SIFAT DAN SIKAP AHLI KITAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon
dijelaskan tentang sifat dan sikap Ahli Kitab menurut Al-Quran?” Profesor
Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kata “sifat” (menurut KBBI V) bisa
diartikan “rupa dan keadaan yang tampak dari suatu benda”, “tanda lahiriah”,
“peri keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu (benda,orang, dan sebagainya)”,
“ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain)”, “dasar
watak (dibawa sejak lahir)”, dan “tabiat”.
2. Kata “sikap” bisa diartikan “tokoh atau
bentuk tubuh”, “cara berdiri (tegak, teratur, atau dipersiapkan untuk
bertindak)”, “kuda-kuda (tentang pencak dan sebagainya)”, “perbuatan dan
sebagainya yang berdasarkan pada pendirian”, “keyakinan”, “perilaku”, dan
“gerak gerik”.
3. Al-Quran menggunakan beberapa istilah
yang berbeda ketika menunjuk kepada orang Yahudi dan Nasrani, yaitu dua kelompok
masyarakat oleh para ulama disebut sebagai “Ahli Kitab”.
4. Selain istilah “Ahli Kitab”, Al-Quran
juga menggunakan istilah “Utul Kitab”, “Utu nashiban minal kitab”, “Al-Yahud”,
“Al-Ladzina Hadu”, “Bani Israil”, “An Nashara”, dan istilah lainnya.
5. Kata “Ahli Kitab” terulang dalam Al-Quran
sebanyak 31 kali, “Utul Kitab” 18 kali, “Utu nashiban minal kitab” 3 kali,
“Al-Yahud” 8 kali, “Al-Ladzina Hadu” 10 kali, “An-Nashara” 14 kali, dan “Bani
Isra'il” 41 kali.
6. Al-Quran banyak berbicara tentang sifat
dan sikap Ahli Kitab terhadap umat Islam, dan tentang keyakinan dan sekte
mereka yang beraneka ragam.
7. Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat
171.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا
عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا
لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ
ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan
janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-
Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih
baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari
mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah
Allah sebagai Pemelihara.
8. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 77.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ
الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ
وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui
batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan
mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan
yang lurus.
9. Al-Quran surah Ali 'Imran, surah ke-3
ayat 70-71.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأَنْتُمْ
تَشْهَدُونَ
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ
وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang
batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?” Segolongan
(lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya),”Perlihatkanlah (seolah-olah)
kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman
(sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya,
supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran).
10. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 59.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنْقِمُونَ مِنَّا إِلَّا أَنْ
آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلُ وَأَنَّ
أَكْثَرَكُمْ فَاسِقُونَ
Katakanlah,”Hai Ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya
lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan
kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedangkan kebanyakan di antaramu benar-benar
orang-orang yang fasik?”
11. Para ulama menjelaskan bahwa Al-Quran
berkali-kali mengingatkan agar umat Islam tidak mengangkat Ahli Kitab sebagai
pemimpin atau teman akrab atau tempat menyimpan rahasia.
12. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 51.
۞
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ
أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin
bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antaramu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
13. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3)
ayat 118 umat Islam diingatkan untuk tidak menjadikan orang di luar kalangan
Islam sebagai “bithanah” (teman untuk tempat menyimpan rahasia).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ
دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ
الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ
بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan
kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
14. Nabi Muhammad bersabda,”Jangan memulai
mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan Nasrani, apabila kamu menemukan salah
seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke pinggiran”.
15. Nabi Muhammad bersabda,”Jika Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka
jawablah,’Wa 'alaikum’.”
16. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum
memulai ucapan salam kepada orang kafir, mayoritas ulama melarangnya, tetapi
sebagian ulama membolehkannya.
17. Al-Quran surah QS Al-Anfal (surah ke-8)
ayat 61.
۞
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
18. Para ulama mengingatkan bahwa Al-Quran
memerintahkan umat Islam harus berlaku adil terhadap siapa pun, termasuk
berlaku adil kepada Ahli Kitab.
19. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat
105 berupa teguran kepada Nabi Muhammad karena cenderung membela keluarga
Islam, dengan menyalahkan seorang Yahudi.
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ
النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment