RASULULLAH PERINTAH SAHABAT HANCURKAN MASJID DHIRAR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Abu Amir adalah
seorang pendeta Nasrani di Madinah.
Dia punya kedudukan
tinggi di kalangan kabilah Khazraj.
Nabi Muhammad hijrah
dari Mekah ke Madinah.
Bani Aus dan Bani
Khazraj masuk Islam.
Mereka disebut kaum
Ansar.
Agama Islam menyebar
dengan cepat.
Penduduk Madinah
sering berkerumun di sekitar Nabi Muhammad.
Sehingga pendeta Abu
Amir merasa sakit hati.
Karena kalah pamor.
Pendeta Abu Amir pergi
menjumpai kaum Quraisy di Mekah.
Untuk minta dukungan
agar memusuhi Nabi Muhamad.
Dan melawan umat
Islam.
Melihat agama Islam makin
menyebar.
Pendeta Abu Amir
menghadap Raja Heraclius di Romawi.
Untuk minta bantuan
melawan umat Islam.
Dan
Raja Heraclius bersedia membantunya.
Pendeta Abu Amir
tinggal di Romawi.
Dan mengirim surat kepada
kaum munafik Madinah.
Yang mengabarkan Raja
Heraclius siap membantu mereka melawan umat Islam.
Pendeta Abu Amir
memerintahkan kaum munafik Madinah.
Untuk membangun markas tempat berkumpul.
Dan berkoordinasi melawan Nabi Muhammad dan
umat Islam.
Pada tahun ke-9
Hijiriah.
Rasulullah umur 62
tahun.
Kaum munafik selesai
membangun Masjid Dhirar.
Yang letaknya dekat dengan Masjid Quba.
Kaum munafik menghadap
Rasulullah dan berkata,
”Wahai Nabi, kami
membangun sebuah masjid.
Untuk menampung
masyarakat ketika udara amat dingin.
Kami mohon dengan
hormat.
Agar Nabi Muhammad
berkenan melakukan salat di masjid kami.”
Nabi Muhammad bersabda,
”Kami akan berangkat
berperang.
Nanti setelah kembali
dari perang.
lnsya Allah kami akan
salat di masjidmu.”
Kaum munafik gembira
mendengarnya.
Pasukan Islam
berangkat menuju Perang Tabuk.
Dan berhasil menang.
Kemudian Nabi Muhammad
dan pasukan Islam kembali ke Madinah.
Perang Tabuk adalah
perang terakhir yang diikuti Rasulullah secara langsung.
Dalam
perjalanan turun malaikat Jibril.
Menyampaikan
wahyu Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 107-108.
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا
مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا
لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا
إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
لَا
تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ
أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Di antara orang munafik, ada orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran, dan untuk
memecah belah orang-orang mukmin, serta menunggu kedatangan orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu, mereka bersumpah, ”Kami tidak
menghendaki selain kebaikan”. Allah menjadi saksi, sesungguhnya mereka adalah
pendusta.
Janganlah kamu salat dalam masjid itu selama-lamanya,
sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, yaitu Masjid
Quba, sejak hari pertama, lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri, Allah menyukai orang-orang yang
bersih.
Nabi Muhammad menyuruh
beberapa sahabat menghancurkan Masjid Dhirar.
Yang dibangun kaum munafik.
Sebelum pasukan Islam
sampai di Madinah.
Beberapa sahabat
berangkat untuk melakukan perintah Nabi Muhammad.
Sehingga Masjid Dhirar
hancur rata berkeping-keping.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh
Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas
Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah, 2017.
4. Ghani, Muhammad Ilyas
Abdul. Sejarah Mekah. Mekah, 2017
5. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com
online.


0 comments:
Post a Comment