Saturday, June 3, 2023

18480. MAKANAN TERBAIK DI ALQURAN HALAL DAN TOYIB BAIK

 



MAKANAN TERBAIK DI ALQURAN HALAL DAN TOYIB BAIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Makanan (tha'am, dalam bahasa Al-Quran)

Yaitu “segala sesuatu yang dimakan atau dicicipi”.

 

Minuman masuk pengertian “tha'am”.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 249.

Pakai kata “syariba” (minum) dan “yath'am” (makan).

Terkait air minum.

 

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

 

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sungai. Barang siapa di antara kamu minum airnya; dia bukan pengikutku. Dan barang siapa tak meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia pengikutku". Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai, orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya". Orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan sedikit dapat mengalahkan golongan banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang  sabar".

 

Kata “tha'am”.

Dalam berbagai bentuknya.

Terulang dalam Al-Quran 48 kali.

 

Terkait makanan.

Belum ayat lain.

 Pakai kosakata lainnya.

 

 Perhatian Al-Quran pada makanan.

Sangat besar.

 

Kebiasaan Allah di Al-Quran.

Dia menyebut diri-Nya.

 

Sebagai Yang Maha Esa.

Dan membuktikan hal itu.

 

Lewat uraian  ciptaan-Nya.

Lalu perintah untuk makan.

Atau sebut makanan.

 

Al-Quran jadikan:

1)        Cukup pangan.

2)        Stabilitas keamanan.

 

 Sebagai 2 unsur utama.

Wajar ibadah kepada Allah.

 

Al-Quran surah Quraisy (surah ke-106)  ayat 3-4.

 

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ

 

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah).

 

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

 

Yang telah memberi makanan pada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

 

Al-Quran pakai kata “akala”.

Dalam berbagai bentuk.

Menunjuk aktivitas “makan”.

 

Kata “akala”.

Tak dipakai hanya dalam arti.

 

 “Memasukkan sesuatu dalam tenggorokan”.

Tapi bisa bermakna.

 “Segala aktivitas dan usaha”.

 

Al-Quran An-Nisa (surah ke-4) ayat 4.

 

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

 

Berikan maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh rela. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambil) pemberian itu (sebagai makanan) sedap lagi baik akibatnya.

 

Maskawin (mahar).

Tak lazim berupa makanan.

 

Tapi ayat ini pakai kata “makan”.

Untuk maskawin (mahar).

 

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6)  ayat 121.

 

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

 

Dan janganlah kamu makan binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan semacam itu suatu kefasikan. Sesungguhnya setan  membisikkan kepada kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentu jadi orang musyrik.

 

 

 “Jangan makan yang tak disebut nama Allah”.

Sebagai larangan untuk kegiatan apa pun.

Yang tidak disertai nama Allah.

 

Kata “makan” .

Bisa bermakna “segala bentuk kegiatan”.

 

Sebab makan butuh kalori.

Dari makanan.

 

Al-Quran pakai kata panggilan mesra.

Untuk ajak makan.

 

Misalnya.

Untuk semua manusia,

 “Ya ayyuhan nas”.

Kepada Rasul,

”Ya ayyuhar Rasul.”

 

Kepada orang mukmin,

“Ya ayyuhal ladzina amanu”.

 

Selalu dirangkai kata “halal”.

Atau “thayyibah”.

Artinya “baik”.

 

Makanan terbaik.

Yaitu penuhi syarat:

1)        Halal.

2)        Baik.

 

Ditemukan 9 ayat.

Perintah umat Islam untuk makan.

 

 Yang 5 ayat.

Dirangkai  “halal dan baik”.

 

Yang 2 ayat.

Dengan pesan ingat Allah.

Dan bagikan makanan.

Kepada orang melarat.

 

Yang 1 ayat.

Konteks makan sembelihan.

 

Disebut nama Allah.’

Ketika menyembelihnya.

 

Dan1 ayat.

Dalam konteks berbuka puasa.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M. Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.

 

0 comments:

Post a Comment