ALLAH BUAT
ALAM SEMESTA ADIL PRESISI SEIMBANG
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “qisth”,
“adl”, dan “mizan”.
Dalam berbagai
bentuknya.
Dipakai
Al-Quran dalam konteks.
Perintah
pada manusia.
Untuk
berlaku adil.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 29.
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ
عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ
تَعُودُونَ
Katakan: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan
(katakan): "Luruskan muka (diri)mu tiap salat dan sembahlah Allah dengan ikhlas
taatmu pada-Nya. Seperti Dia menciptakan kamu pada permulaan (demikian pula
kamu akan kembali pada-Nya)".
Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 90.
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ
وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.
Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 7-8.
وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ
Dan Allah telah
meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
أَلَّا
تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ
Supaya kamu jangan
melampaui batas tentang neraca.
Al-Quran
surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 18.
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو
الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang berilmu (juga menyatakan demikian). Tak ada Tuhan selain Dia (yang
berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Al-Quran
menunjuk Zat Allah.
Bersifat
adil.
Hanya pakai
“al-qist”.
Kata “adl” dalam berbagai bentuk.
Terulang
28 kali dalam Al-Quran.
Tapi tak
1 pun dinisbatkan.
Pada sifat
Allah.
Padahal
beragam aspek.
Dan
objek keadilan.
Dibicarakan
Al-Quran.
Termasuk
pelakunya.
Akibatnya
muncul.
Aneka
macam makna keadilan.
1.
Kata “adil” diartikan “sama”.
Bahwa
si A berlaku adil.
Sebab dia
perlakukan sama.
Tak
membedakan orang.
Yaitu persamaan
dalam hak.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 58.
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا
وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Kata “adil”.
Dalam
ayat ini.
Diartikan
“sama”.
Hanya cakup
sikap.
Dan
perlakuan hakim.
Pada proses
ambilan putusan.
Ayat Al-Quran
ini menuntun.
Hakim tempatkan
semua pihak.
Yang
bersengketa.
Dalam
posisi sama.
Misalnya.
1)
Posisi tempat duduk.
2)
Penyebutan nama.
3)
Keceriaan wajah.
4)
Kesungguhan mendengarkan.
5)
Memikirkan ucapan mereka.
6)
Proses ambil putusan.
Al-Quran
berkisah 2 orang.
Datang
pada Nabi Daud.
Mencari
keadilan.
Orang ke-1
Punya 99
ekor kambing.
Orang ke-2
Hanya
punya 1 ekor saja.
Pemilik
kambing 99 ekor.
Ingin tambah
1 ekor.
Agar
jumlahnya genap 100 ekor.
Nabi Daud tak putuskan perkara ini.
Dengan
membagi kambing.
Dalam jumlah
sama.
Tapi menyatakan.
Bahwa
pemilik 99 kambing.
Berlaku
aniaya.
Al-Quran
surah Shad (surah ke-38) ayat 23-24.
إِنَّ هَٰذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ
فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ
Sesungguhnya saudaraku
punya 99 ekor kambing betina dan aku punya 1 ekor saja. Maka dia berkata:
"Serahkan kambingmu padaku dan dia mengalahkan aku dalam debat".
قَالَ
لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِ ۖ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ
الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا
فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ ۩
Daud berkata:
"Sesungguhnya dia telah berbuat zalim padamu dengan minta kambingmu untuk
ditambahkan pada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan orang berserikat sebagian
mereka berbuat zalim pada sebagian lain, kecuali orang beriman dan mengerjakan
amal saleh; dan amat sedikit mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami
mengujinya; maka ia minta ampun pada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.
2.
Kata
“adil” diartikan “seimbang”.
Keseimbangan
ditemukan pada kelompok.
Dalamnya
beragam bagian.
Menuju
tujuan tertentu.
Selama
syarat dan kadar tertentu.
Terpenuhi
oleh tiap bagian.
Dengan
terhimpunnya syarat.
Kelompok
dapat bertahan.
Dan jalan
penuhi tujuannya.
Al-Quran surah Al-Infithar (surah ke-82) ayat
6-7.
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
Hai manusia, apakah
yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha
Pemurah.
الَّذِي
خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
Yang telah menciptakan
kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
Jika ada
anggota tubuh manusia.
Yang berlebih
atau kurang.
Dari
kadar seharusnya.
Pasti tidak
setimbang (adil).
Al-Quran
surah Al-Mulk (surah ke-67) ayat 3.
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ
مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
Yang telah menciptakan 7 langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihat berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 5.
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
Al-Quran
surah Al-Qamar (surah ke-54) ayat 49.
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Contoh
lain tentang seimbang.
Yaitu alam
semesta dan ekosistemnya.
Al-Quran
menyatakan “keadilan”.
Identik
sesuai atau proporsional.
Bukan
lawan dari kata “kezaliman”.
Keseimbangan
tak harus “sama rata”.
Untuk
semua bagian unit.
Agar
seimbang.
Bisa ada
perbedaan.
Dalam
kadar dan syarat tertentu.
Sesuai
fungsinya.
Petunjuk dalam Al-Quran.
Membedakan satu dengan yang lain.
Seperti
beda lelaki dan perempuan.
Dalam
beberapa:
1)
Hak waris.
2)
Saksi.
Dipahami
dalam arti seimbang.
Bukan
persamaan.
Keadilan dalam arti ini.
Timbul
keyakinan.
Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.
Menciptakan
dan mengelola segala sesuatu.
Dengan
ukuran, kadar, dan waktu tertentu.
Guna capai
tujuannya.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment