JANGAN
FOBIA TAKUT PADA ISLAM TANPA ALASAN JELAS
Oleh:
Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Fobia.
Yaitu
ketakutan sangat berlebihan.
Terhadap
benda.
Atau
keadaan tertentu.
Yang
dapat menghambat kehidupan penderitanya.
Fobia
lslam.
Yaitu
ketakutan terhadap lslam.
Tanpa
alasan jelas.
Mungkin
karena diajari oleh pemimpinnya atau pendetanya.
Sehingga
tertanam di bawah sadar.
Takut
terhadap lslam.
Tanpa
ada alasan jelas.
Minggu2
ini, bulan2 ini.
Bahkan
boleh jadi.
Bertahun2
ke depan.
lstilah
Taliban.
Akan
kembali ramai muncul di website berita.
Di
kolom2 komen medsos, dll.
Menyusul
Taliban.
Berhasil
menguasai kembali Afganistan.
Dan
komen2 ini, tidak semua adil.
Banyak
yang kemana2, mengandung islamphobia.
Yaitu
kebencian luar biasa pada Islam.
Dari
netizen yang justeru merasa dia paling toleran.
Ketahuilah,
Taliban adalah Taliban.
Tidak
ada urusannya.
Dengan
87 persen penduduk muslim di Indonesia.
Di
Indonesia.
Wanita
bisa sekolah setinggi mungkin.
Kamu
datanglah ke pesantren2 raksasa.
Di
segenap penjuru Republik Indonesia.
Jutaan
anak2 perempuan muslim.
Sekolah
di sana.
Saya
datang ke pesantren di Jawa Timur.
Wah,
anak2 wanita ini.
Ada
yang merantau.
Dari
Sumatera, Sulawesi, dll.
Mana
ada rumusnya di Indonesia seperti Taliban.
Melarang2
anak wanita sekolah.
Melarang2
anak wanita merantau.
Demi
pendidikan.
Beda.
1.
Muhammadiyah.
2.
NU.
3.
Organisasi
Islam lainnya.
Bahkan
sejak puluhan tahun lalu.
Mendorong
pendidikan bagi wanita.
Lihat
Aisyiyah, Muslimat NU.
Mendorong
waanita muslim.
Aktif
berorganisasi.
Itu fakta2.
Tidak
bisa kamu bantah.
Kecuali
kamu tidak paham sejarah.
Kemudian
merasa paling ahli sejarah.
Taliban
adalah taliban.
Semua
agama itu.
Punya
kelompok ekstrem sekali.
Jangan
tutup mata.
Kamu
tidak tahu?
Hal itu
berarti kamu kurang jalan-jalan.
Kurang
wawasan.
Jangan2
kamu tidak tahu.
Jika
kasus menolak hormat bendera.
Terjadi
di banyak agama.
Coba
dicari kasus2 ini.
Nanti
kamu malu.
Jangan2
kamu juga tidak tahu,
'WAHAI!
JANGAN COBLOS PEMIMPIN YANG BEDA AGAMA!
PILIHLAH
YANG SE-AGAMA!'
Hal itu
juga diteriakkan.
Tokoh
agama lain.
Di
mimbar rumah ibadah masing2nya.
Kamu
tidak tahu?
Atau
pura2 tidak tahu?
Indonesia.
Jelas
sekali.
Salah-satu
tempat sangat toleran.
sangat
bersahabat.
Jangan
diputar balik.
Jangan
kamu Cuma.
Sibuk
bahas 1 kasus.
Sibuk
sekali bahas kasus itu.
Hingga
lupa.
Kebaikan
tetanggamu.
Yang
beda agama.
Kebaikan
teman2 kamu,
Kolega2
kamu.
Yang
beda agama.
Kamu
sibuk sekali membahas 1 kasus.
Lupa
bermiliar contoh toleransi.
Di
negara ini.
Mari
jaga situasi.
Dengan
saling menghormati.
Dan
menyayangi.
Dimulai
dari hal2 kecil.
Misalnya.
Berhenti
kamu melepas komen2 jahat.
Islamphobia
di kolom2 komentar website berita.
Medsos,
group whatsapp kelompokmu, dll.
Taliban
adalah Taliban.
Jangan
kamu sama2kan.
Dengan
penduduk muslim di Indonesia.
Duh
Gusti, bahkan penyidik KPK saja.
Kamu
'taliban-taliban'-kan.
Seolah
mereka jahat sekali.
Lebih
jahat dari koruptor yang mereka tangkap.
Jika
kamu masih melakukannya.
Maka
kamu yang tidak toleran itu.
Kamu
yang membahayakan toleransi di negeri ini.
Dan
netizen model begini, rumitnya sih.
Bahkan
dengan agama sendiri.
Jangan2
dia phobia.
Netizen2
model begini.
Jangan2
tidak kenal tetangga kiri-kanan.
Dia
hanya sibuk teriak paling toleran di medsos.
Paling
bermoral di dunia maya, paling NKRI, paling Pancasila.
Nama
RT/RW saja dia tidak tahu.
Tetangga
sebelah tidak kenal.
Tapi,
tapi, tapi....
Itu
model mereka.
(Sumber
Tere Liye)


0 comments:
Post a Comment