Thursday, February 27, 2020

4741. CARA MEMAHAMI AL-QURAN

CARA MEMAHAMI AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Muncul pertanyaan, “Apakah Al-Quran harus dipahami sesuai dengan paham para sahabat atau orang tua kita zaman dahulu?”
2.    Jawabnya,”Tidak!”
3.    Para ulama mewajibkan umat Islam memahami dan mempelajari Al-Quran yang diyakininya.
4.    Sebagian ulama menghukumi “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi setiap umat Islam untuk mempelajari tafsir Al-Quran.
5.    Setiap umat Islam wajib mempelajari dan memahami Al-Quran.
6.    Tetapi, tidak harus memahami sesuai pemahaman orang zaman terdahulu.
7.    Umat Islam diperintahkan Al-Quran untuk menggunakan akal pikirannya.
8.    Umat Islam tidak boleh hanya mengikuti orang tua dan nenek moyang mereka tanpa memperhatikan yang mereka lakukan.
9.    Tetapi bukan berarti semua umat Islam boleh berpendapat tentang ayat Al-Quran, jika belum memenuhi syarat yang dibutuhkan.
10. Umat Islam yang memenuhi syarat, wajib berusaha memahami Al-Quran.
11. Ayat Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab pada zaman Rasulullah saja.
12. Al-Quran diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman manusia sampai akhir zaman.
13. Umat Islam diajak berdialog oleh Al-Quran dan diperintahkan untuk memikirkan isi Al-Quran sesuai dengan akal pikirannya.
14. Akal pikiran ialah anugerah dari Allah.
15. Tetapi cara menggunaan akal pikiran setiap orang berlainan, karena perbedaan latar belakang pendidikan, lingkungan, kebudayaan, dan pengalaman lainnya.
16. Para ulama berkata,“Umat Islam wajib memahami Al-Quran pada masa kini sebagaimana wajibnya orang-orang Arab yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.”
17. Umat Islam harus berpikir “kontemporer” (pada masa kini).
18. Berpikir secara kontemporer tidak berarti menafsirkan Al-Quran sesuai dengan teori ilmiah atau penemuan mutakhir.
19. Kita dapat menggunakan pendapat para ilmuwan untuk membantu memahami ayat Al-Quran secara fair dan adil.
1)    Misalnya, zaman dahulu dan bahkan hingga kini, para ulama menafsirkan arti kata “al-'alaq”.
2)    Ayat Al-Quran yang menerangkan proses kejadian janin dengan “al-dam al-jamid” (segumpal darah beku).
3)    Penafsiran seperti ini terdapat dalam semua kitab tafsir terdahulu.
4)    Bahkan terjemahan dalam bahasa Inggrisnya adalah “the clot” (darah setengah beku).
5)     “Al-'alaq” adalah periode ke-2 dari kejadian janin.
6)    Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 12-14 menurut terjemahan Prof. M. Hasby Ashiddieqi dalam tafsirnya An-Nur.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ


Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dari tanah yang bersih, kemudian Kami jadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh, kemudian Kami menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu Kami menjadikannya sepotong daging. Dari daging itu Kami jadikan tulang, tulang itu Kami bungkus dengan daging, dan kemudian Kami menjadikannya makhluk yang baru (manusia yang sempurna). Maha berbahagia Allah Tuhan sepandai-pandai yang menjadikan sesuatu.

20. Menurut ilmu kedokteran modern, proses kejadian manusia terdiri atas 5 periode, yaitu:
1)    “Al-Nuthfah”.
2)    “Al-Alaq”.
3)    “Al-Mudhghah”.
4)    “Al-'Idzam”.
5)    “Al-Lahm”.

21. Orang yang mempelajari embriologi modern dan yakin akan kebenaran Al-Quran, akan sulit menafsirkan kalimat “al-'alaq” (segumpal darah beku).

22. Menurut ilmu embriologi modern, proses kejadian manusia terbagi 3 periode, yeitu:
1)    Ke-1: Periode Ovum.
a.    Mulai dari fertilisasi (pembuahan) karena adanya pertemuan antara sel kelamin bapak (sperma) dengan sel ibu (ovum), yang kedua intinya bersatu dan membentuk struktur atau zat baru yang disebut zygote.
b.    Setelah fertilisasi berlangsung, zygote membelah menjadi 2, 4, 8, 16 sel, dan seterusnya.
c.    Selama proses pembelahan, zygote bergerak menuju kantong kehamilan, kemudian melekat dan akhirnya masuk ke dinding rahim.
d.    Peristiwa ini disebut implantasi.

2)    Ke-2: Periode Embrio.
a.    Yaitu periode pembentukan organ.
b.    Kadang organ tidak terbentuk dengan sempurna.
c.    Jika hasil pembelahan zygote tidak bergantung atau berdempet pada dinding Rahim, maka dapat mengakibatkan keguguran atau kelahiran dengan cacat bawaan.

3)    Ke-3: Periode Foetus.
a.    Yaitu periode perkembangan dan penyempurnaan organ.
b.    Dengan perkembangan amat cepat dan berakhir pada waktu kelahiran.

23. Kesimpulannya, semua umat Islam yang memenuhi syarat, wajib berusaha memahami Al-Quran sesuai dengan perkembangan zaman.
24. Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab pada zaman Rasulullah saja.
25. Al-Quran diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman manusia sampai akhir zaman.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment