Friday, September 10, 2021

10996. TENTARA AFGANISTAN KAWAN AMERIKA TAKUT TALIBAN

 



TENTARA AFGANISTAN KAWAN AMERIKA TAKUT TALIBAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Dulu bangga Jadi Tentara.

Wanita Ini Sekarang Bakar Seragam.

 

Karena Takut Diringkus Taliban.

 

 

Seorang wanita Afganistan yang bergabung dengan militer 10 tahun lalu.

 

Kini membakar seragam kebanggaannya.

 

Karena takut dibunuh rezim baru Taliban.

 

Menyadur New Yprk Post Senin (23/08).

 

Kubra Behroz yang kini berusia 33 tahun tertarik menjadi perwira.

 

Karena banyak wanita lain melakukan hal yang sama.

 

Pada tahun 2011.

“Saya tidak ingin dimiliki oleh siapa pun.

 

Saya ingin berdiri di atas kaki saya sendiri,” kata Behroz tentang keputusannya 10 tahun lalu.

 

 

“Saya mencintai negara saya.

 

Dan kami adalah generasi berikutnya Afganistan.

 

Yang mengambil langkah ke dunia modern.”

 

Tapi setelah Taliban merebut kekuasaan.

 

Dengan menggulingkan pemerintah di Kabul.

 

Maka ibu 2 anak itu.

 

Takut akan keselamatannya.

 

 “Saya takut diculik, dipenjara.

Dan diperkosa.

Karena menjadi tentara.

 

Saya takut untuk masa depan saya.

 

Dan untuk keluarga saya,” kata Behroz.

 

Ia menambahkan bahwa rekannya.

 

Telah memberi peringatan mengerikan.

 

 

"Mereka mengatakan Taliban akan memenggal kepala kami.

 

Jika mereka menemukan kami," katanya kepada Telegraph.

 

 

Saudara prianya yang terluka minggu lalu.

 

Selama pertempuran di provinsi Ghazi mengatakan.

 

Ada 2 wanita dipenggal.

 

Karena menjadi polisi 4 tahun lalu.

 

Behroz dilatih selama 6 bulan.

 

Oleh instruktur Amerika, Inggris, dan Yordania.

 

Di Akademi Perwira Nasional Angkatan Darat Afganistan.

 

Yang dijuluki "Sandhurst in the Sand".

 

 “Ini adalah negara Islam.

 

Dan kami butuh tentara dan polisi wanita.

 

Untuk melakukan penggeledahan rumah dan tubuh.

 

Pria tidak boleh melakukan itu di sini,” katanya.

 

 

Behroz kini menghadapi peningkatan ancaman.

 

Dan panggilan telepon anonim dalam beberapa pekan terakhir.

 

 

“Mereka berbicara dalam bahasa Pashto.

 

Dan memberi tahu saya.

 

Bahwa mereka tahu bagaimana menemukan saya,” katanya.

 

 

“Mereka akan membunuh saya dan keluarga saya.

 

Membunuh adalah hal mudah di Afganistan.

 

Orang tidak berpikir 2 kali tentang hal itu.”

 

(Sumber suara.com)

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment