PENDAPAT
4 MAZHAB 95 PERSEN SAMA
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Zakir Naik menjelaskan.’
Dalam tiap gerakan salat.
Mulai takbir hingga salam.
Harus disandarkan
hadis sahih.
Meskipun bertentangan
dengan pendapat Imam mazhab yang kita ikuti.
Atau ternyata lebih
sesuai dengan pendapat Imam mazhab yang lain.
Begitu pula dengan hal
lain.
Pendapat 4 Imam mazhab
harus dikembalikan ke hadis sahih.
Dan tidak boleh
fatanik buta terhadapnya.
Mazhab yang terkenal
ada 4 ulama besar, yaitu:
1. Imam
Hanafi.
2. Imam
Malik.
3. Imam Syafii.
4. Imam
Hambali.
Semua imam mazhab
adalah ulama hebat.
Pendapat 4 mazhab hampir 95 persen sama.
Semua mengajak kembali
pada Al-Quran dan hadis.
Bahkan para imam besar
sepakat.
Jika pendapat mereka tidak
sesuai dengan Al-Quran dan hadis.
Maka buanglah ke
tembok.
Dan ikuti Al-Quran dan
hadis.
Jika umat berbeda
pendapat.
Maka harus kembali kepada
Al- Quran dan hadis.
Jika ada perbedaan
pendapat yang tidak dapat disatukan.
Maka jangan saling
mencela.
Jangan saling menyalahkan.
Dan jangan menganggap
yang lain kafir.
Umat Islam akan
bersatu.
Dan tiba saatnya
kemenangan akan diraih umat Islam.
Dr. Zakir Naik menegaskan.
“Kita boleh mengikuti
imam mazhab yang mana saja.
Tapi ikuti keseluruhannya.
Termasuk seruan para 4
Imam Mazhab.
Yaitu kembali kepada Al-Quran
dan hadis sahih.
“Saya adalah pengikut
sejati Imam Syafii.
Karena jika ada
perkataan Imam Syafii yang tidak sesuai dengan hadis sahih.
Maka saya akan buang
pendapat Imam Syafii ke tembok.
Kenapa bisa begitu?
Karena Imam Syafii
sendiri yang menyuruh begitu.
Karena saya
pengikutnya.
Maka saya turuti.”
“Saya juga pengikut
sejati Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Ahmad bin Hambal.
Karena mereka semua
mengatakan untuk kembali kepada Al-Quran dan hadis sahih.”
Imam Syafi’i berkata,
“Jika ada hadis sahih,
maka lemparlah pendapatku ke dinding.
Imam Abu Hanifah dan
Imam Syafii berkata,
“Jika ada hadis sahih,
maka itu pendapatku”.
Imam Ahmad berkata,
“Barang siapa menolak
hadis Rasulullah, maka dia berada dalam jurang kebinasaan”.
Imam Abu Hanifah dan
muridnya Abu Yusuf berkata,
“Tidak boleh bagi
seorang pun mengambil perkataan kami.
Sampai dia mengetahui
dari mana kami mengambil perkataan itu.”
Artinya sampai
diketahui dalil yang jelas dari Al-Quran dan hadis.
Imam Malik berkata,
“Sesungguhnya aku
hanya manusia.
Yang bisa benar juga
bisa salah.
Periksa tiap
perkataanku.
Jika cocok dengan Al-Quran
dan hadis Nabi, maka ambillah.
Tapi jika tidak cocok
dengan Al- Quran dan hadis, maka tinggalkan”.
Sekte Dalam Islam
Umat muslim di Srilangka,
India, dan belahan bumi lainnya.
Mereka beriman kepada
Tuhan yang sama, Al-Quran yang sama, dan hadis yang sama.
Tetapi mengapa ada
banyak golongan dan sekte?
Al-Quran surah Ali
lmran (surah ke-3) ayat 103.
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ
عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ
فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai,
dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikian Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Tali (agama) Allah
adalah Al-Quran.
Jadi Allah berfirman
untuk tetap berpegang teguh kepada Al-Quran, hadis sahih.
Dan jangan tercerai
berai.
