TUGAS PEMIMPIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tugas para pemimpin menurut Al-Quran?”
Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Kata “tugas” menurut
KBBI V dapat diartikan “yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk
dilakukan”, “pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, pekerjaan yang
dibebankan”, “suruhan (perintah) untuk melakukan sesuatu”, “fungsi (jabatan)”,
dan fungsi yang harus dilakukan”.
2.
Kata “pemimpin”
menurut KBBI V dapat diartikan “orang yang memimpin”, “petunjuk”, dan “buku
petunjuk (pedoman)”.
3.
Al-Quran surah Al-Haj
(surah ke-22) ayat 41.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ
أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا
عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
Yaitu
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya
mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah kembali segala urusan.
4.
Orang yang diberikan
kepercayaan menjadi pemimpin dalam wilayah tertentu bertugas.
a.
Mendirikan salat,
yaitu lambang hubungan yang baik dengan Allah.
b.
Menunaikan zakat,
yaitu lambang perhatian terhadap masyarakat lemah.
c.
Amar makruf, yaitu mengembangkan
segala macam kebajikan, adat istiadat, dan budaya yang sejalan dengan ajaran agama.
d.
Nahi mungkar yaitu mencegah segala keburukan.
5.
Dalam rangka melaksanakan
tugasnya, para pemimpin dituntut.
a.
Selalu bermusyawarah,
yaitu bertukar pikiran dengan siapa pun yang dianggap tepat guna mencapai yang
terbaik untuk semuanya.
b.
Memanfaatkan semua potensi
sumber daya untuk mencapai hasil yang maksimal dan optimal.
6.
Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 58.
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ
أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ
إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan
amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruhmu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
7.
Al-Quran surah Al-Maidah
(surah ke-5) ayat 51.
۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ
وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ
يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang
lain. Barangsiapa di antaramu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
8.
Al-Quran surah Ali
'Imran (surah ke-3) ayat 118.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا
بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ
بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ
قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di
luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu.
Mereka menyukai apa yang menyusahkanmu. Telah nyata kebencian dari mulut
mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
9.
Sebagian ulama berpendapat
bahwa larangan ini adalah larangan bersyarat, artinya orang yang dilarang untuk
dipilih menjadi pemimpin dan teman kepercayaan adalah orang yang selalu menyusahkan dan menginginkan
kesulitan bagi umat Islam yang telah tampak dari ucapannya dan kebenciannya
terhadap umat Islam.
10. Para ulama menjelaskan bahwa pada awal Islam
kaum Yahudi sangat benci terhadap umat Islam, tetapi mereka membantu umat Islam
dalam Perang Andalusia, seperti orang Kristen Mesir yang membantu umat Islam ketika
berperang melawan pasukan Romawi.
11. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 148.
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ
جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya
(sendiri) yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam
berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkanmu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
12. Al-Quran tidak menjadikan perbedaan agama
sebagai alasan untuk tidak menjalin kerja sama, apalagi mengambil sikap tidak
bersahabat, dan Al-Quran memerintahkan agar setiap umat berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.
13. Al-Quran surah Mumtahanah (surah ke-60) ayat 8.
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ
يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tidak melarangmu
untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu
karena agama dan tidak (pula) mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil”.
14. Kesimpulannya, bahwa tugas para pemimpin
politik dalam suatu wilayah tertentu adalah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk
memimpin masyarakat dalam suatu wilayah dengan amanat berdasarkan prinsip
ajaran Islam.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit
Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment