SIKAP ISLAM TERHADAP AHLI KITAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang sikap umat Islam
terhadap Ahli Kitab menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Para ulama menjelaskan bahwa sikap umat
Islam terhadap Ahli Kitab disesuaikan sikap Ahli Kitab terhadap umat Islam,
artinya sikap umat Islam terhadap Ahli Kitab tidak sama dan berlainan terhadap
Ahli Kitab yang satu dengan Ahli Kitab yang lain.
2. Al-Quran surah Al-'Ankabut (surah ke-29)
ayat 46.
۞
وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا
الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا
وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ
مُسْلِمُونَ
Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan
katakanlah,”Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami
dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami
hanya kepada-Nya berserah diri.
3. Para ulama menjelaskan bahwa yang
dimaksudkan dengan “orang-orang yang zalim” adalah orang-orang yang setelah
diberikan penjelasan dengan cara yang baik, tetapi masih tetap membantah,
membangkang, dan menyatakan permusuhan.
4. Keadaan yang ideal adalah terjadinya
kesepakatan antara umat Islam dengan Ahli Kitab, apabila tidak ditemukan
kesepakatan, maka cukup mengakui keberadaan umat Islam dengan tidak mengganggu
dan menghalangi umat Islam dalam beribadah.
5. Al-Quran surah Ali 'Imran (surah ke-3)
ayat 64.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ
شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain
Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah,
bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
6. Al-Quran surah Ali 'Imran (surah ke-3)
ayat 199.
وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا
أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا
يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ
عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada orang yang beriman kepada
Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada
mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan
ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan-nya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.
7. Ayat-ayat dalam Al-Quran menjelaskan bahwa
terdapat sebagian Ahli Kitab yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad,
misalnya seorang Yahudi yang terkenal dan memeluk Islam adalah Abdullah bin
Salam.
8. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 146.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ
أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ
يَعْلَمُونَ
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan
Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka
mengetahui.
9. Para ulama menjelaskan bahwa ketika turun
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 146.
a. Umar bin Khattab bertanya kepada Abdullah
bin Salam (Yahudi yang masuk Islam),”Apakah kamu mengenal Muhammad seperti kamu
mengenal anakmu sendiri?”
b. Abdullah bin Salam menjawab, “Ya, bahkan
lebih, karena malaikat yang terpercaya turun dari langit kepada manusia yang
terpercaya di bumi, menjelaskan sifat dan ciri-cirinya, sehingga aku sangat
mengenal Nabi Muhammad dengan baik, sedangkan anakku sendiri, aku tidak tahu
apa yang telah dilakukan oleh ibunya."
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.





0 comments:
Post a Comment