Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TAFSIR QURAN BIMBING KAMI KE JALAN LURUS. Show all posts
Showing posts with label TAFSIR QURAN BIMBING KAMI KE JALAN LURUS. Show all posts

Tuesday, June 24, 2025

41045. TAFSIR QURAN BIMBING KAMI KE JALAN LURUS

 


TAFSIR ALQURAN BIMBING KAMI KE JALAN LURUS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Al-Quran surah Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 5-7.

 


اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

 

6. Tunjuki kami jalan yang lurus,

 

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

 

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) orang yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang yang sesat.

 

Catatan.

                  

1.        Tunjuki kami jalan yang lurus.

 

1)        Doa mohon petunjuk.

2)        Tak sekadar tahu.

 

3)        Tapi mampu menempuh jalan itu dengan istikamah.

 

4)        Jalan yang lurus yaitu agama Islam.

5)        Mengantarkan pada rida Allah.

6)        Juga selamat  dunia dan akhirat.

 

Tafsir Imam Qurthubi.

 

1)        Ini doa paling agung.

2)        Mencakup semua kebaikan dunia dan akhirat.

 

2.        “(Yaitu) jalan orang yang Engkau beri nikmat pada mereka; bukan (jalan) orang yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) orang yang sesat.”

 

1)        Orang yang diberi nikmat.

2)         Yaitu para Nabi, siddikin, syuhada, dan orang saleh.

 

3)        QS An-Nisa (4:69).

 

3.        Orang yang dimurkai Allah.

 

Menurut banyak mufassir.

Yaitu kaum Yahudi.

 

Mereka tahu kebenaran.

Tapi menolaknya.

 

4.        Orang yang sesat.

 

Yaitu kaum Nasrani.

Mereka semangat beragama.

 

Tapi salah dalam ikut kebenaran.

 

Tafsir Ibnu Taimiyah.

 

1)        Orang dimurkai.

 

Yaitu orang tahu kebenaran.

Tapi menolaknya.

 

2)        Orang yang sesat.

 

Yaitu orang beramal.

Tanpa ilmu yang benar.

 

Kesimpulan.

 

Dalam 3 ayat terakhir Al-Fatihah.

Mengajarkan:

 

1)        Tauhid.

 

Yaitu ibadah dan mohon pertolongan.

Hanya pada Allah.

 

2)        Doa.

 

Agar diberi petunjuk ke jalan yang benar.

Yaitu agama Islam.

 

3)        Permintaan.

 

Agar dijauhkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat.

 

Tafsir modern.

 

A.       Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.

 

Gambaran sadar personal dan kolektif umat manusia.

 

Bahwa hidup tak sekadar usaha.

Tapi juga bergantung pada Allah.

 

Kata "kami" .

Bahwa ibadah tak  hanya urusan pribadi.

 

Tapi dimensi sosial hubungan sesama.

 

“Ibadah”.

Tak hanya salat atau ritual.

Tapi segala bentuk pengabdian pada Allah.

Termasuk bekerja, belajar, dan berbuat baik.

 

"Memohon pertolongan".

Tak berarti pasif.

 

Tapi bergantung aktif.

Manusia usaha maksimal.

 

Tapi tetap sadar

Hasilnya ditentukan Allah.

 

Ibadah sejati.

Yaitu saat manusia sadar.

 

Bahwa seluruh hidupnya.

Hanya untuk Allah.

 

Tak merasa mampu.

Tanpa pertolongan Allah.

 

B.       “Tunjuki kami jalan yang lurus.”

 

"Hidayah" (petunjuk).

Tak hanya tahu.

 

Tapi mampu memilih.

Dan menempuh jalan benar.

Secara konsisten.

 

"Jalan lurus".

Mencakup semua aspek hidup.

 

Yaitu etika, spiritual, sosial, ekonomi, dan politik.

Asalkan sesuai nilai Islam.

 

Di dunia penuh masalah.

Manusia butuh kompas moral.

 

Doa permintaan ini relevan.

Dalam krisis nilai dan arah hidup.

 

Jalan lurus.

Yaitu jalan seimbang, moderat, tak ekstrim.

Selalu terbuka untuk perbaikan diri.".

 

(Quraish Shihab)

 

 

 

 

---

 

QS Al-Fatihah Ayat 7:

“(Yaitu) jalan orang yang Engkau beri nikmat; bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan orang yang sesat.”

 

Tafsir Modern:

 

Orang yang diberi nikmat.

Yaitu orang yang hidup dalam petunjuk dan berkah.

 

Orang jujur, adil, penyayang, dan bertakwa.

Orang muslim dan non-muslim.

 

“Yang dimurkai”.

Yaitu orang tahu kebenaran.

 

Tapi salah gunakan untuk kepentingan diri.

Seperti koruptor, penipu, orang munafik.

 

“Yang sesat”.

Yaitu orang mungkin niatnya baik.

 

Tapi tanpa ilmu.

Atau ikut hawa nafsu.

Sehingga tersesat.

 

Kita jangan hanya merasa benar.

Tapi mencari kebenaran dengan ilmu.

Rendah hati dan istikamah.

 

“Dimurkai dan sesat.

Tak sekadar identitas kelompok.

 

Tapi lebih pada sifat dan perilaku.

Yang harus dihindari.”

 

(Quraish Shihab)

 

Penutup.

 

Pada 3 ayat ini.

Fondasi etika Islam modern:

 

1)        Tauhid aktif.

Bukan pasif.

 

2)        Permohonan bimbingan yang hidup.

Tak  sekadar ritual.

 

3)        Peka sosial dan moral.

Pada jalan yang benar.

Dan yang menyimpang.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.