DEMOKRASI INDONESIA TAPI PEMIMPIN
INGIN JADI RAJA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “Monarki”.
Berasal dari kata “monarch”.
Berarti “raja”.
Berkembang jadi “cara kerja negara”.
Sistem
monarki.
Kekuasaan dipegang Raja atau Ratu.
Disebut negara kerajaan.
Dalam sistem Monarki.
Kekuasaan dipegang 1 tangan.
Efektif buat stabilitas.
Dalam kebijakan.
Perbedaan pendapat dan debat.
Relatif terkurangi.
Karena hanya 1 kekuasaan dominan.
Ada 3 jenis sistem Monarki.
1)
Monarki
mutlak.
2)
Monarki
konstitusional.
3)
Monarki
perlementer.
1.
Monarki
mutlak.
Bentuk pemerintahan.
Seluruh kekuasaan.
Bersifat tak terbatas.
Atau mutlak.
2.
Monarki
konstitusional.
Kekuasaan Raja dibatasi konstitusi.
Tindakan raja harus sesuai konstitusi.
3. Monarki parlementer.
Sistem kerajaan.
Tapi dalam pemerintah.
Ada parlemen.
Atau dewan perwakilan rakyat.
Dalam monarki parlementer.
Raja lambang kesatuan negara.
Raja tak dapat diganggu gugat.
Raja tak pernah salah.
Contoh Negara Sistem Monarki.
1)
Inggris.
2)
Swedia.
3)
Denmark.
4)
Belanda.
5)
Norwegia.
6)
Belgia.
7)
Luxemburg.
8)
Jepang.
9)
Muangthai.
10) Spanyol.
11) Brunei.
Negara monarki era modern.
Tak absolut.
Tapi monarki konstitusional.
Kekuasaan Raja bersifat simbol.
Hanya sebagai kepala negara.
Dalam negara monarki.
Perdana Menteri.
Berkuasa dalam pemerintahan.
Sistem monarki Arab Saudi.
Raja sebagai Kepala Negara.
Juga Kepala Pemerintahan.
Kekuasaan raja.
Tak dibatasi konstitusi.
Tak ada partai politik.
Tak ada oposisi.
Sistem monarki Arab Saudi.
Dikenal sebagai dinasti.
Pewaris
raja.
Yaitu keturunannya.
Alasan Kuatnya Negara Monarki.
1)
Negara stabil.
2)
Raja simbol persatuan.
3)
Raja punya otoritas.
4)
Rakyat hormat pada Raja.
Indoneisa negara demokrasi.
Tapi beberapa pemimpin.
Dia ingin jadi raja.
1)
Presiden pertama lndoneisa.
Presiden Sukarno.
Tahun 1945 – 1966.
Selama 21 tahun.
2)
Presiden Suharto.
Tahun 1966 – 1998.
Selama 32 tahun.
3)
Presiden pertama Amerika Serikat.
George Washington.
Presiden 2 periode.
Selama 1789 – 1797 ( 8 tahun).
Menolak jadi presiden 3 periode.
Bahaya Periode Ketiga.
Buku Steven Levitsky dan Daniel Ziblat.
Berjudul: “How Democracies Die”.
Presiden lebih dari 2 periode.
Jadi pemimpin otoriter.
1)
Juan Peron.
Argentina.
2)
Ferdinand
Marcos.
Filipina.
3)
Franklin D.
Roosevelt.
Amerika Serikat.
4)
Getulio
Vargas.
Brazil.
Presiden awalnya dicintai
rakyat.
Tapi berubah jadi otoriter.
Awalnya.
Berkuasa demi rakyatnya.
Pelan-pelan jadi "raja" otoriter.
Di negara demokrasi.
Saking cinta kekuasaan.
Presiden Getulio Vargas.
Bunuh diri saat diminta mundur .
Saat rakyat dorong.
George
Washington.
Jadi Presiden Amerika Serikat.
Periode ketiga.
Tapi dia menolak.
(Sumber detik)
0 comments:
Post a Comment