Dalam Islam seharusnya
tidak ada perpecahan.
Al-Quran surah
Al-An’am (surah ke-6) ayat 159.
إِنَّ
الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ
إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka
menjadi bergolongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan
mereka hanya terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada
mereka apa yang telah mereka perbuat.
Kelak Allah yang akan minta tanggung jawab mereka di hari
kiamat.
Jadi, terpecah-pecah
dan membuat golongan.
Atau kelompok sendiri dalam
Islam hukumnya haram!
Itu alasan mengapa ada
banyak muslim dengan nama yang berbeda-beda.
Tapi nama sesungguhnya
yang boleh dipakai hanya Muslim.
Dan semua Muslim wajib ikut Al-Quran dan hadis sahih.
Ulama mana pun.
Jika mengatakan sesuatu.
Yang sesuai dengan Al-Quran dan hadis sahih.
Maka ikuti.
Jika tidak, maka buanglah jauh-jauh.
Membuat organisasi dalam
bidang pendidikan, agama, membantu orang miskin.
Maka itu tidak apa-apa.
Melakukannya secara
berjamaah.
Membuat organisasi.
Maka tidak apa-apa.
Tetapi dalam hal agama.
Kita tidak bolehkan
tercerai-berai!
Tidak boleh ada sekte!
Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa kita tidak boleh terpecah-belah.
Allah berfirman agar jangan membuat golongan-golongan.
Tapi kita sebagai muslim terpecah-pecah.
Rasulullah telah bernubuat tentang hal ini.
Rasulullah juga bersabda bahwa hanya satu golongan yang akan
masuk surga.
Para sahabat bertanya,
“Siapakah yang akan masuk ke dalam surga?”
Rasulullah bersabda,
“Mereka yang ikut Al-Quran dan sunahku”.
Sayang sekali.
Pada saat ini banyak golongan umat Islam.
Yaitu Syiah, Sunni, Hanafi, Syafii, Hambali, dan lainnya.
Tidak ada Syiah dalam
Al-Quran.
Termasuk golongan mana Rasulullah?
Rasulullah adalah seorang Muslim.
“Saksikan bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah).
QS Ali-Imran [3]: 64
Zakir Naik berkata,
“Artinya apa pun yang aku katakan dalam Islam.
Nilainya adalah nol.
Yang harus kalian ikuti adalah Al-Quran dan hadis sahih.
Semua jawabanku berdasar Al-Quran dan hadis sahih.
Yaitu surah sekian dan ayat sekian”.
Kita mencintai semua ulama besar.
Mereka tidak pernah membuat golongan atau grup sendiri.
Mereka berusaha agar orang memahami Islam dengan lebih baik.
Tetapi sayangnya.
Para pengikut mereka.
Mulai membuat golongan sendiri-sendiri.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 59.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي
الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ
وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang beriman, taati Allah dan taati Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Ulil amri adalah orang yang berpengetahuan agama atau para
ulama.
Jika ada ulama berbeda pendapat.
Maka kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Periksa apa yang difirmankan dalam Al-Quran dan dalam hadis sahih.
Lalu, kalian bertanya padaku, “Golongan manakah aku?”
Aku adalah seorang Muslim.
Dari awal aku Muslim.
Dan pada akhirnya aku tetap seorang Muslim.
Aku mengikuti Al-Quran dan dalam hadis sahih.
Siapa pun yang perkataannya sesuai dengan Al-Quran dan dalam
hadis sahih.
Maka aku ikuti.
Jika menyimpang karena
beda budaya.
Karena beda negara.
Karena Indonesia,
China, India dan Srilangka.
Masing-masing punya budaya
berbeda.
Pakistan juga punya
budaya berbeda.
Jangan ikuti budaya.
Tapi ikuti Al-Quran
dan hadis sahih.
Jika budaya
bertentangan dengan Al-Quran dan hadis sahih.
Maka itu bukan bagian
dari din (agama) ini.
Tetapi jika budaya sesuai
ajaran Al-Quran dan hadis sahih.
Maka itu bagian dari
agama kita.
(Sumber Zakir Naik)
0 comments:
Post a Comment