Wednesday, January 18, 2023

16294. SOPIR MUSLIM HAPUS ISLAM FOBIA PASTOR AMERIKA

 


SOPIR MUSLIM HAPUS ISLAM FOBIA PASTOR AMERIKA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

FOBIA

Yaitu takut pada sesuatu.

Tanpa alasan jelas.

 

Islam fobia.

Yaitu takut pada lslam .

Tanpa alasan jelas.

 

Penyebabnya.

Media Barat.

 

Tiap hari sebar.

Berita negatif lslam.

Yang disebar

Hanya berita negatif lslam.

Tapi tak jelas sumbernya.

 

 

KISAH SOPIR TAKSI.

 

Sopir taksi muslim.

Tawarkan sebuah pisang.

 

Pada penumpangnya.

Seorang pastor.

 

Dan pastor minta maaf.

Sebab dia curiga.

Orang lslam pasti jahat.

 

Sopir tiba-tiba.

Tawarkan sebuah pisang.

Kepada Sang Pastor.

 

Pastor tak ambil pisang itu.

Tapi tawaran sebuah pisang.

Menusuk dadanya.

 

Ada perasaan bersalah.

Atas berbagai curiga.

Selama ini.


Dari lmam Shamsi Ali.

 

Berbagai inisiatif interfaith.

Atau dialog antarpemeluk agama.

 

Sering dilakukan di New York.

Amerika Serikat.

 

Misalnya:

 

1)        Pertemuan tokoh Islam, Kristen, dan Yahudi.

 

2)        Pertukaran kunjungan.

3)        Keberapa kegiatan sosial.

 

4)        Mid-night run.

Memberi makan tua wisma.

Di malam hari.

 

 

Tapi kegiatan paling berkesan.

Dan diminati umat agama.

Khususnya agama Kristiani.

 

Yaitu kegiatan:

Annual trifaith dialogue.

 

Dialog 3 agama:

Yahudi, Kristen, dan Islam.

 

Sambut Thanksgiving Day.

Di Amerika.

 

Acara  unik.

Sebab dihadiri  ribuan jamaah.

 

Dari 3 agama.

Untuk dialog tema kontekstual.

 

Contohnya.

 Setelah 10 tahun.

Peristiwa 9/11.

 

 Narasumber cerita dan hikmah.

Peristiwa itu.

Dalam perspektif masing-masing.

 

Dialog 3 tokoh agama.

Ringan dan spontan.

Sering guyon menghibur.

 

Imam Sjamsi Ali.

Mewakili Islam.

 

Sebab :

1)        Imam Islamic Cultural Center of New York.

Atau masjid 96 Street.

 

2)        Direktur Jamaica Muslim Center.

3)        Chairman Masjid Al-Hikmah Queens.

 

Agama Yahudi.

Diwakili Rabbi Dr. Peter Rubenstein.

 

Senior Rabbi of Central Synagogue Manhattan.

Yang cantik dan historis.

Berumur sekitar 70-an.

 

Peter Rubinstein.

Senior director di Street 92nd.

Sangat populer di New York.

 

Peter pernah jadi.

Ketua Inisiatif Interfaith.

 

Mantan PM Inggris.

Tony Blair.

 

 

Agama Kristiani.

Diwakili Pastor Dr. Arthur Caliandro.

 

Pastor Senior Marble Collegiate Church.

Di Manhattan sangat kharismatik.

Usia hampir 80 tahun.

 

Gereja Marble.

Gereja Protestan tertua.

Di Amerika.

 

Tripartite Dialogue.

Dialog 3 agama.

 

Sangat menarik .

Pembahasan dinamis dan terbuka.

 

Sambutan umat 3 agama.

Hangat dan bersahabat.

 

Bukti perbedaan manusia.

Bukan alasan.

Untuk bermusuhan.

 

Kedua tokoh agama.

Peter dan Arthur.

1)                Sangat santun.

2)                Sopan.

 

3)                Menghormati lmam Shamsi Ali.

Yang sangat yunior.

 

Apalagi sebagai pendatang baru.

Saat Islamophobia tiggi.

 

Mereka hebat secara:

1)        Umur.

2)        Ilmu.

 

3)        Pengalaman.

4)        Pemimpin institusi besar dan terhormat.

 

Peter.

Rabi Yahudi sekte Reform.

Yang sangat dihormati.

Imam Shamsi Ali.

Diundang acara peringatan 9/11.

Di Synagogue.

 

Dihadiri Gubernur New York.

Andrew Cuomo.

 

Para politisi dan pejabat.

Sangat respek dan hormat kepadanya.

 

Arthur Caliandro.

Bersuara lembut.

 

Dari mulut beliau.

Selalu keluar hikmah hebat.

 

Sering lelucon segar.

Hadirin tertawa terbahak.

 

Satu di antaranya.

 

 “Every time I meet Shamsi.

I feel younger”

 

Karena lmam Sjamsi Ali.

Separuh umurnya lebih muda.

 

Tapi paling menarik.

Arthur cerita awal bersentuh Islam.

 

Seperti orang Amerika lainnya.

Arthur pernah teracuni.

 

Pandangan buruk.

Tentang Islam.

 

Apalagi peristiwa 9/11.

Di tahun 2001.

Dia marah.

 

Dan merasa harus melakukan sesuatu.

Meredam gerakan Islam.

Di Amerika dan dunia.

 

Pada tahun 2002.

Arthur menghentikan taksi kuning.

Membawa  ke pertemuan.

 

Tanpa disadari,

Sopir taksi itu.

Muslim warga Bangladesh.

 

Terjadi percakapan menarik.

 

Sang sopir bertanya.

 

“Where do you live and what do you do”.

 

 (Di mana tinggal dan pekerjaannya apa?).

 

Arthur menyampaikan.

Bahwa dia pastor gereja.

Di antara 29th Street dan 5 Avenue.

 

Sang sopir menyampaikan.

Bahwa dia sering salat.

 

Di belakang gereja itu.

Yaitu masjid kecil.

Masjid Abdurrahman.

 

Singkat cerita.

Karena merasa sudah familiar.

Dengan komunikasi itu.

 

Sang sopir tiba-tiba.

Menawarkan sebuah pisang.

Kepada sang pastor.

 

Meskipun pastor tak ambil pisang itu.

Tapi tawaran pisang itu.

Menusuk dadanya.

 

 Ada rasa bersalah.

Atas berbagai curiga.

Selama ini.

 

Selama ini.

Dia anggap orang Islam:

1)        Kasar.

2)        Pemarah.

3)        Tak bersahabat.

 

 Tapi ini ada:

1)                Seorang Muslim.

2)                Sopir taksi.

 

3)                Bahasa Inggris terbatas.

4)                Tapi sangat ramah dan baik.

 

Singkat cerita.

Tanpa terasa.

Perjalanan sampai tujuan.

 

Rupanya diam-diam.

Sopir mematikan argo taksinya.

 

Dan menolak bayaran.

Dari penumpangnya.

 

Peristiwa ini.

Membuat  Arthur berubah drastis.

 

Tidak saja secara pribadi.

Berubah jadi lebih positif.

 

Tapi sejak Nopember 2003.

Imam Sjamsi Ali.

 

Diundang jadi narasumber.

Dialog 3 agama.

 

Hampir tiap acara Dialog.

 Arthur selalu ulangi .

Cerita sopir teksi itu.

 

Sekitar tahun 2017.

 Arthur meninggal dunia.

 

Meskipun tak menerima Islam.

Sebagai agamanya.

 

Tapi banyak hal positif.

Diambil pelajaran.

Dari Arthur Caliandro.

 

 Arthur.

Salah seorang partner.

 lmam Shamsi Ali.

 

Dalam membangun kerja sama.

Antarpemeluk agama.

Di kota New York. 

 

Peace to the world!

 

(Sumber Imam Shamsi Ali)

0 comments:

Post a Comment