Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MENGAPA MANUSIA SOMBONG DI QURAN. Show all posts
Showing posts with label MENGAPA MANUSIA SOMBONG DI QURAN. Show all posts

Wednesday, September 24, 2025

43498. MENGAPA MANUSIA SOMBONG DI ALQURAN

 

 






MENGAPA MANUSIA SOMBONG DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Al-Qur’an jelaskan.

Bahwa sikap sombong.

 

Muncul karena:

 

1)        Penyakit hati.

2)        Faktor luar menipu manusia.

 

Yaitu:

1)        Merasa Lebih Baik daripada Orang Lain

2)        Tertipu Kekayaan dan Kemewahan

 

3)        Kedudukan, Kekuasaan, dan Kekuatan

4)        Ketidaktahuan dan Menolak Ilmu

 

5)        Cinta Dunia dan Lupa Akhirat

6)        Mengikuti Hawa Nafsu

 

 

A.       Merasa Lebih Baik daripada Orang Lain.

 

Contoh:

Iblis menolak perintah sujud pada Adam.


QS. Al-Baqarah (2:34).


وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

 

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujud mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang kafir.

 

Catatan.

 

1)         Aku lebih baik daripada dia.

2)        Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia dari tanah.

 

3)        Rasa super membuat menolak kebenaran.

 

B.       Tertipu Kekayaan dan Kemewahan

 

QS. Al-Qasas (28:76).

 

 Qārūn sombong karena harta:

 “Jangan kau gembira berlebihan; sesungguhnya Allah tak suka orang gembira karena sombong.”

 

QS. Al-Hadid (57:20).

 Dunia perhiasan yang menipu.

 

C.       Kedudukan, Kekuasaan, dan Kekuatan

 

QS. Ghāfir (40:35).

 Orang berdebat ayat Allah.

 Sebab sombong dalam dadanya.

 

QS. Yunus (10:75-78).

Fir’aun menolak kebenaran.

Sebab merasa berkuasa.

 

D.       Ketidaktahuan dan Menolak Ilmu

 

QS. Al-Jāsiah (45:8-9).

Mendengar ayat Allah.

 

Tapi sombong diri.

Seakan belum mendengarnya.

 

Ilmu tak diiringi rendah hati.

Timbul arogansi.

 

E.       Cinta Dunia dan Lupa Akhirat

 

QS. Al-A‘rāf (7:146)

Hati terpaku pada dunia.

Menutup dari kebenaran.

 

F.        Mengikuti Hawa Nafsu.

 

QS. Al-Furqān (25:43).

 Hawa nafsu dijadikan tuhan.

 

Keinginan tak terkendali.

Tumbuh sifat angkuh.

 

Ringkasan

Manusia sombong karena:

 

1)        Merasa lebih baik (asal-usul, ras, status).

2)        Tergoda harta, jabatan, kekuasaan.

 

3)        Ilmu tanpa adab.

4)        Terikat dunia dan nafsu.

 

5)        Menolak kebenaran dari Allah.

 

Al-Qur’an tekankan.

1)        Sombong tak sekadar perilaku lahir.

2)        Tapi penyakit hati.

 

3)        Menolak kebenaran.

4)        Meremehkan orang lain.

 

Allah ingatkan:

“Jangan kamu berjalan di bumi dengan sombong…”

(QS. Al-Isrā’ 17:37).

Top of Form

Bottom of Form

 

Sombong yang Dilarang

 

1)        Merasa lebih tinggi.

2)        Menolak kebenaran.

3)        Merendahkan orang lain.

 

QS. Al-Isrā’ 17:37

“Jangan berjalan di bumi dengan sombong…”

 

QS. Luqmān 31:18

Larangan memalingkan wajah dari manusia dengan angkuh.

 

QS. An-Nahl 16:23

Allah tak suka orang sombong.

 

Sikap Tegas Dibolehkan.

Bukan sombong.

 

Ada kondisi terlihat “angkuh”.

Hakikatnya izzah (kebanggaan).

Karena mulia iman.

 

QS. Al-Munāfiqūn 63:8


“…Padahal kekuatan (izzah) hanya milik Allah, Rasul-Nya, dan orang beriman…”


Izzah, yaitu:

1)        Rasa bangga.

2)        Percaya diri.

 

3)        Sebab ikut Allah.

4)        Tak sombong pribadi.

 

QS. Al-Fath 48:29


“…mereka keras pada orang kafir (yang memerangi), tapi penyayang sesama…”

 

Tegas dan wibawa hadapi musuh.

Boleh terlihat “gagah”.

Tapi bukan sombong.

 

Nabi bersabda:

 

“Tak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sombong sebesar biji sawi.”

 

Sahabat bertanya,

“Bagaimana dengan orang suka pakaian dan sandal bagus?”


Nabi menjawab,

 

“Allah itu indah dan cinta keindahan.

Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”


(HR. Muslim)


Penampilan baik atau wibawa,.

Tak sama dengan sombong.

 

Sombong yang boleh.

Yaitu Izzah:

 

Harga diri bangga sebagai hamba Allah.

Tegas pada kebatilan.

 

Menjaga martabat

Agar agama tidak dihina.

 

Sikap percaya diri, tegas.

Berwibawa tegakkan kebenaran.

Yaitu baik dan disyariatkan.

 

Tapi sombong pribadi tetap haram.

Menurut Al-Qur’an.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.