93. PArenting

*```Untuk segenap orang tua Bijak```*

*Refleksi Luar Biasa* ```Sdr Agus Purwanto, DSc```.(dosen fisika ITS penulis buku Ayat Semesta dan Nalar Ayat Semesta,...Penggagas Trensains→ Sragen, →Jombang--Tebu Ireng-- dan →Yogja sekaligus pemilik Hak Cipta-nya).                                              ____________________________
Bagi para orang tua maupun dosen/guru yang untuk sementara waktu berprofesi sebagai pengganti orang tua di rumah. Selamat menghayati dan mengamalkan 👇

*Urutan logika...siklus nakalnya anak dengan tidak bijaknya orang tua itu begini*:

*Karena anaknya nakal...maka orang tuanya murka.*

*Karena orang tuanya murka.. maka Allah juga murka.*

*Karena Allah murka...maka tidak turun rahmat di rumah itu.*

*Karena tidak turun rahmat di rumah itu...maka keluarga itu akan banyak masalah.*

*Karena keluarga itu banyak masalah...maka anaknya...tidak merasakan kebahagiaan dan tidak nyaman...sehingga akan makin nakal.*

*Prinsip inti siklusnya* sebenarnya masih pada orang tua...yakni: 👇

*Ridla Allah...berada pada ridlanya orang tua.*

*Murka Allah...berada pada murkanya orang tua.*

Maka *strategi* paling *efisien* untuk memutus rangkaian siklus itu...Insya Allah ada *pada bagian awal*...yakni *mencegah orang tua murka*... *Bila orang tua segera menghadapi anaknya...dengan kasih sayang dan tidak dengan kemurkaan* ...maka *orang tua itu...menunjukkan kepada Allah...bahwa mereka berdua ridla kepada anaknya...Tentu bukan ridla terhadap kenakalannya.. melainkan ridla kepada diri anaknya.*

Dengan memastikan ridla kepada anak..maka orang tua akan dapat melakukan 3 tahap ini:

*1. Segera memaafkan anaknya...tidak memarahinya sama sekali...dan segera berusaha memahami situasi apa yang sedang dihadapi anaknya.*

*2. Segera menemui...berdialog dan turut mendiskusikan...solusi terbaik apa yang harus diambil oleh anak...orang tua atau pihak lainnya...sambil terus mendoakannya.*

*3. Segera melupakan segala kesalahan anaknya tadi...dan tidak mengungkit-ungkitnya kembali.*

وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

*"Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.* (QS 64:14).

Dengan *konversi murka* menjadi *ridla*...maka sekarang siklusnya jadi begini 👉 *Suatu hari anak itu nakal...Orang tuanya...segera melakukan 3 tahap itu...dengan penuh kasih sayang...sebagai wujud keridlaan mereka kepada anaknya.*

*Karena orang tua anak itu ridla...maka Allah meridlainya.*

*Karena Allah meridlainya...maka rumah yang penuh ridla itu...dirahmati Allah.*

*Karena rumah itu penuh rahmat Allah...maka keluarga itu penuh kasih sayang...sehingga jadi makin bahagia.*

*Karena keluarga itu bahagia...maka anak tidak akan sempat lagi nakal...sebab setiap masalah hidupnya selalu segera mendapat solusi.*

*Jadi...pada setiap kenakalan anak (mohon maaf)...lokasi perbaikannya...sesungguhnya bukan pada anak...melainkan pada orang tuanya si anak...*
Copas dibagikan oleh KOB (Komunitas Orang tua Bijak) Salimah kota Samarinda

Saturday, June 10, 2017

92. MASJID DHIRAR

MASJID DHIRAR, DIBANGUN KAUM MUNAFIK.
NABI MENYURUH MEMBAKARNYA.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ibnu Katsir meriwayatkan. Zaman jahiliah. Abu Amir, seorang pendeta Nasrani di Madinah. Berasal dari suku Khazraj. Dia memiliki kedudukan tinggi. Di kalangan kabilah Khazraj.
    Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Bani Aus dan Bani Khazraj masuk Islam. Mereka menjadi kaum Ansar. Islam menyebar luas. Penduduk Madinah berkerumun di sekitar Nabi. Abu Amir, si pendeta tersingkir. Dia merasa sakit hati.
      Abu Amir pergi ke Mekah. Menjumpai kaum Quraisy. Meminta dukungan orang-orang Quraisy. Agar memusuhi Nabi. Melawan umat Islam.
     Agama Islam semakin menyebar. Abu Amir pergi menghadap Heraclius, Raja Romawi. Dia meminta bantuan. Untuk melawan umat Islam. Heraclius, Raja Romawi bersedia membantunya.
      Abu Amir tinggal di Romawi. Dia menulis surat kepada kaum munafik Madinah. Mengabarkan janji Heraclius. Yang bersedia membantu kaum munafik. Abu Amir memerintahkan membangun sebuah markas. Tempat berkumpul dan berkoordinasi melawan umat Islam.
     Tahun ke-9 Hijiriah. Nabi berumur 62 tahun. Kaum munafik membangun Masjid Dhirar. Tak jauh dari lokasi Masjid Quba.  Masjid Dhirar sudah rampung. Mereka menghadap Nabi,”Wahai Nabi, kami membangun sebuah masjid. Untuk menampung orang-orang, ketika udara amat dingin.”
    Mereka melanjutkan,”Kami mohon agar Nabi berkenan melakukan salat di dalamnya.” Nabi menjawab,”Kami akan berangkat berperang. Setelah kembali dari perang. Insya Allah, kami akan salat di masjidmu.” Kaum munafik gembira.
    Pasukan Islam berangkat menuju Perang Tabuk. Pasukan Islam menang. Nabi kembali dari Perang Tabuk. Perang Tabuk, perang terakhir yang diikuti Nabi. Turun malaikat Jibril. Menyampaikan wahyu.
      Al-Quran surah At-Taubah. Surah ke-9 ayat 107-108. “Di antara orang-orang munafik, ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran, dan untuk memecah belah orang-orang mukmin. Serta menunggu kedatangan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka bersumpah,"Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Allah menjadi saksi, sesungguhnya mereka itu pendusta.”
      “Jangan kamu salat dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba). Sejak hari pertama, lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
       Nabi Muhammad menyuruh para sahabat. Menghancurkan Masjid Dhirar. Sebelum pasukan Islam sampai di Madinah. Para sahabat berhasil melaksanakan perintah Nabi. Masjid Dhirar yang dibangun kaum munafik rata dengan tanah.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Al-Buthy, Muhammad Said Ramadhan. Sirah Nabwiyah. Robbani Press. Jakarta, 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah, 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah, 2004   
5. Kisah Para Sahabat.

91. ZAINAB BINTI JAHSY

ZAINAB BINTI JAHSY, ISTRI NABI MUHAMMAD.
DINIKAHKAN ALLAH, MANTAN ISTRI ANAK ANGKAT NABI.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Zainab binti Jahsy, puteri bibi Nabi Muhammad. Lahir tahun 590 Masehi di Mekah. Meninggal tahun 641 Masehi di Madinah. Ayah Zainab bernama Jahsy bin Riyab. Umaimah binti Abdul Muththalib, ibu Zainab.
      Abdullah bin Abdul Muththalib, ayah Nabi. Saudara kandung Umaimah binti Abdul Muththalib, ibu Zainab. Nabi berumur 19 tahun, Zainab binti Jahsy lahir. Semua keluarga Bani Abdul Muththalib hidup rukun.    
      Abdul Muththalib bin Hasyim, kepala suku Quraisy, dan Fatimah binti Amr. Kakek dan nenek Nabi memiliki 16 anak. Yaitu 6 perempuan dan 10 laki-laki. Yang lelaki: Abu Thalib, Haris, Zubeir, Hamzah, Abbas, Abu Lahab, Al-Gaidaq, Al-Muqawin, Saffar, dan Abdullah. Yang perempuan: Umi Hakim, Barrah, Atikah, Safiyah, Arwa, dan Umaimah.
      Zaid bin Haritsah, anak angkat Nabi. Lahir tahun 581 Masehi di Hijaz, utara Arab Saudi. Zaid bin Haritsah kecil ditawan perampok. Diperdagangkan dalam pasar “perbudakan”. Zaid bin Haritsah dibeli Khadijah, istri Nabi.
      Nabi memerdekakan Zaid bin Haritsah. Tetapi, dia tak mau kembali ke rumahnya. Memilih menjadi pelayan dan anak angkat Nabi. Zaid bin Haritsah sahabat setia Nabi.
     Nabi menikahkan Zaid bin Haritsah dengan Zainab binti Jahsy. Zainab bin Jahsy,  keturunan “Raja” Mekah. Merasa “keberatan” dinikahkan dengan Zaid bin Haritsah, si mantan “budak”. 
      Tahun 613 Masehi. Nabi berumur 42 tahun. Zainab bin Jahsy sudah masuk Islam. Zainab patuh kepada Allah dan Rasul-Nya. Zaid bin Haritsah menikah dengan Zainab binti Jahsy. 
            Al-Quran surah Al-Ahzab. Surah ke-33 ayat 36. “Tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin. Apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan. Akan ada pilihan lain tentang urusan mereka. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya. Sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.”
      Tak lama kemudian. Zaid dan Zainab bercerai. Tahun 614 Masehi. Zaid bin Haritsah menikah dengan Umu Ayman, pengasuh Nabi. Mendapatkan keturunan Usamah bin Zaid. Usamah lahir tahun 615 Masehi.
      Nabi, 59 tahun, menikah dengan Zainab binti Jahsy. Istri urutan ke-7. Khadijah bin Khuwailid, Saudah binti Zamah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Umu Salamah, dan Zainab binti Jahsy.
      Zainab binti Jahsy menjanda selama 17 tahun. Nabi menikah dengan Zainab binti Jahsy karena perintah Allah. 
      Al-Quran surah Al-Ahzab. Surah ke-33 ayat 37. “Ingatlah, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya. Kamu (juga) telah memberikan nikmat kepadanya,"Pertahankan terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah". Kamu menyembunyikan dalam hatimu sesuatu yang dinyatakan Allah. Kamu takut kepada manusia. Allah lebih berhak kamu takuti. Tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya). Kami kawinkan kamu dengan dia. Agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin. Untuk (mengawini) istri angkat mereka. Apabila anak angkat itu telah menyelesaikan keperluan kepada istrinya. Ketetapan Allah pasti terjadi.”
      Nabi berumur 63 tahun.  Usamah bin Zaid berumur 17 tahun. Ditunjuk menjadi komandan perang ke wilayah Palestina. Usamah bin Zaid meninggal tahun 673 Masehi di Madinah. 
            Zaman jahiliah. Anak angkat dianggap anak kandung. Sulit mengubahnya. Dahulu Nabi mengubah status Zaid. Menjadi “Zaid bin Muhammad”. Nabi ditegur Allah, agar dikembalikan menjadi “Zaid bin Haritsah”.
      Allah memerintahkan Nabi. Agar menikah dengan mantan istri anak angkatnya. Dengan pernikahan ini. Adat jahiliah yang mengakar bisa dikikis.
     Zainab  binti Jahsy merasa bangga. Pernikahannya istimewa. Istri Nabi yang lain, dinikahkan walinya. Zainab binti Jahsy dinikahkan Allah. Pernikahan Nabi dengan Zainab binti Jahsy diabadikan dalam Al-Quran. 
      Sejak remaja Zainab biasa bekerja. Menghasilkan uang dengan tangannya sendiri. Hasilnya untuk membantu orang kekurangan. Zainab hidup sederhana.
      Nabi bersabda, “Istriku yang meninggal lebih dahulu, adalah yang paling panjang tangannya.” Setelah Nabi wafat. Para istri saling mengukur panjang tangannya. Ternyata Zainab binti Jahsy yang paling “panjang tangannya”. Bermakna yang paling banyak bersedekah.
      Zainab binti Jahsy istri Nabi yang pertama wafat setelah kematian Nabi.  Pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Zainab binti Jahsy wafat usia 53 tahun. Dimakamkan di Baqi. Madinah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
4. Kisah Para Sahabat.

Thursday, June 8, 2017

90. ABU HURAIRAH

ABU HURAIRAH, SAHABAT NABI.
PERAWI HADIS, INGATAN HEBAT, BUTA HURUF.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

       Abu Hurairah, terlahir dengan nama Abdus Syam bin Shaker. Lahir tahun 601 Masehi di Yaman. Meninggal tahun  681 Masehi di  Madinah, Arab Saudi. Dimakamkan di Baqi, Madinah.
       Thufail bin Amr, seorang pemimpin Bani Daus, Yaman. Kembali ke daerahnya. Setelah bertemu Nabi Muhammad. Dia memeluk agama Islam. Ia menyerukan kaumnya untuk masuk Islam. Abu Hurairah tertarik mendalami agama Islam. 
      Abu Hurairah mengikuti Thufail bin Amr ke Mekah. Nabi Muhammad mengubah namanya menjadi Abdur Rahman bin Shaker. Dia kembali kepada kaumnya. Kemudian bergabung dengan kaum Muhajirin di Madinah. Pada tahun 629 Masehi.
      Abu Hurairah datang ke Madinah tahun 6 Hijriah. Ketika Nabi berumur 59 tahun. Masuk Islam setelah Perjanjian Hudaibiyah. Sebelum peristiwa Perang Khaibar. Datang ke Madinah sebagai “pengembara”. Termasuk penghuni “Ahli Shuffah”.
         Shuffah merupakan sebuah lokasi di Madinah. Tempat menampung para pendatang dan fakir miskin. Kaum Muhajirin yang hijrah dari Mekah. Para pendatang yang belum memiliki rumah. Tidak mempunyai kerabat di Madinah. Mereka tinggal di Shuffah. Menginap di Masjid Nabawi.
       Abu Hurairah keturunan kabilah Bani Daus dari Yaman. Sejak kecil sudah yatim. Bekerja pada Basrah binti Ghazawan. Setelah masuk Islam dinikahinya.
      Nama aslinya Abdus-Syams. Bermakna “Hamba matahari”. Diganti menjadi “Abdur Rahman.” Bermakna “Hamba Maha Pengasih.” Diberi gelar “Abu Hurairah”. Berarti “Bapaknya kucing.” Karena suka membawa kucing. Nabi memanggilnya ” Wahai Abu Hir.”
      Abu Hurairah berkata, "Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing. Saya menggendong seekor kucing kecil. Pada malam hari saya taruh di atas pohon. Siang hari aku bermain dengannya. Aku dipanggil Abu Hurairah. Artinya “Bapaknya kucing kecil.”
     Nabi bersabda,”Siapa yang membentangkan serbannya. Sampai aku selesai berbicara. Mengusapkan ke wajahnya. Maka dia tak akan lupa sedikit pun. Semua yang didengarnya dariku.” Abu Hurairah berkata,” Aku segera membentangkan serbanku. Mengusapkan ke wajahku. Demi Allah, semua yang dikatakan Nabi. Bisa saya ingat dengan jelas.”
      Kaum Muhajirin sibuk berdagang. Kaum Ansar giat bertani. Abu Hurairah, si “pengembara” tak punya kesibukan. Selalu mengikuti kegiatan Nabi di mana saja. Abu Hurairah memiliki ingatan yang hebat. Meskipun tak bisa membaca dan menulis. 
     Abu Hurairah meminta kepada Nabi. Agar mendoakan ibunya masuk Islam. Doa Nabi terkabul. Abu Hurairah selalu menyertai Nabi Muhammad. Sampai Nabi wafat, tahun 632 di Madinah.
      Abu Hurairah berkata, “Saya merupakan sahabat Nabi yang paling banyak menghafal hadis. Selain Abdullah bin Amir. Dia pandai menulis, sedangkan saya tidak.”
     Abu Hurairah meriwayatkan ribuan hadis. Bersumber langsung  dari Nabi. Juga, berasal  dari para sahabat.  Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Sebanyak 5.374 hadis. Yang meriwayatkan hadis darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lainnya.
      Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadis dari kalangan sahabat dan tabiin yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah".
      Sahabat ialah orang yang hidup sezaman dengan Nabi. Berinteraksi dengan Nabi. Masuk Islam. Wafat sebagai orang Islam. Tabiin merupakan penganut ajaran Nabi generasi kedua. Setelah para sahabat. Tabiin ialah generasi sesudah Nabi Muhammad.
       Khalifah Muawiyah pernah menguji Abu Hurairah. Tentang hafalan Abu Hurairah terhadap hadis Nabi. Memintanya menyebutkan beberapa hadis. Beberapa orang mencatatnya.
      Setahun kemudian, Khalifah memanggil Abu Hurairah. Agar menyebutkan semua hadis yang pernah disampaikan setahun sebelumnya. Abu Hurairah berhasil lulus dengan baik. Dia hafal semuanya, tanpa tertinggal satu huruf pun. Luar biasa.
       Salah satu buku kumpulan fatwa Abu Hurairah. Dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul “Fatawa Abu Hurairah”.
       Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahli Shuffah. Mangkal di Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayib. Salah seorang tokoh tabiin terkemuka.
      Abu Hurairah berkata, “Ya Rasul, doakan ibuku masuk Islam.” Nabi mendoakan. Alhamdulilah,  doa Nabi dikabulkan. Ibu Abu Hurairah masuk Islam.
     Khalifah Umar bin Khattab mengangkat Abu Hurairah sebagai pemimpin di Bahrain. Abu Hurairah menjadi orang “kaya”. Khalifah Umar memanggilnya. Umar berkata, “Wahai musuh Allah. Apakah kamu mencuri harta Allah?” Abu Hurairah menjawab,”Saya bukan musuh Allah. Saya musuh orang yang memusuhi Allah.” Umar bin Khattab memberikan perintah,”Kembalikan hartamu ke “Baitul Mal”. Abu Hurairah melaksanakan perintah. Sambil berdoa,” Ya Allah, ampunilah Amirul Mukminin.”
      Beberapa waktu kemudian. Umar bin Khattab menawarkan jabatan baru kepada Abu Hurairah. Abu Hurairah menolaknya. Dengan alasan,”Agar kehormatanku tak tercela. Hartaku tak dirampas.”
      Perselisihan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Abu Hurairah tidak berpihak. Dia bersikap netral. Tak mendukung salah satu di antara mereka.
     Abu Hurairah meninggal usia 78 tahun dimakamkan di Baqi, Madinah. Demikian kisah sahabat Nabi, si perawi hadis yang buta huruf. Berasal dari Yaman. Memiliki ingatan hebat.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
4. Kisah Para Sahabat.

90.ABU HURAIRAH

ABU HURAIRAH, SAHABAT NABI.
PERAWI HADIS, INGATAN HEBAT, BUTA HURUF.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

