GUS
BAHA JANGAN MUNCUL ANGGAPAN ISLAM BAWA MASALAH
Oleh Drs.
HM. Yusron Hadi, MM
Gus Baha.
Atau K.
H. Ahmad Bahauddin Nursalim.
Gus
Baha berkata,
"Jangan
membesarkan hal.
Yang berpotensi
membuat orang biasa susah menjalankan syariat Islam".
Hindari
omongan.
Misalnya
saat bulan Ramadan.
"Rugi,
Ramadan hanya 1 tahun sekali kok tidak solat tarawih di masjid berjamaah."
Itu tak
menghargai perasaan orang.
Padahal,
di luar sana.
Ada
satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir.
Dan
banyak pekerja malam hari.
Yang
mungkin menangis dalam hati.
Mereka
juga ingin salat tarawih.
Tapi mereka
sedang bekerja.
Tarawih
itu sunah.
Dan mencari
nafkah itu wajib.
Menghindari
diri dari kemiskinan secara ekonomi.
Agar tidak
menjadi beban orang lain.
Hal paling
utama.
Dalam
riwayat jelas sekali.
Kanjeng
Nabi sangat mencintai salat tarawih.
Tapi beliau
sengaja meninggalkannya.
Setelah
beberapa hari salat.
Agar tarawih
tidak dianggap ibadah wajib.
Bahkan
dalam hal salat wajib.
Agar imam
sholat jangan terlalu lama membaca bacaan salat.
"Kanjeng
Nabi sangat suka salat.
Suatu
saat Kanjeng Nabi mengimami salat.
Beliau
mendengar suara bayi menangis.
Lalu
Kanjeng Nabi mempercepat salatnya.
Khawatir
ibu dari bayi yang jadi makmumnya.”
Gus
Baha pernah disowani oleh kiai.
Yang
mengeluh.
Karena
jamaahnya tak bertambah.
Sambil
tertawa Gus Baha menjawab,
“Jangan-jangan
orang yang tidak datang sudah hebat.”
“Loh
ko bisa, Gus.....?”
“Kamu mengajarkan
agar orang berbuat baik kepada keluarganya.
Mungkin
orang tidak mengaji.
Karena
mempraktikkan ajaran itu.
Dia
mungkin sedang makan nasi berkat dengan keluarganya.
Kamu mengajarkan
agar orang mencari nafkah halal.
Orang tidak
datang.
Mungkin
bekerja mencari nafkah halal.
Untuk keluarganya.”
Kiai
itu terdiam.
“Masak
sih, Gus..?”
"Loh
kamu itu dikasih tahu kok gak percaya.
Makanya,
jadi kiai itu yang bijak".
"Kiai
itu penyangga umat banyak.
Kalau
mau bikin kajian.
Ya
jangan saat orang bekerja.
Jangan
sampai orang-orang berpikir.
Bahwa
Islam itu hadir sebagai masalah."
(Sumber
Gus Baha)
0 comments:
Post a Comment