SEKILAS
KISAH NABI MUSA DAN FIR’AUN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
KEPANIKAN FIRA'UN
Saat mengetahui Nabi Musa akan pulang ke Mesir.
Setelah bertahun-tahun tinggal di tempat
pengasingan di kota Madyan.
Fir’aun dan pembesarnya mulai panik dan gusar.
Karena
kehadiran Nabi
Musa dinilai
membawa dampak sosial dan politik
sangat besar.
Hingga berpotensi menggoyahkan singgasananya.
Fir’aun dan pembesarnya menjadi
panik.
Kemudian
Firaun memprovokasi, melecehkan Nabi Musa dan pengikutnya.
Fir’aun dan para pejabatnya mempengaruhi
masyarakat.
Fir’aun
mengatakan bahwa Nabi
Musa adalah manusia
biasa dan pengikutnya hanya
segelintir orang saja.
Al-Quran
surah Asy-Suara (surah ke-26) ayat 54.
إِنَّ هَٰؤُلَاءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ
(Fir'aun
berkata): "Sesungguhnya mereka (Bani Israel pengikut Musa)
benar-benar golongan kecil.
Tapi
setelah melihat fakta ternyata pengikut Nabi
Musa sangat banyak dan membludak.
Fir’aun
dan pembesarnya semakin panik.
Fir’aun
terus menjelekkan Nabi Musa
dan pengikutnya lewat provokasi.
Dengan mengatakan Nabi
Musa dan pengikutnya adalah kaum fasik.
Al-Quran
surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 54.
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا
قَوْمًا فَاسِقِينَ
Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu
mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
Ketika Fir'aun merasa gagal dengan provokasinya.
Karena ternyata simpati publik semakin besar dan
tidak terbendung kepada Nabi Musa.
Fir’aun dan pejabatnya mengancam keselamatan Nabi Musa.
Mengintimidasi rakyatnya dengan mengatakan bahwa Nabi
Musa layak dibunuh.
Karena Nabi Musa punya niat jahat saat kembali ke Mesir.
Yaitu hendak mengganti agama, merusak tatanan sosial, dan budaya yang telah mapan
dan kokoh.
Al-Quran surah Ghafir (surah ke-40) ayat 26.
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ
رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي
الْأَرْضِ الْفَسَادَ
Dan berkata Fir'aun (kepada pembesarnya): "Biarkan aku
membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku
khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka
bumi".
Dari Al-Quran kita tahu.
Akhirnya Nabi Musa berhasil menumbangkan kecongkakan
dan tirani Fir'aun.
Memang, sejarah sering berulang.
Dan itu salah
satu kehebatan Al-Quran yang selalu relevan dan aktual.
Tidak seperti yang dikatakan orang-orang kafir.
Bahwa Al-Quran isinya hanya dongeng masa lalu.
Al-Quran surah Furqan (surah ke-25) ayat 5-6.
وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ
تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Dan
mereka berkata: "Dongengan-orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan,
maka dibacakan dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang".
قُلْ أَنْزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Katakan:
"Al-Quran diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di
bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(Sumber detik.news).
0 comments:
Post a Comment