       Abu Hurairah, terlahir dengan nama Abdus Syam bin Shaker. Lahir tahun 601 Masehi di Yaman. Meninggal tahun  681 Masehi di  Madinah, Arab Saudi. Dimakamkan di Baqi, Madinah.
       Thufail bin Amr, seorang pemimpin Bani Daus, Yaman. Kembali ke daerahnya. Setelah bertemu Nabi Muhammad. Dia memeluk agama Islam. Ia menyerukan kaumnya untuk masuk Islam. Abu Hurairah tertarik mendalami agama Islam. 
      Abu Hurairah mengikuti Thufail bin Amr ke Mekah. Nabi Muhammad mengubah namanya menjadi Abdur Rahman bin Shaker. Dia kembali kepada kaumnya. Kemudian bergabung dengan kaum Muhajirin di Madinah. Pada tahun 629 Masehi.
      Abu Hurairah datang ke Madinah tahun 6 Hijriah. Ketika Nabi berumur 59 tahun. Masuk Islam setelah Perjanjian Hudaibiyah. Sebelum peristiwa Perang Khaibar. Datang ke Madinah sebagai “pengembara”. Termasuk penghuni “Ahli Shuffah”.
         Shuffah merupakan sebuah lokasi di Madinah. Tempat menampung para pendatang dan fakir miskin. Kaum Muhajirin yang hijrah dari Mekah. Para pendatang yang belum memiliki rumah. Tidak mempunyai kerabat di Madinah. Mereka tinggal di Shuffah. Menginap di Masjid Nabawi.
       Abu Hurairah keturunan kabilah Bani Daus dari Yaman. Sejak kecil sudah yatim. Bekerja pada Basrah binti Ghazawan. Setelah masuk Islam dinikahinya.
      Nama aslinya Abdus-Syams. Bermakna “Hamba matahari”. Diganti menjadi “Abdur Rahman.” Bermakna “Hamba Maha Pengasih.” Diberi gelar “Abu Hurairah”. Berarti “Bapaknya kucing.” Karena suka membawa kucing. Nabi memanggilnya ” Wahai Abu Hir.”
      Abu Hurairah berkata, "Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing. Saya menggendong seekor kucing kecil. Pada malam hari saya taruh di atas pohon. Siang hari aku bermain dengannya. Aku dipanggil Abu Hurairah. Artinya “Bapaknya kucing kecil.”
     Nabi bersabda,”Siapa yang membentangkan serbannya. Sampai aku selesai berbicara. Mengusapkan ke wajahnya. Maka dia tak akan lupa sedikit pun. Semua yang didengarnya dariku.” Abu Hurairah berkata,” Aku segera membentangkan serbanku. Mengusapkan ke wajahku. Demi Allah, semua yang dikatakan Nabi. Bisa saya ingat dengan jelas.”
      Kaum Muhajirin sibuk berdagang. Kaum Ansar giat bertani. Abu Hurairah, si “pengembara” tak punya kesibukan. Selalu mengikuti kegiatan Nabi di mana saja. Abu Hurairah memiliki ingatan yang hebat. Meskipun tak bisa membaca dan menulis. 
     Abu Hurairah meminta kepada Nabi. Agar mendoakan ibunya masuk Islam. Doa Nabi terkabul. Abu Hurairah selalu menyertai Nabi Muhammad. Sampai Nabi wafat, tahun 632 di Madinah.
      Abu Hurairah berkata, “Saya merupakan sahabat Nabi yang paling banyak menghafal hadis. Selain Abdullah bin Amir. Dia pandai menulis, sedangkan saya tidak.”
     Abu Hurairah meriwayatkan ribuan hadis. Bersumber langsung  dari Nabi. Juga, berasal  dari para sahabat.  Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Sebanyak 5.374 hadis. Yang meriwayatkan hadis darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lainnya.
      Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadis dari kalangan sahabat dan tabiin yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah".
      Sahabat ialah orang yang hidup sezaman dengan Nabi. Berinteraksi dengan Nabi. Masuk Islam. Wafat sebagai orang Islam. Tabiin merupakan penganut ajaran Nabi generasi kedua. Setelah para sahabat. Tabiin ialah generasi sesudah Nabi Muhammad.
       Khalifah Muawiyah pernah menguji Abu Hurairah. Tentang hafalan Abu Hurairah terhadap hadis Nabi. Memintanya menyebutkan beberapa hadis. Beberapa orang mencatatnya.
      Setahun kemudian, Khalifah memanggil Abu Hurairah. Agar menyebutkan semua hadis yang pernah disampaikan setahun sebelumnya. Abu Hurairah berhasil lulus dengan baik. Dia hafal semuanya, tanpa tertinggal satu huruf pun. Luar biasa.
       Salah satu buku kumpulan fatwa Abu Hurairah. Dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul “Fatawa Abu Hurairah”.
       Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahli Shuffah. Mangkal di Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayib. Salah seorang tokoh tabiin terkemuka.
      Abu Hurairah berkata, “Ya Rasul, doakan ibuku masuk Islam.” Nabi mendoakan. Alhamdulilah,  doa Nabi dikabulkan. Ibu Abu Hurairah masuk Islam.
     Khalifah Umar bin Khattab mengangkat Abu Hurairah sebagai pemimpin di Bahrain. Abu Hurairah menjadi orang “kaya”. Khalifah Umar memanggilnya. Umar berkata, “Wahai musuh Allah. Apakah kamu mencuri harta Allah?” Abu Hurairah menjawab,”Saya bukan musuh Allah. Saya musuh orang yang memusuhi Allah.” Umar bin Khattab memberikan perintah,”Kembalikan hartamu ke “Baitul Mal”. Abu Hurairah melaksanakan perintah. Sambil berdoa,” Ya Allah, ampunilah Amirul Mukminin.”
      Beberapa waktu kemudian. Umar bin Khattab menawarkan jabatan baru kepada Abu Hurairah. Abu Hurairah menolaknya. Dengan alasan,”Agar kehormatanku tak tercela. Hartaku tak dirampas.”
      Perselisihan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Abu Hurairah tidak berpihak. Dia bersikap netral. Tak mendukung salah satu di antara mereka.
     Abu Hurairah meninggal usia 78 tahun dimakamkan di Baqi, Madinah. Demikian kisah sahabat Nabi, si perawi hadis yang buta huruf. Berasal dari Yaman. Memiliki ingatan hebat.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
4. Kisah Para Sahabat.

Wednesday, June 7, 2017

89.PANCASILA

*PANCASILA YANG TERDEGRADASI, PANCASILA YANG KEHILANGAN JEJAK*

_Oleh  : Yusril Ihza Mahendra_

Sengaja saya menuliskan artikel ini sehari setelah Pemerintahan Jokowi merayakan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 2017. Alasannya, *saya tidak ingin menambah materi perdebatan ditengah publik yang memang sedang riuh ditengah terjadinya degradasi makna Pancasila dalam tataran implementasi, namun sangat subur dan surplus dalam tataran kata-kata serta simbol-simbol yang sesungguhnya tak berguna sama sekali karena justru mendegradasi Pancasila itu sendiri.* Perdebatan tentang mengapa Hari Lahir Pancasila ditetapkan 1 Juni pun belum usai, meski Presiden Jokowi telah menetapkanya lewat sebuah keputusan, bahkan menetapkan 1 Juni sebagai hari libur Nasional. *Maka Pancasila semakin kehilangan makna karena jejaknya pun mulai dihapus dan diganti ditengah perjalanan sejarah bangsa.*

Memang bila kita telusuri sejarah dengan hati yang jernih, tentu akan menjadi pertanyaan yang tidak akan terjawab secara tuntas mengapa Pemerintahan Jokowi memilih menetapkan 1 Juni sebagai Hari lahir Pancasila. Belum lagi bicara pada rumusan Pancasila yang disampaikan oleh para pendiri bangsa saat sidang BPUPKI tahun 1945 yang dimulai dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni yang memang khusus merumuskan tentang bahan konstitusi dan rencana cetak biru bangsa Indonesia. Rumusan-rumusan yang disampaikan oleh para pendiri bangsa seperti Moh Yamin, Soepomo, dan Soekarno hingga ke Piagam Jakarta dan Rumusan Pancasila dalam UUD 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945. *Rumusan Yamin, Soepomo dan Soekarno serta Piagam Jakarta adalah rumusan yang berbeda dan tidak sama Pancasila yang sekarang kita jadikan ideologi dan falsafah bangsa.*

Rumusan yang dibacakan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 juga adalah rumusan yang tidak sama dengan Pancasila sekarang. *Lantas menjadi tepatkah 1 Juni disebut Hari lahir Pancasila dengan semua rumusan yang tidak sama dengan Pancasila dalam UUD 1945 yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945?* Semua boleh menjawab dengan menggunakan nalar masing-masing, namun bagi saya 1 Juni tidaklah tepat disebut sebagai hari lahir Pancasila dan tidak juga boleh dijustifikasi bahwa Pancasila sebagai produk tunggal Soekarno. *Namun Pancasila lebih tepat disebut lahir tanggal 18 Agustus 1945 seiring perumusan bersama oleh para pendiri bangsa.*

Dalam sejarah perjalanan hidup Taufik Kiemas, sewaktu masih menjabat sebagai Ketua MPR, beliau pernah mengajukan surat permohonan kepada Presiden RI Ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Namun karena SBY paham dan mengerti sejarah perjalanan Pancasila, ditambah pengalaman SBY sewaktu masih menjabat Menkopolhukam era pemerintahan Megawati, beliau tidak serta merta merestui dan menyetujui permohonan tersebut. Meski hampir setiap tahun SBY semasa pemerintahannya selalu memperingati 1 Juni sebagai tonggak awal lahirnya Pancasila *Sejarah telah mencatat, ketika pada suatu perayaan Hari Kesaktian Pancasila, dan upacara secara militer telah disiapkan dengan rencana inspektur upacara Presiden, ternyata Megawati urung menjadi Irup dan digantikan SBY yang saat itu menjabat sebagai Menkopolhukam.* Pertanyaannya mengapa Presiden urung menjadi Irup kala itu? Mari kita tanya kejujuran ibu Mega.

Hal itu sangat mungkin bukan terjadi begitu saja. *Mungkin saja dan menjadi patut diduga bahwa Megawati tidak senang dengan perayaan Kesaktian Pancasila 1 Oktober karena identik dengan titik awal kejatuhan kekuasaan Soekarno sebagai Presiden pasca kudeta gagal oleh PKI.* Secara psikologis itu menjadi masuk akal sehingga sejarah harus diganti karena perasan traumatik atau memang sama sekali tidak suka dengan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila. *Maka untuk menggantikan itu, diupayakanlah tanggal lain yang menjadi lebih besar dan menutupi Peringatan Kesaktian Pancasila 1 Oktober dengan 1 Juni.* Sah saja andai sejarah tidak menjadi kehilangan jejak karena bangsa ini tidak akan pernah menjadi bangsa besar jika sejarahnya tidak lurus.

Kembali kepada peringatan hari lahir Pancasila yang kemarin 1 Juni 2017 diperingati secara besar-besaran oleh penerintah ini. *Ada yang mengganggu dari slogan petingatan kemarin yaitu kalimat SAYA PANCASILA. Hal ini bagi saya adalah mendegradasi makna Pancasila itu sendiri karena kita sebagai warga negara mensejajarkan diri dengan Pancasila.* Dengan menyebut SAYA PANCASILA artinya perbuatan yang belum tentu sesuai dengan Pancasila menjadi dianggap pancasilais. *Contohnya, pencabutan subsidi terhadap rakyat itu tidaklah Pancasilais karena subsidi itu adalah bentuk kecil dari upaya negara mewujudkan keadilan sosial. Pemungutan pajak secara ugal-ugalan itu juga tidaklah Pancasilais. Penggusuran rakyat miskin itu juga tidak Pancasilais.* Lantas dimana persamaan perilaku pemerintah ini dengan Pancasila hingga berani menyebut dirinya dengan kalimat Saya Pancasila?

*Pancasila 18 Agustus 1945 itu adalah kompromi dari kelompok Nasionalis dengan kelompok Agamis terutama kelompok Islam. Pancasila itu lahir dari kesepakatan bersama antara paham Nasionalis dengan paham Agamis Islam.* Tapi saat ini seolah Pancasila hanya menjadi milik kaum yang merasa dirinya Nasionalis. *Bahkan Pancasila digunakan sebagai alat pembenaran untuk menggebuk, dan yang digebuk justru dari kalangan agamis yang dulunya adalah bagian dari kompromi lahirnya Pancasila.* Era Soeharto, Pancasila digunakan sebagai pembenaran menggebuk yang berbau Komunis. *Sekarang di era Jokowi, Pancasila lebih banyak dibenturkan dan dihadap-hadapkan dengan kaum Agamis Islam.* Ini tidak sehat dan tidak baik. Yang merasa dirinya nasionalis tidak boleh merasa bahwa dirinyalah Pancasila.

Pancasila semakin terdegradasi jauh. *Bagi rejim ini, yang tidak sepaham dengan dirinya dianggap tidak Pancasilais, dianggap tidak toleran, dianggap tidak berbhineka. Ini perusakan nilai ruh Pancasila yang sesungguhnya.* Presiden harus melakukan upaya-upaya yang benar dan tepat dalam menangani masalah ini sebelum menjadi membesar. Presiden harus mengerti dan memahami sejarah supaya tidak mudah diatur kelompok lain untuk menciptakan sejarah baru terkait sejarah Pancasila seperti penetapan 1 Juni itu sebagai Hari Lahir Pancadila dan sebagai hari libur. Pancasila itu bukan Soekarno, Pancasila bukan golongan tertentu saja, tapi *Pancasila itu adalah hasil kompromi besar para pendiri bangsa yang harus dijaga kelurusan sejarahnya, dikawal penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta diamalkan nilai -nilainya dalam menyelenggarakan negara.*

*Berhentilah siapapun yang ingin menciptakan sejarah dengan memodifikasi sejarah bangsa, terutama sejarah Pancasila agar Pancasila tidak kehilangan jejak dan tidak terdegradasi makanya jadi sebatas simbol-simbol semata.*

Jakarta, 2 Juni 2017

88. AHLI SHUFFAH

AHLI SHUFFAH.
“SANTRI KELELAWAR” MASJID NABAWI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Shuffah merupakan sebuah lokasi di Madinah.  Tempat menampung para pendatang dan fakir miskin. Kaum Muhajirin yang hijrah dari Mekah. Para pendatang yang belum memiliki rumah. Tidak mempunyai kerabat di Madinah. Mereka tinggal di Shuffah. Menginap di Masjid Nabawi.
      Mereka datang dari jauh. Bermaksud belajar ilmu agama. Laksana santri di sebuah pondok pesantren. Mereka orang “bebas” dan “nomaden”. Tak memiliki tempat tinggal tetap. Bisa disebut “santri kelelawar”. Mereka “hinggap” di mana-mana.
      Mereka menuntut ilmu agama. Agar mampu menyebarkan kepada kaumnya. Bertugas memberikan bimbingan dan pencerahan. Sekembalinya dari belajar agama.
      Al-Quran surah At-Taubah. Surah ke-9 ayat 122. “Tidak sepatutnya orang-orang mukmin semuanya pergi berperang. Mengapa tidak pergi di antara mereka. Memperdalam pengetahuan tentang agama. Untuk memberi peringatan kepada kaumnya. Apabila mereka telah kembali kepadanya. Agar mereka dapat menjaga dirinya.”
        Para Ahli Shuffah merupakan pemeluk Islam pendatang. Dianggap sebagai  tamu Islam oleh Nabi. Mereka tidak punya tempat tinggal. Tak memiliki kerabat di Madinah. Zaman dahulu, mereka tinggal di “teras” Masjid Nabawi. Di sebelah utara rumah Aisyah, istri Nabi.
    Jumlah para Ahli Shuffah tak menentu.  Jumlah penghuni “normal” sekitar 70 orang. Mereka bisa bertambah. Apabila banyak tamu dari luar kota. Jumlahnya bisa mencapai 700 orang. Bisa berkurang. Ketika sebagian mereka bepergian.
      Para Ahli Shuffah yang terkenal. Abu Hurairah, perawi hadis ternama, berasal dari Yaman. Salman Al-Farisi, pencetus Perang Parit, berasal dari Persia. Bilal bin Rabah, mantan budak, muazin Nabi. Hanzalah bin Abi Amr, mati syahid dalam Perang Uhud. Hanzalah, si pengantin baru belum mandi junub, dimandikan malaikat. Banyak lagi lainnya.
      Jika Nabi mendapatkan sedekah. Beliau segera mengirimkan kepada Ahli Shuffah. Nabi tidak mengambil sedikit pun. Kalau mendapatkan hadiah, maka Nabi mengirimkan kepada Ahli Shuffah. Beliau ikut makan bersama mereka.
      Luas daerah Shuffah tidak diketahui secara pasti. Mampu menampung banyak orang. Nabi pernah menjadikan tempat itu untuk “walimah”. Yang hadir sekitar 300 orang. Sebagian duduk di sekitar kamar istri Nabi. Yang berdempetan dengan Masjid Nabawi.
      Penghuni pertama Shuffah ialah kaum Muhajirin. Sering disebut “Shuffatul Muhajirin”. Tempat ini juga dipakai para tamu.  Orang yang menunggu Nabi. Untuk menyatakan masuk Islam. Siap melaksanakan perintah. Berjuang bersama Nabi.
     Abu Hurairah, penangung jawab Shuffah. Yang mengatur penghuni Shuffah. Singgah sebentar atau menetap lama. Beberapa kaum Ansar ikut bergabung. Meskipun mereka punya rumah. Mereka ingin “zuhud.”  Misalnya, Kaab bin Malik, Hanzhalah bin Abi Amir, dan Haritsah bin Nukman.
     Kegiatan penghuni Shuffah. Belajar agama dan berjihad. Mereka terbiasa hidup “prihatin”. Sudah terlatih hidup kekurangan. Mereka banyak iktikaf di masjid. Salat berjamaah, dan berzikir. Belajar dan mengajar Al-Quran. Belajar membaca dan menulis. Ada “murid” yang memberikan hadiah busur panah kepada “guru” yang mengajarinya. 
      Shuffah melahirkan banyak “ilmuwan’. Abu Hurairah, penghafal banyak hadis. Hudzaifah bin Yaman, spesialis hadis fitnah. Mereka tekun beribadah. Rajin berperang mengikuti Nabi. Beberapa orang penghuni Shuffah mati syahid.
     Penghuni Shuffah sudah terbiasa dengan hidup susah. Kebanyakan mereka tidak memiliki pakaian yang memadai. Untuk menutupi seluruh badan. Melindungi dari dinginnya udara.
      Abu Hurairah berkata,” Saya melihat 70 orang penghuni Shuffah. Tak ada yang memakai “rida”. Kain penutup tubuh bagian atas. Hanya mengenakan “kisa”, semacam sarung. Mengikatkan “kisa” pada leher. Ada yang menjulur sampai kaki. Menyatukan dengan tangan. Khawatir terlihat auratnya.
      Mereka sering mengosumsi kurma kering. Nabi mengirimkan kurma setengah  “mud” setiap hari. Sekitar segenggam tangan. Ada yang merasakan perutnya panas. Terlalu banyak makan kurma kering.
    Nabi sering memberikan motivasi. Agar mereka tetap tegar dan bersabar.  Kadang kala mereka diundang makan. Dibawakan susu dan makanan istimewa. Misalnya “tsarid”. Berupa bubur gandum bercampur minyak samin.
      Nabi sering mengunjungi mereka. Menanyakan kondisi. Duduk bersama. Memotivasi mereka. Agar tekun belajar Al-Quran. Jika ada sedekah, Nabi memberikan semuanya. Jika ada hadiah,  Nabi ikut menikmati bersama mereka. .
      Fatimah, puteri Nabi melahirkan Hasan bin Ali. Nabi menyuruh bersedekah kepada penghuni Shuffah. Seharga perak seberat rambut Hasan yang dicukur. Nabi sering mengutamakan penghuni Shuffah dibandingkan kepetingan keluarga Nabi sendiri.
     Nabi menganjurkan kepada para sahabat. Agar sering membantu para penghuni Shuffah. Nabi sering mengirimkan para Ahli Shffah berdakwah ke luar daerah.
      Al-Quran surah Al-Baqarah. Surah ke-2 ayat 273. “(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah. Mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi. Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya, karena menjaga diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya. Mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”
      Demikian potret kehidupan awal Islam. Kehidupan yang dibangun dengan gotong royong. Kebersamaan dan saling menolong. Islam dibangun dengan prinsip pihak yang “kelebihan” membantu kebutuhan pihak yang “kekurangan”. 
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
4. Kisah Para Sahabat.