Monday, April 3, 2023

17359. SALING MAAF TAK PERLU TUNGGU IDUL FITRI

 



SALING MAAF TAK PERLU TUNGGU IDUL FITRI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 Mudik (menurut KBBI V).

Yaitu pulang ke kampung halaman.

Seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

 

Tiap tahun.

Dekat Hari Raya Idul Fitri.

 

Arus mudik amat besar.

Karena banyak penduduk kota.

Pulang ke desa.

 

Mereka:

 

1)        Kembali ke kampung halaman.

2)        Silaturahmi.

 

3)        Menyambung tali saudara.

4)        Berlibur.

5)        Bernostalgia.

 

  Sebagian orang berpendapat.

Ketika mudik lebaran.

 

Sebagian pamer keberhasilan.

Menunjukkan sukses.

Yang diraih di kota.

 

Mudik terkait silaturahmi.

Ajaran dianjurkan Islam.

 

Kata “silaturahmi”.

Berasal dari kata “shilat” dan “rahim”.

 

 Shilat.

Artinya “menyambung” dan “menghimpun”.

 

Rahim.

Berarti “kasih sayang, peranakan, atau kandungan”.

Karena anak yang dikandung.

Mendapat curahan kasih sayang.

 

Hubungan yang renggang.

Bahkan terputus.

 

Antara orang di kota.

Dengan orang di kampung halaman.

 

Sebab berbagai alasan.

Diharapkan akan tersambung.

Dengan silaturahmi.

 

Menyambung tali yang putus.

Hakikat silaturahmi.

 

Nabi Muhammad Bersabda,

 

“Bukan silaturahmi namanya.

Orang balas kunjungan atau pemberian.

 

Tapi silaturahmi .

Yaitu menyambung yang putus”.

 

Minal aizin.

Artinya:

 “Semoga kita termasuk orang yang kembali”.

 

Yaitu “kembali kepada fitrah”.

“Asal kejadian” atau “kesucian” .

Atau “agama yang benar”.

 

Al-Faizin.

Maknanya “keberuntungan”.

 

Kata “fawz”.

Artinya “pengampunan dan keridaan Tuhan serta kebahagiaan surga.” .

 

 

1“Wal Faidzin”.

 Berarti:

 “Semoga kita termasuk orang terima  ampunan dan rida Allah.

Sehingga kita semua mendapat nikmat surga.”

 

Pada waktu mudik lebaran.

Berjumpa keluarga.

Bersalaman dengan handai taulan.

 

Bertemu teman dan kenalan lainnya.

Biasanya disertai ucapan:


 “Mohon maaf lahir batin”.

 

Kata ”maaf”.

Berasal dari kata “afwu”.

Artinya  “kelebihan”.

 

Kelebihan atau kekurangan.

Sesuatu tidak normal.

 

Orang berbuat salah.

Punya “kelebihan” tak wajar.

 

Orang menyimpan kesalahan orang lain.

Juga punya “kelebihan”  tak normal.

 

Semua orang “tidak normal”.

Sebaiknya bertemu saling memaafkan.

Agar jadi normal kembali. 

 

Saling memaafkan.

Tak perlu menunggu Hari Raya Idul Fitri.

 

Tapi lebih cepat lebih baik.

Karena kita tak tahu.

Berapa panjang umur seseorang.

 

Mudik lebaran.

Kesempatan sangat baik.

Untuk menghimpun yang terserak.

 

“Taqabbalallahu minna waminkum”.

Artinya :

 

“Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian semua”.

 

Saling mendoakan dalam kebaikan.

Bagian ajaran Islam.

Yang amat mulia.

 

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 133-134.

 

۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

     

 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu. Dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Yang disediakan bagi orang bertakwa.

 

Yaitu orang yang menafkahkan sebagian hartanya. Baik di waktu lapang maupun sempit. Dan orang yang menahan amarahnya. Memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang yang berbuat kebajikan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,

5.    Tafsirq.com online.      

 

0 comments:

Post a Comment