MANUSIA TAK BERHAK TENTUKAN HALAL HARAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Dasar penentuan halal
dan haram.
Dalam Islam:
1)
Segala sesuatu diciptakan
oleh Allah.
Hukum asalnya halal dan
mubah (boleh).
2)
Yang berhak menentukan
halal dan haram.
Hanya Allah semata.
Islam beri batas
wewenang.
Untuk tentukan halal dan
haram.
Manusia tidak berhak.
Untuk menentukan halal
dan haram.
Betapa pun tingginya
kedudukan manusia.
Dalam bidang agama dan dunianya.
Manusia tidak punya hak.
Untuk tentukan halal dan
haram.
Hak tentukan halal dan
haram.
Hanya milik Allah saja.
Sikap menerima dan
mengakui.
Ada pihak lain.
Bisa tentukan halal dan
haram.
Selain Allah.
Termasuk “syirik”.
Yaitu menyekutukan Allah.
Al-Quran surah Asy-Syura
(surah ke-42) ayat 21.
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا
لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗ
وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Apakah
mereka punya sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang
tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah)
tentu mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang zalim akan memperoleh
azab amat pedih.
Kaum Yahudi dan Nasrani.
Yang memberikan
kekuasaan.
Kepada para pastor dan
pendeta.
Untuk tetapkan halal dan
haram.
Al-Quran surah
At-Taubah (surah ke-9) ayat 31.
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ
دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا
إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Mereka
menjadikan orang alimnya, dan rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan
(juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya
disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Al-Quran surah
Yunus (surah ke-10) ayat 59.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ
فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى
اللَّهِ تَفْتَرُونَ
Katakan:"Terangkan
kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan
sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakan: "Apakah Allah
telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja
terhadap Allah?"
Al-Quran surah An-Nahl
(surah ke-16) ayat 116.
وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ
هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ
الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
Dan
kamu jangan mengatakan terhadap apa yang disebut oleh lidahmu secara dusta
"Ini halal dan ini haram", untuk mengadakan kebohongan terhadap
Allah. Sesungguhnya orang yang mengadakan kebohongan terhadap Allah tidak
beruntung.
Al-Quran surah Al-An’am
(surah ke-6) ayat 119.
12. وَمَا لَكُمْ أَلَّا
تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا
لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُعْتَدِينَ
Mengapa
kamu tidak mau memakan (Binatang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa
yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan
sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang
lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia
yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.
Ibnu Taimiyah
berkata,
"Para ulama salaf dulu.
Tak berani mengatakan
sesuatu itu haram.
Sebelum tahu dalilnya.
Dengan jelas dan pasti.”
Daftar Pustaka.
1. Qardhawi,
Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H.
Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com
online.

0 comments:
Post a Comment