CARA BAYAR FIDIAH GANTINYA TAK PUASA RAMADAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 183-185.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
183. Hai
orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ
سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ
طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ
تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
184. (yaitu)
dalam beberapa hari tertentu. Maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau musafir (lalu ia
berbuka), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari lain. Dan wajib bagi orang
yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah,
(yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa dengan rela hati
mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Asbabun nuzul
(sebab turun) ayat 184.
Mujahid menjelaskan.
Ayat 184 ini turun.
Terkait Qais
bin Saib yang sangat tua.
Dia memaksa
ikut puasa Ramadan.
Lalu turun
ayat 184 ini.
Qain bin Said
tak puasa Ramadan.
Dan menggantinya
dengan memberi makan 1 orang miskin.
Tiap harinya.
Keterangan ayat
184.
Ayat berbunyi:
“Bagi orang yang berat menjalankannya”.
Seperti:
1)
Orang sakit.
2)
Orang sudah
tua.
3)
Ibu hamil.
4)
Ibu menyusui.
Maka wajib
membayar fidiah.
Yaitu memberi
makan 1 orang miskin.
Ayat berbunyi:
“Bagi siapa dengan rela hati mengerjakan
kebajikan.”
Artinya:
Memberi makan
lebih dari 1 orang miskin.
Untuk tiap
harinya.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
185.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang
petunjuk itu dan pembeda (hak dan batil). Karena itu, barang siapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Kata “Fidiah” (dalam KBBI)
Artinya:
Denda yang harus dibayar.
Sebab tak puasa Ramadan.
Karena:
1)
Sakit.
2)
Penyakit tua.
3)
Ibu hamil.
4)
Ibu menyusui.
Fidiah
puasa.
Yaitu
memberi bahan makanan pokok atau uang.
Untuk
menggati kewajiban puasa Ramadan.
Dalam
bahasa Arab.
Kata
“fidiah” berasal dari kata “Fadaa”.
Artinya
“mengganti” atau “menebus”.
Cara
bayar fidiah tak puasa Ramadan.
SK
BAZNAS No. 10 Tahun 2024.
Tentang
Zakat Fitrah dan Fidyah.
Wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Bahwa nilai fidiah.
Dalam bentuk uang Rp60.000/hari/jiwa.
Sumber
1.
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2.
SK BAZNAS.
0 comments:
Post a Comment