FRAMING KASAR FOTO
ANIES BASWEDAN DI KOMPAS
Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM
Foto Anies di Kompas.
Mantan Wamenkum HAM:
Kok Framingnya Kasar
Begitu!
Pakar hukum dan mantan Menkum
HAM Denny Indrayana.
Pakar komunikasi politik.
Kedai
Kopi.
Hendri
Satrio menilai.
Penayangan foto Anies.
Seorang diri.
Dalam artikel itu.
Menunjukkan Kompas tidak objektif.
Pakar komunikasi politik.
Kedai Kopi.
Hendri Satrio menyayangkan.
Foto menampilkan Anies Baswedan.
Di Gedung KPK.
Dalam artikel berjudul:
“Korupsi Bukan Lagi
Kejahatan Luar Biasa”.
Di rubrik Politik dan Hukum.
Harian Kompas.
Kamis 8 September 2022.
Hendri Satrio: Upaya
Jegal Anies, NasDem, PKS, Demokrat Harus Segera Deklarasi Capres
Relawan Harus Terus
Suarakan Dukungan Agar Anies Dilirik Partai
Ganti Nama Saja Anies
Sudah Dibilang Jago, Apalagi Bangun JIS
“Hal itu menunjukkan Kompas.
Tidak objektif.
Mestinya 23 koruptor itu yang dipasang..
Bukan (Anies) sendirian,” katanya.
Upaya penjegalan dalam
Pilpres 2024.
Kian tidak sehat.
Dilakukan kelompok
tertentu.
Di tengah kesuksesan.
Anies memimpin Jakarta.
Dengan segudang
prestasi.
Foto di Harian Kompas.
Diduga sebagai bagian.
Dari gerakan kelompok tertentu.
Untuk menciptakan persepsi buruk.
Di tengah masyarakat.
“Kok framing-nya kasar begitu?” ujar pakar
hukum.
Sekaligus mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM.
Denny Indrayana.
Pakar komunikasi.
Universitas Islam 45 Bekasi.
Tatik Yuniarti mengatakan,
“Kalau saya baca artikel
itu.
Berita tentang Pak
Anies.
Hanya berita
tambahan saja.
Berita bahwa Pak
Anies dipanggil KPK.
Untuk memberi
keterangan.
Terkait Formula E.
Kenapa tidak gambar 23
koruptor itu.
Yang dimasukkan
dalam frame Kompas?”
Dari sisi framing.
Ada opini yang terbangun dari situ.
“Hal ini jadi panas.
Karena mendekati
tahun politik.
Pak Anies menjadi
salah satu tokoh.
Yang mungkin dicalonkan
sebagai Presiden,” ujar Tatik.
“Mungkin yang diinginkan
oleh beberapa kelompok.
Yaitu agar Anies Baswedan .
Tokoh yang relatif bersih.
Jadi buruk.
(Sumber kba)
0 comments:
Post a Comment